07 September 2023
Dirilis
Penulis
Martha CL Hutapea
Berkembangnya digitalisasi pada industri keuangan memiliki banyak manfaat bagi kita. Selain mempermudah transaksi, kita juga memiliki akses yang lebih efisien dan praktis untuk mengelola keuangan. Kini kita bisa membayar makanan, berbelanja, transfer uang langsung dari smartphone di tangan. Perkembangan digital membuat kehidupan kita lebih mudah dan ringkas. Namun di sisi lain berkembangnya digitalisasi juga memiliki risiko.
Misalnya saja risiko terkait data pribadi. Banyaknya modus kejahatan siber yang terjadi dikarenakan individu yang tidak berhati-hati dalam menjaga data pribadinya. Padahal data pribadi merupakan rahasia yang menyangkut privasi seseorang namun kerap kali tidak dilindungi sehingga memicu terjadinya penyalahgunaan.
Data Pribadi Apa Saja yang Perlu Dijaga?
Tentu Anda pernah mendengar kasus di mana seseorang meng-klik lampiran yang dikirimkan melalui email atau aplikasi percakapan? Setelah mengikuti instruksi untuk meng-klik lampiran tersebut, korban diminta untuk mengisi nama, password dan PIN mobile banking). Tidak berapa lama dana dalam rekening korban habis dan terkirim ke oknum penipuan tersebut. Pastinya kita tidak menginginkan penipuan semacam itu terjadi pada kita, bukan? Oleh karena itu, pentingnya kita menjaga data pribadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ini data-data pribadi yang perlu dijaga:
- Nama
- Nomor identitas (KTP)
- Tempat/ tanggal lahir
- Nomor telepon
- Alamat
- Nama ibu kandung.
Baca juga: Modus-modus kejahatan siber keuangan yang harus anda waspadai
Jika melihat pada Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, data pribadi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data pribadi yang bersifat umum dan data pribadi yang bersifat spesifik. Data pribadi yang bersifat umum, diantaranya nama lengkap, agama, kewarganegaraan, jenis kelamin, dan data pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang. Sedangkan, data pribadi yang bersifat spesifik diantaranya data dan informasi kesehatan, data genetika, data biometrik, pandangan politik, data keuangan pribadi , kehidupan/ orientasi seksual, data anak, catatan kejahatan, serta data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain data pribadi data lain yang harus kita jaga, yaitu:
- Nomor Rekening
- Kode verifikasi OTP
- Kode PIN ATM
- Kode CVV/ CVC kartu kredit
- Nama (user) dan password/ kata sandi akun daring
- Nomor kartu kredit serta;
- Tanggal tanggal kadaluarsa kartu debit dan kredit
Baca juga: Digitalisasi pengaruhi kesehatan mental
Tips Melindungi Data Pribadi
Penipuan siber yang terjadi, kebanyakan terjadi dikarenakan masyarakat terlena dengan iming-iming hadiah menarik, tidak check and recheck dan kurangnya literasi digital. Dengan kondisi ini tentu akan membuka kesempatan bagi oknum untuk menjebak dan korban akan dengan mudah membagikan data pribadi kepada orang lain tanpa tahu risikonya. Nah! agar tetap aman dan waspada di era digital ini , berikut langkah preventif ini yang bisa dilakukan:
1. Tidak menunjukkan/ membagikan data pribadi
Pastikan Anda tidak membagikan data Pribadi seperti email, password, dan informasi penting lainnya kepada orang lain
2. Mengganti kata sandi/ password secara berkala
Buatlah kata sandi yang terdiri dari gabungan angka, huruf kapital, dan lain sebagainya agar tidak mudah ditebak
3. Jangan klik lampiran/ tautan
Apabila Anda mendapat email atau pesan via smartphone disertai lampiran/ tautan dari pengirim yang tidak dikenal jangan langsung mengklik lampiran/ tautan tersebut
4. Hindari penggunaan WiFi di tempat umum
Jika Anda harus terkoneksi dengan WiFi umum, usahakan agar tidak mengakses informasi sensitif seperti transaksi perbankan atau situs belanja online. Yang tidak kalah penting, lakukan forget network apabila Anda telah selesai menggunakan layanan WiFi umum.
5. Jangan sembarangan mengunduh aplikasi
Jika Anda tidak hati-hati dan sembarangan mengunduh apikasi, data Anda akan menjadi sasaran pencurian bahkan akses ke rekening bank pemilik smartphone juga bisa diretas
6. Jangan gunakan perangkat lunak (software) yang ilegal/ bajakan
Gunakanlah software yang legal. Dengan penggunaan software legal akan ada pembaharuan (update) secara berkala sehingga dapat menambal celah keamanan atau bug yang mungkin saja muncul. Sedangkan software ilegal alias bajakan, biasanya tidak akan ada update secara berkala yang mana hal seperti ini dapat membuka celah keamanan bagi peretas untuk melakukan penipuan
Dengan memahami pentingnya data pribadi dan melakukan tips untuk melindungi data pribadi diatas, Anda dapat meminimalisir risiko penipuan, peretasan, penyalahgunaan data dan pencurian identitas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Apabila ingin berkonsultasi dan memiliki pertanyaan mengenai keuangan atau tips lainnya, Anda bisa bertanya di Tanya Ahli. Untuk informasi tips usaha dan produk keuangan lainnya, Anda bisa mengunjungi Daya.id. Selain itu, Anda juga dapat daftarkan diri Anda agar dapat memperoleh informasi serta banyak manfaat lainnya.
Sumber:
Berbagai sumber
Foto : freepik.com
RAMADHANI
10 Desember 2023
Memang harusnya jadi privasi
Balas
.0
siska pratiwi
10 Desember 2023
Sangat bagus tipsnya 👍🏻
Balas
.0
Nur Jiya Azzahra
10 Desember 2023
Harus sangat ketat kalo urusan data pribadi gak boleh sembarang
Balas
.0
Khairunnisa
09 Desember 2023
Terima kasih ilmunya, bisa dishare lagi ke grup keluarga agar mereka bisa lebih berhati-hati
Balas
.0
Ade sandi
07 Desember 2023
Mantap
Balas
.0