Dirilis

16 Agustus 2019

Penulis

Tim Daya Sehat Sejahtera

Mi instan adalah salah satu makanan yang paling mudah untuk dibuat, karena tidak memakan banyak waktu dan rasanya pun beragam. Selain itu, mi instan terbilang mudah untuk didapatkan dan harganya yang sangat murah. Mi instan mempunyai bau yang khas, sehingga banyak orang langsung mengetahui hanya dengan menciumnya.

Salah satu negara yang warganya gemar mengonsumsi mi adalah Indonesia. Beberapa orang menganggap bahwa menambahkan sayuran ke mi instan dapat meningkatkan gizi yang terdapat di dalamnya. Walau begitu, hal tersebut tidak dapat membuat dampak negatif dari makanan tersebut menghilang. Kandungan yang terdapat dalam mi instan adalah tepung, garam, dan minyak sawit. Selain itu, kandungan yang terdapat dalam penyedap mi instan umumnya mengandung garam, bumbu, dan monosodium glutamat (MSG). Seseorang yang ingin mengonsumsinya harus mencampur bumbu tersebut agar terasa lebih sedap.

Sebagian besar dari jenis mi instan pun cenderung memiliki kalori yang tinggi, tetapi rendah akan serat dan protein. Mi instan juga mengandung lemak, karbohidrat, natrium, dan gizi mikro pilihan yang tinggi. Maka dari itu, mi instan dapat berdampak buruk bagi tubuh Anda jika terlalu sering mengonsumsinya.

Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Mi Instan
Mi instan adalah salah satu makanan yang diproses agar tahan lama. Maka dari itu, makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang rendah, serta memiliki kandungan lemak, kalori, dan natrium yang tinggi. Selain itu, bumbunya terbuat dari pewarna buatan, zat pengawet, aditif, dan perasa.
Dalam kebanyakan mi instan, terdapat bahan pengawet kimia, seperti MSG dan TBHQ. Bahan pengawet tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa dan sifat pengawetan makanan tersebut. Pengawet tersebut diperbolehkan untuk dimasukkan ke dalam makanan dalam batas tertentu. Meski begitu, dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Gangguan lainnya yang dapat terjadi, antara lain:

1.    Dapat Sebabkan Kanker
Mi instan dapat memberi tekanan pada sistem pencernaan seseorang, sehingga memaksanya untuk memecah makanan tersebut selama berjam-jam. Hal ini juga dapat mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin jika dicerna terlalu cepat. Karena makanan disimpan dalam tubuh selama pencernaan menjadi lambat, bahan kimia beracun dan pengawet tetap ada di dalam tubuh. Kandungan bahan pengawet kimia, seperti Butylated hydroxyanisole (BHA) dan t-butylhydroquinone (TBHQ) yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah kanker.

2.    Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung
Salah satu dampak dari terlalu banyak mengonsumsi mi instan adalah peningkatan risiko terhadap penyakit jantung. Terlalu banyak mengonsumsi mi instan berisiko lebih besar mengidap sindrom metabolik. Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik yang rendah, dan meningkatkan peluang terserang penyakit jantung, diabetes, atau stroke.

3.    Mengandung Garam yang Tinggi
Semua orang tahu apabila terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung garam yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Kelebihan kadar garam atau natrium di dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi, dan pada akhirnya dapat berdampak pada penyakit jantung.

Jadi, apakah Anda tetap akan konsumsi mi instan?

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Alin

05 September 2019

padahal sering banget dijadiin P3K (pertolongan pertama pada kelaparan) +.+

Balas

. 0

Alin

05 September 2019

padahal sering banget dijadiin P3K (pertolongan pertama pada kelaparan) +.+

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS