Dirilis

28 Juni 2019

Penulis

Tim Daya Sehat Sejahtera

Dalam mempersiapkan bisnis rumah makan, tidak hanya berbicara soal modal dan cita rasa makanan. Perlu diperhatikan pula keamanan makanan yang akan disajikan kepada pelanggan. Lebih dari 90% penyakit disebabkan oleh makanan (foodborne disease).

Foodborne disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri pada makanan. Penyakit ini biasanya meliputi tifus, disentri/amuba, intoksikasi bakteri lainnya, serta hepatitis A. Adapun komplikasi, tingkat keparahan, gejala dan waktu lamanya sakit juga sangat bervariasi tergantung penyebab dan keadaan tubuh si penderita.

Penyakit yang sering terjadi akibat kontaminasi makanan, tidak lain adalah tifus. Penyakit ini datang dari makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Typhi yang menyerang bagian saluran pencernaan.

Oleh karena itu, makanan dan minuman yang akan dikonsumsi perlu dijaga agar selalu aman, berkualitas baik, dan bernilai gizi tinggi. Walaupun makanan itu menarik, nikmat dan bahkan bernilai gizi tinggi, tapi tidak aman, dipastikan tidak layak untuk dikonsumsi. Nah, bagi Anda yang ingin memulai bisnis rumah makan, sangat memerlukan pemahaman yang baik mengenai pentingnya keamanan pangan. Keamanan pangan secara umum adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang membahayakan, bahkan hinggamenyebabkan penyakit. Pangan yang bermutu dan aman tidak selalu diproduksi oleh industri besar, namun bisa berasal dari rumah makan yang sederhana, dan sebaliknya tidak selalu pangan yang diproduksi oleh industri besar adalah pangan yang aman dan bermutu.

Upaya pencegahan kejadian penyakit yang ditimbulkan karena ketidakamanan makanan (foodborne diseases) di bisnis rumah makan, Anda perlu melakukan tindakan pencegahan sederhana  yaitu dengan menerapkan 5  kunci Keamanan Pangan, antara lain :

Pertama. Jagalah kebersihan, seperti kebersihan peralatan, tersedianya tempat pencucian peralatan, jika memungkinkan terpisah dari tempat pencucian bahan pangan, pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersih/deterjen, peralatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam tempat yang terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan hewan lainnya dan menggunakan kain lap bersih untuk membersihkan  permukaan dapur dan  peralatannya. Kemudian kebersihan perorangan, yaitu menggunakan pakaian dan apron/celemek yang bersih, kuku jari tangan harus pendek, dan selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan.

Kedua. Pemisahan bahan makanan, antara lain gunakan peralatan yang terpisah seperti pisau dan talenan untuk mengolah berbagai bahan makanan seperti bahan makanan hewani, nabati, sayur, bumbu dan buah. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun bahan berbahaya. Prinsip first in first out (FIFO) barang yang disimpan terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dahulu juga dan first expired first out (FEFO) yang kadaluarsa atau masa berlakunya sudah dekat maka barang tersebut yang dikeluarkan lebih dahulu dan tempat atau wadah penyimpanan sebaiknya sesuai dengan jenis bahan makanan.

Ketiga. Pemasakan, masaklah makanan dengan suhu dan waktu yang sesuai sehingga dihasilkan makanan yang aman dikonsumsi anggota keuarga.

Keempat. Menjaga pangan pada suhu aman, dimana suhu menjadi poin yang sangat penting dalam pengolahan dan penyajian makanan. Suhu yang tepat pada saat proses pemasakan, memastikan mikroorganisme penyebab penyakit infeksi telah hilang selama proses pemasakan. Tips mudah untuk menjaga suhu masakan adalah memastikan makanan dimasak sepenuhnya dengan sempurna dan matang secara merata terutama daging, telur, ayam dan makanan lauk. Sedangkan untuk makanan yang mengandung cairan seperti sup atau soto, pastikan suhu pemasakan telah mencapai titik didih. Jika makanan telah matang namun belum akan dimakan, simpanlah dalam tempat tertutup dan suhu yang tepat agar terhindar dari bahaya kontaminasi mikroba.

Kelima. Gunakan air dan bahan baku yang aman, antara lain seperti menggunakan air yang aman atau memberikan perlakuan air agar aman, seperti direbus terlebih dahulu atau melalui proses penyaringan, pilih pangan segar dan bermutu, mencuci buah-buahan dan sayuran, terutama yang di makan mentah, tidak mengkonsumsi pangan yang masih setengah matang dan tidak menggunakan bahan baku yang sudah kadarluarsa.

Makanan yang aman bagi pelanggan Anda berawal dari dapur yang bersih. Oleh karena itu, Anda harus memastikan makanan yang dikonsumsi aman untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS