Dirilis

31 Oktober 2022

Penulis

Diah Munah (Persagi)

Idealnya, semua ibu dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) dan menyusui anaknya di awal kehidupan, dari permulaan kehidupan bayi, menyusui eksklusif untuk 6 bulan pertama, dan menyusui bersama dengan memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) hingga usia 6 bulan atau lebih. Namun demikian, banyak kondisi dan alasan yang membenarkan untuk ibu tidak menyusui sementara atau permanen. 

Beberapa penyebab ibu tidak bisa menyusui dan beralih ke susu formula diantaranya adalah:

  • Bayi menolak menyusui di payudara
  • Ibu merasa tidak memilki asi yang cukup 
  • Masalah pada puting
  • Bayi berhenti menyusui dengan sendirinya
  • Berhenti menyusui karena ibu hamil lagi
  • Lelah menyusui dan tidak mendapat dukungan 
  • Ibu mengalami kondisi medis tertentu
  • Menerima pesan keliru


Peraturan Menteri Kesehatan No 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan produk bayi lainnya, menerangkan setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang dilahirkan, kecuali adanya indikasi medis, ibu tidak ada atau ibu terpisah dari bayi. Pemberian susu formula bayi berdasarkan indikasi medis misal bayi dengan kelainan metabolisme bawaan, bayi berat badan lahir rendah, premature, bayi baru lahir dengan risiko hipoglikemi dan kondisi ibu yang tidak dapat memberikan ASI karena ibu dengan HBsAG(+).

Baca Juga: Saran Berpuasa Untuk Ibu Menyusui

Pemberian susu formula bayi harus disesuaikan dengan umur, kondisi bayi serta persyaratan hygiene dan sanitasi. 

Kode Etik Internasional tentang Pemasaran Produk Pengganti ASI (breastmilk substitute) yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi pada orangtua tentang bahaya kesehatan akibat penggunaan susu formula yang tidak tepat. Makalah ini memberikan beberapa contoh hasil penelitian bertahun-tahun tentang pentingnya menyusui serta risiko yang ditimbulkan akibat penggunaan susu formula, yaitu:

 

1.    Meningkatkan risiko asma

Para ahli menyimpulkan, tidak menyusui atau memberikan ASI pada bayi akan meningkatkan risiko asma dan penyakit pernafasan atopic.

 

2.    Meningkatkan risiko alergi

Menyusui secara ASI eksklusif selama tiga bulan pertama diakui dapat melindungi bayi dari penyakit dermatitis. 

 

3.    Menghambat perkembangan kognitif

Penelitian Tahun 1993 di Amerika serikat pada 439 anak sekolah. Anak-anak yang mendapat susu formula memiliki berat badan lahir rendah, cenderung memiliki nilai/hasil tes yang rendah tes IQ dan kemampuan verbal, visual dan motorik dibandingkan mereka yang mendapatkan ASI.

 

4.    Meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut

Penelitian pada nak-anak di Brazil yang tidak disusui/mendapatkan ASI berisiko 16,7 kali lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan anak-anak yang semasa bayinya disusui secara eksklusif.

 

5.    Meningkatkan risiko oklusi pada gigi anak

Penelitian yang dilakukan pada 1.130 balita (usia 3-5 tahun) melaporkan aktivitas menghisap yang kurang baik (menghisap botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi/oklusi gigi pada anak.  

 

6.    Meningkatkan risiko infeksi susu formula yang terkontaminasi

Tinjauan oleh Ahli Bedah Umum AS telah merinci peningkatan risiko infeksi pada bayi dari penggunaan susu formula daripada menyusui.

 

7.    Meningkatkan risiko kurang gizi

Salah satu kasus yang ditemukan pada tahun 2003, bayi yang mengkonsumsi susu formula berbasis kedelai sering ditemukan gejala kekurangan tiamin.

 

8.    Meningkatkan risiko kanker pada anak-anak

Studi pada 117 kasus acute lymphotic leukemia di United Arab Emirates melaporkan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan atau lebih akan meminimalkan risiko terkena kanker leukemia dan lymphoma (getah bening) pada anak

 

9.    Meningkatkan risiko penyakit kronis

Ditemukan bahwa anak-anak yang menderita penyakit kronis hanya mendapatkan ASI/disusui dalam jangka waktu pendek. Sementara anak-anak yang disusui lebih lama risiko terkena penyakit kronis ini 52% lebih rendah.

 

10.    Meningkatkan risiko diabetes

Bayi dengan susu formula akan meningkatkan antibodi beta-casein yang bisa menyebabkan diabetes type1, dibandingkan dengan bayi ASI.

 

11.    Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (jantung)

Bayi yang mengkonsumsi susu formula pada awal kehidupannya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapatkan ASI ketika bayi. 

 

12.    Meningkatkan risiko obesitas

Penelitian di Jerman pada 855 pasang ibu dan bayi melaporkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih dari tiga bulan memiliki 20% pengurangan risiko gemuk, sementara mendapat ASI paling sedikit enam bulan memiliki 60% pengurangan risiko gemuk dibanding bayi yang diberi susu formula

 

13.    Meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan

Bagi mereka yang disusui ASI, insidensi infeksi gastrointestinal lebih rendah 47% dan 34% tingkat penyakit pernapasan daripada bayi yang tidak disusui.

 

14.    Meningkatkan risiko kematian bayi dan anak-anak

Anak-anak yang sebagian disusui ASI memiliki 4,2 kali peningkatan risiko kematian karena diare dibandingkan yang diberi ASI eksklusif.

 

15.    Meningkatkan risiko infeksi telinga dan otitis media

Bayi di Amerika diberikan ASI eksklusif selama empat bulan atau lebih mengalami penurunan 50% otitis media akut dibandingkan dengan bayi yang tidak disusui 

 

16.    Meningkatkan risiko bayi terkena efek samping dari kontaminasi lingkungan

Penyiapan dan pemberian susu formula apabila tidak sesuai dengan standar kebersihan dan keamanan maka akan berisiko menimbulkan penyakit. 

Apabila Anda memerlukan informasi lainnya terkait tips usaha, karir, gizi maupun kesehatan, bisa Anda dapatkan secara gratis di daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id, semua informasi tersebut dapat diakses dengan sangat mudah dan kapan saja serta bisa konsultasi juga! Mari kunjungi daya.id sekarang juga.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

TA Herly Marwanto

25 November 2022

ooh banyak ya efek sampingnya

Balas

. 0

Muhammad Elham Al Haq

08 November 2022

menarik

Balas

. 0

Aditya Rosma Septa Murti

02 November 2022

๐Ÿ‘

Balas

. 0

Arief Akbar

01 November 2022

waah banyak banget bahaya susuformula, kok masih di jual yah?

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

01 November 2022

๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS