Dirilis

27 April 2022

Penulis

Fitri Hudayani, sst, sgz, MKM

Penyakit tuberculosis atau yang sering disingkat TB adalah penyakit infeksi akibat kuman Mycobacterium tuberculosis, yang menginfeksi paru-paru dan masuk ke dalam tubuh kita melalui percikan dahak. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah kesehatan di negara kita. 

Penyembuhan penyakit TB membutuhkan waktu yang tidak cepat. Selain itu dampak dari infeksi TB ini adalah kondisi gizi yang pada umumnya mengalami penurunan, dan saat proses penyembuhan akan membutuhkan tambahan zat gizi untuk membantu pemulihan dan regenerasi kembali jaringan yang rusak misalnya paru-paru.

Hubungan penyakit TB dan gizi sangat erat. Selain untuk membantu proses penyembuhan, pemenuhan kebutuhan gizi sangat dibutuhkan untuk pencegahan komplikasi dan adanya infeksi lainnya yang akan dialami oleh orang dengan TB. 

 

Penderita TB Butuh Makanan dengan Nilai Gizi Tinggi

Penderita TB tentu membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak dari orang normal, dimana rata-rata kebutuhan energi akan meningkat sekitar tiga puluh sampai lima puluh persen dari kebutuhan normal seharinya. Bahkan pada pasien dengan status gizi yang rendah dapat meningkat sampai dengan dua ratus persen. 

Begitu juga dengan kebutuhan protein. Pada pasien TB membutuhan jumlah protein yang lebih tinggi karena untuk melawan infeksinya dan proses penyembuhannya nanti. Oleh karena itu, makanan yang tepat untuk pasien dengan TB adalah makanan yang mengandung nilai gizi tinggi. 

Kebutuhan gizi dapat dipenuhi melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari dengan jenis beragam untuk mendapatkan manfaat semua zat gizi yang dibutuhkan, antara lain:

 

1.    Karbohidrat untuk Sumber Tenaga

Sumber tenaga, yaitu yang berasal dari makanan dengan komposisi gizi yang utamanya adalah karbohidrat. 

Bahan makanan yang dapat dikonsumsi adalah nasi, bubur, mie, bihun, umbi-umbian, tepung-tepungan, sereal dan makanan olahannya seperti biskuit, makanan tradisional dan lainnya. 

Untuk sumber karbohidrat sebaiknya dikonsumsi sehari tiga kali sebagai makanan utama untuk memenuhi kebutuhan energi yang sebanyak enam puluh persen adalah berasal dari karbohidrat. 

Pengolahan bahan makanan sumber karbohidrat yang tepat adalah dengan cara di rebus, kukus, pepes, tim, dan lainnya, yang akan menghasilkan tekstur lebih lunak. Makanan digoreng harus dibatasi terutama jika gejala batuk masih sangat terasa. Begitu juga dengan sumber karbohidrat sederhana yaitu gula murni dan sejenisnya harus dibatasi saat terjadi sesak. 

 

2.    Protein untuk Regenerasi Jaringan

Bahan makanan yang harus dikonsumsi berikutnya adalah makanan sumber protein, baik berasal dari sumber protein nabati maupun sumber protein hewani. 

Protein merupakan salah satu zat gizi utama dalam proses penyembuhan karena protein dapat membantu meregenerasi jaringan yang diserang. Protein kita dapatkan dari kacang-kacangan, tahu, tempe, dan olahannya. Sedangkan untuk protein hewani bisa kita dapatkan dari telur, ikan, daging ayam, daging sapi, produk laut, dan olahannya. 

Sama seperti sumber makanan pokok, cara pengolahan sebaiknya menghindari yang bertekstur keras. Jika masih sering batuk, akan merangsang lebih parah lagi. 

Jika dirasakan konsumsi makanan sumber protein tidak bisa dalam jumlah yang dianjurkan, maka dapat dibantu dengan minum susu sebanyak satu atau dua gelas sehari. Tetapi jika nasfu makan baik dan konsumsi makanan tidak masalah, protein dapat dipenuhi  dari lauk pauk yang dikonsumsi. 

Jumlah bahan makanan sebagai lauk pauk yaitu sebanyak 1-2 potong perkali makan untuk lauk hewani maupun lauk nabati. Sesuaikan pengolahan menunya dengan selera agar konsumsi makanan optimal.

Baca juga: Manfaat Bunga Wijaya Kusuma untuk penderita Tuberculosis

 

3.    Sayur dan Buah untuk Melawan Infeksi

Sumber zat gizi lainnya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan, dimana makanan ini akan membantu kita memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Pemenuhannya dibutuhkan untuk melawan infeksi dan proses penyembuhan karena biasanya pada orang dengan TB, terjadi penurunan konsentrasi zat gizi mikro di dalam tubuh yang akan mempengaruhi imunitas sehingga akan lebih rentan terhadap reaktifitas penyakit dan risiko komplikasi. 

Oleh karena itu upayakan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tetap terpenuhi. Jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhinya yaitu 3 kali konsumsi sayur di setiap waktu makanan, begitu juga dengan buah-buahan.

Pemenuhan kebutuhan energi yang meningkat adalah untuk mengompensasi dari adanya peningkatan energi misalnya pada kondisi demam, adanya penurunan berat badan dan untuk masa penyembuhan sehingga orang dengan TB dapat sembuh dan kondisi kesehatan optimalnya dapat dicapai.

Baca juga : Makanan Sehat untuk Penderita Jantung

Jika Anda punya pertanyaan lain terkait kesehatan mental atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar karier atau kesehatan, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya secara gratis!.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS