Dirilis

18 Oktober 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Anda familiar dengan doxing? Atau bahkan pernah mengalaminya? 

Saat ini, masyarakat sedang dihebohkan dengan fenomena doxing secara online, di media sosial seperti Instagram dan Twitter. Doxing dapat menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi yang mengalaminya. Apa sih doxing itu? Yuk, simak ulasannya di tulisan ini.

 

Apa itu Doxing?

Apakah Anda termasuk pendorong privasi (privacy pusher)? Atau mungkin Anda tipe yang membagi privasi sosial? 

Di era dimana tingkat pendidikan internet yang semakin meningkat dan beragam informasi yang sangat mudah didapat, sudah seharusnya privasi menjadi fokus yang sangat penting bagi semua pengguna internet, tak terkecuali media sosial.

Pengguna internet, termasuk Anda, sudah pasti paham betul bahwa kegiatan apapun yang Anda bagikan di media sosial bisa saja dilacak, dipantau dan bahkan direkam, dan mungkin saja menjadi viral. 

Sebut saja Kak Jill si penjual gorden yang mendadak viral karena menjual produknya dengan unik dengan jargon 10 gelombang kanan dan 10 gelombang kiri. Atau cerita ibu guru yang membersihkan rambut muridnya dari kutu?

Nah, di tengah banyaknya cerita-cerita tersebut, tidak sedikit juga masyarakat yang tidak mengerti, memahami bahkan memilih untuk memilih untuk mengabaikan implikasi privasi secara online, sehingga banyak yang membiarkan detail pribadinya dibagikan secara online. Kondisi inilah yang dikenal sebagai “doxing

Baca Juga: Kendalikan Penggunaan Gadget, Hindari Dampak Buruk Berikut Ini

Doxing merupakan tindakan mempublikasikan secara terbuka atau menyebarkan informasi pribadi (tanpa adanya persetujuan dari pemilik informasi) atau identitas seseorang ataupun organisasi di internet untuk dijadikan konsumsi publik. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mempermalukan, menghina, bahkan menimbulkan kerugian dengan cara mengancam privasi seseorang dan orang-orang di sekitarnya. 

Doxing biasanya dilakukan dengan mengungkapkan informasi pribadi seperti nama asli, alamat, pekerjaan atau data identitas lainnya kemudian mengeksposnya ke publik, dalam hal ini di internet. Perlakuan ini terjadi tanpa adanya persetujuan dari si pemilik informasi pribadi tersebut. 

 

Dampak Doxing Terhadap Privasi Online

Terlepas dari apapun jenis motifnya, informasi pribadi dari korban doxing yang disebar tanpa persetujuan pemilik informasi, sudah pasti melanggar privasi termasuk privasi secara online dan dapat membahayakan keselamatan mereka. 

Bayangkan jika informasi dan data sensitif Anda bocor di media sosial, seperti tanggal lahir, nomor KTP, alamat rumah, foto pribadi atau data pribadi lainnya, bisa saja data Anda akan dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mempermalukan Anda atau tindakan kejahatan lainnya, seperti penipuan keuangan.

Lalu apa yang terjadi jika data pribadi dan rahasia Anda tersebar di media sosial? Anda pasti akan merasa tidak nyaman. 

Doxing dapat menimbulkan kerugian secara emosional, psikologis dan juga fisik. Anda akan merasa dipermalukan atau bahkan mungkin merasa hina secara publik, merasa terdiskriminasi karena adanya karakteristik pribadi yang diungkap, merasa diintai di dunia maya. 

Jika informasi pribadi Anda terus tersebar, kondisi ini dapat menyebabkan kerugian yang berkelanjutan seperti kerugian sosial dan finansial karena rusaknya reputasi pribadi dan profesional, meningkatnya rasa kecemasan, dan juga merasa tidak  percaya diri.

Lebih lanjut, doxing juga berpotensi untuk digunakan sebagai tindakan main hakim sendiri yang akhirnya akan berdampak negatif bagi masyarakat umum seperti meningkatnya konflik, pelanggaran umum dan berkurangnya kepercayaan lingkungan pada si korban doxing

Contohnya, suatu akun gosip online membeberkan harta kekayaan ASN yang jumlahnya sangat besar. Hal ini dapat memicu masyarakat untuk berpikir negatif bahwa si korban melakukan korupsi di instansinya, lalu membully korban sehingga menimbulkan konflik dan kepercayaan masyarakat terhadap instansi tersebut berkurang. Padahal mungkin saja si ASN merupakan anak orang kaya atau kemungkinan lainnya yang bukan merupakan korupsi.

Lalu bagaimana dampaknya bagi si korban? Korban bisa saja menjadi takut dan cemas, tidak hanya di dunia maya mungkin saja saat bertemu dengan orang. Bayangkan saja, reputasinya secara pribadi maupun profesional pun akan rusak. Hal-hal seperti inilah yang dapat membahayakan privasi Anda secara online. Lalu bagaimana cara Anda untuk menghindari atau bahkan menghentikan doxing yang terjadi pada Anda?

 

Bagaimana Anda Dapat Menghentikan Doxing Terjadi Pada Anda?

Di tengah meningkatnya penggunaan media sosial saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kebocoran data yang bersifat pribadi dan rahasia dapat terjadi dimana saja dan dialami oleh siapa saja. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menghindari doxing di media sosial.

  1. Berhati-hatilah dalam membagikan informasi di media sosial. Terkadang Anda pasti ingin membagikan kabar gembira atau keseharian Anda di media sosial. Sebelum Anda membagikan konten tersebut ke media sosial, pastikan dahulu siapa yang akan melihat konten Anda dan siapa saja yang dapat mengakses ke informasi Anda yang bersifat pribadi.
  2. Batasilah jumlah informasi pribadi yang Anda bagikan secara online, seperti alamat Anda, tempat Anda bekerja atau studi bahkan nomor telepon Anda.  Tidak semua informasi pribadi Anda harus Anda bagikan ke media sosial demi mendapatkan likes yang banyak di Instagram, atau membuat konten yang ingin menjadi viral. 
  3. Bijaklah dalam menggunakan sosial. Sebelum menyebarkan berita atau informasi yang Anda dapat dari media sosial, ada baiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu apakah berita tersebut benar atau malah hanya hoax belaka. Wah, jika Anda menyebarkan berita hoax Anda bisa dikenakan UU ITE lho karena menyebarkan informasi yang salah. 


Apa yang terjadi jika informasi pribadi Anda terlanjur disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertangggun jawab? Perlu diketahui juga perilaku doxing ini tentunya akan menggangu mental dan well-being Anda secara umum. 

Apa yang dapat Anda lakukan menghentikan doxing jika Anda mengalami hal tersebut? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain.

  1. Kendalikan emosi Anda. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah, kendalikan emosi Anda sampai stabil dan tidak terlalu bergejolak. Setelah Anda merasa rasional, pikirkanlah tindakan yang akan dilakukan dengan sangat hati-hati.
  2. Konsultasi. Bicarakanlah pengalaman ini dengan seseorang yang pendapatnya dapat Anda terima dengan logis dan berpengalaman. Ceritakan apa yang Anda alami, situasi yang terjadi, apa yang ingin dan harus Anda lakukan, dan lihat jenis umpan balik yang akan Anda terima.
  3. Buatlah alasan dan daftar doxing. Tulislah alasan mengapa tindakan yang dilakukan tersebut Anda kategorikan sebagai doxing. Selanjutnya buatlah daftar bagaimana doxing ini dapat diperbaiki dan konsekuensi dari tindakan tersebut serta solusi yang ingin Anda lakukan.

Itulah informasi tentang doxing dan pengaruhnya terhadap privasi online. Bagi Anda pengguna aktif media sosial, berhati-hatilah dalam membagikan informasi secara online. Doxing dapat mempengaruhi mental Anda dan juga well-being Anda secara umum. Bijaklah dalam menggunakan media sosial ya!

Anda punya pertanyaan lain seputar doxing atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar masalah psikologi, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

19 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

27 Oktober 2023

Keren informasi nya 👍👍

Balas

. 0

Mohammad Ludfi

03 November 2022

Nice

Balas

. 0

Mohammad Ludfi

03 November 2022

Nice

Balas

. 0

Mohammad Ludfi

18 Oktober 2022

Terima kasih untuk artikelnya

Balas

. 1

Mohammad Ludfi

18 Oktober 2022

Terima kasih untuk artikelnya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS