Modal Rp800 Ribu, Sukses Jadi Market Leader di Medan

Dirilis

09 Agustus 2022

Penulis

Majalah Franchise Indonesia (Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014)

Pengusaha

Agnes Silvia

Jenis Usaha

Bisnis Waffle dan Market Leader di Daerah Medan

Agnes Silvia sejatinya adalah pengusaha di bidang event organizer. Di tengah kesibukannya, ia mencoba bisnis sampingan di bidang kuliner. Pilihannya jatuh kepada bisnis waffle yang ia yakini tidak perlu modal besar dan relatif mudah dijalankan. Pada tahun 2017, Waffle Street Medan resmi dibuka di Jalan Setia Budi, Medan. Pilihannya ternyata tepat, kini bisnis Waffle milik Agnes memiliki lebih dari 50 cabang di daerah Sumatera, Riau, dan seluruh kota Medan. Pantas saja disebut market leader di daerah Medan ya.

Modal Rp800 Ribu, Sulap Booth Bekas jadi Booth Kece untuk Mulai Bisnis

Agnes memulai bisnis dengan modal Rp800 ribu untuk membeli sebuah booth bekas, yang berkat pengalamannya dalam hal desain sebagai event organizer, bisa ia sulap menjadi booth dengan tampilan yang menarik.  Sedangkan alat penunjang bisnis lainnya seperti kompor, ia menggunakan barang pribadi di rumahnya untuk menghemat pengeluaran modal. 

Menurut Agnes, ketika memulai bisnis ini ia tidak menemui banyak kendala, termasuk dalam hal modal maupun mencari bahan baku. Ia juga cukup yakin produknya bisa diterima pasar karena sebelumnya sudah dicicipi oleh kenalan dan saudara, mereka bilang sangat recommended. “Kendalanya lebih ke SDM, karena bisnis saya waktu itu belum dikenal. Tapi kalau sudah dapat satu, biasanya jadi lebih mudah,” jelasnya. 

Di tahun pertama bisnis wafflenya berjalan, Agnes merasa belum ada pencapaian yang luar biasa. Bukan berarti tidak ada respon dari customer, respon costumer cukup baik namun diakuinya kesibukannya mengelola bisnis event organizer cukup menyita waktu, sehingga untuk bisnis waffle ia hanya menjalankan 1 unit gerobak saja, tidak sempat sampai buka cabang. Di tahun kedua, ketika merasa jenuh menekuni bisnis event organizer, barulah Agnes fokus sepenuhnya mengelola Waffle Street Medan, sampai berkembang baik dan memiliki beberapa cabang dengan konsep waralaba. Benar kata orang ya, saat fokus pada suatu hal, hasil yang didapat akan jauh lebih baik.  

 

Buka Konsep Waralaba, Mitra Bisnis adalah Duta Promosi

Perkembangan tersebut semakin pesat setelah Agnes menawarkan konsep waralaba untuk bisnisnya. Menurutnya, para mitra membantu mempromosikan bisnisnya di beberapa titik lokasi daerah. “Mitra bisnis saya yang paling membantu mengembangkan bisnis ini. Mereka ujung tombak bisnis ini dan merekomendasikan produk kami ke konsumen langsung,” ujarnya. Selain mengajak mitra bisnis sebagai duta promosi, Agnes juga pernah memanfaatkan jasa endorsement namun hasilnya dirasa kurang maksimal. Iapun memilih berpromosi di TV lokal Medan. 

Melihat mitra bisnisnya berhasil, membuat Agnes semakin yakin bahwa bisnis yang ia kelola akan semakin berkembang. Dalam menjaga hubungan baik degan mitra, ia memilih pendekatan informal. Mitra bisnisnya bahkan dipersilahkan telepon atau mengirim pesan kapan pun untuk memudahkan komunikasi. Selain itu, Agnes juga sangat memegang teguh prinsip integritas. “Jadi karyawan harus jujur, mitra juga menggunakan bahan baku harus jujur, sesuai dengan ketentuan SOP, pengembalian customer harus jujur. Kalau ilmu nomor dua lah, jujur nomor satu,” tandasnya. 

Waffle Street Medan menawarkan varian rasa waffle yang cukup variatif, antara lain cokelat, tiramisu, greentea, strawberry, moka, capucino, nutella, chocomaltin. Pilihan toppingnya pun beragam, ada keju, oreo, chocochips, kacang dan milo. Harga satuannya dibanderol Rp10-15 ribu. Tidak hanya varian rasanya yang menggoda, tawaran investasinya juga cukup menggoda nih. Dengan investasi Rp15 juta mitra bisnis sudah mendapatkan booth dan bahan baku senilai Rp4 juta.

 

Tetap Promosi di Masa Pandemi

Pandemi memang membuat hampir semua sektor bisnis kelimpungan. Waffle Street Medan yang kala itu tengah berkembang pun harus rela finansialnya diguncang pandemi. “Tidak dipungkiri semua pengusaha kena dampak dari pandemi yang panjang ini, Tapi kan pasti nanti adakalanya berakhir. Pasti ada hikmah dengan pandemi ini. katanya. Karena itu, Agnes terus berupaya meyakinkan para mitra bisnisnya agar tetap semangat dan memegang teguh harapan bahwa pandemi ini pasti ada akhirnya. Syukurlah belakangan ini kondisi sudah mulai stabil dan pelan-pelan kembali normal. 

Selama pandemi, wanita kelahiran Medan Tahun 1989 ini membuat promo Buy 2 Get 1 Free, yang menurutnya cukup efektif meski pendapatan sempat menurun sebanyak 50%. Ia juga mematuhi ketentuan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan dan tidak melayani dine in

Rencana ke depan, ia memiliki target ekspansi ke wilayah yang lebih luas di luar Medan. Hanya saja sempai sejuah ini masih belum ada mitra bisnis yang cocok untuk kerjasama. “Masih belum ada mitra bisnis yang cocok. Soalnya kalau ekspansi ke luar Medan masih terkendala dengan pengiriman bahan baku. Kalau ada mitra bisnis kan enak,” katanya. 

Agnes Silvia adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis waralaba. Anda tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.

Untuk kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya, bisa Anda baca di Daya.id. Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga!

Penilaian :

4.9

43 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS