Pensiunan Sukses Jadi Pengusaha Air Isi Ulang

Dirilis

15 Oktober 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Bustanul

Jenis Usaha

Distributor Air Isi Ulang "Tirta Himalaya"

Pensiun dari pegawai pemerintahan kota Bogor, tak membuat Bustanul bersantai  saja di rumahnya. Ia justru memilih melakukan aktivitas yang dapat membuatnya tetap produktif. Menurutnya, pria seusianya rentan terkena pikun bila tidak melakukan aktivitas. Oleh karena itu, jauh hari sebelum masa pensiunnya dia telah mempersiapkan diri. Berwirausaha dipilihnya sebagai aktivitas yang akan ia lakukan setelah pensiun. 

Persiapan Wirausaha, 6 Tahun Sebelum Pensiun
6 tahun sebelum pensiun, Bustanul membeli sebidang lahan dengan luasan 1ha yang akan dijadikan tempat usahanya. Saat itu usaha yang terpikir adalah membuka toko material. Pada tahun 2008, setelah satu tahun pensiun, Bustanul membuka usaha toko materialnya, namun karena banyaknya saingan toko materialnya itupun tidak berjalan dengan baik.

Sekitar tahun 2011, tetangga Bustanul bertanya kenapa dia tidak memanfaatkan sumber mata air yang berada di lahan miliknya untuk dijadikan usaha air isi ulang. Di lahan milik Bustanul terdapat sumber mata air yang sangat melimpah, menurut tetangganya sayang bila tidak dimanfaatkan karena air tersebut akan terbuang ke Sungai Cisadane. Bustanul berfikir, adanya sumber mata air yang melimpah serta kebutuhan air sangat tinggi tentu  menjadi peluang yang sangat baik baginya. Ia pun memutuskan beralih dari usaha toko material ke usaha air isi ulang lalu membangun bak penampungan air dengan ukuran 16m x 6m x 3m yang dapat menampung sekitar 20.000 kubik air. Awal usahanya masih berupa depot pengisian galon air minum yang pelanggannya merupakan masyarakat di sekitar lingkungan tempat usahanya. Saat itu, dalam sehari ia mampu menjual hingga 40 galon air dengan harga per galonnya adalah Rp2.500.

Suatu ketika tempat usaha Bustanul didatangi oleh mobil tangki air untuk membeli air darinya. Mobil tangki air tersebut kemudian mendistribusikan kembali air bersih yang berasal dari Bustanul ke depot-depot air minum isi ulang, industri air kemasan, serta untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga. Melihat banyaknya mobil-mobil tangki yang datang padanya untuk membeli air, Bustanul pun berpikir untuk mengembangkan usahanya agar bisa menjangkau pelanggan hingga ke luar daerah Bogor. 

Saat ini Bustanul sudah memiliki 4 unit mobil tangki air yang siap mendistribusikan air kepada pelanggan di Bogor maupun di luar Bogor yang tersebar di Jakarta, Depok, BSD, Serpong dan Ciputat. “Tirta Himalaya” menjadi merek yang Bustanul pilih untuk usahanya karena ia ingin menunjukkan bahwa air yang berasal dari mata air miliknya tidak kalah kualitasnya dengan air yang bersumber dari pegunungan sesuai dengan hasil uji lab dari Dinas Pertambangan Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang menyatakan bahwa kualitas air miliknya sangat bagus. 

Kepuasan Pelanggan adalah yang Utama
Meskipun Bustanul bukan yang pertama mempunyai usaha air isi ulang, namun dia mampu menyaingi pesaingnya yang terlebih dahulu membuka usaha tersebut.Bahkan menurut Bustanul kualitas air yang dimilikinya jauh lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Selain itu untuk menarik pelanggan, Bustanul memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan tempat lain. Bustanul juga mengutamakan pelayanan, ketika ada pelanggan yang meneleponnya untuk memesan air padanya, dia akan segera mengirimkan pesanan tersebut agar pelanggannya tidak menunggu lama. Bahkan ketika ada mobil tangki yang membeli airnya pada malam hari pun Bustanul tetap melayani. 

Impian Membuat Air Minum Kemasan
Dalam sehari Bustanul bisa mengirimkan air hingga 12 rate bahkan jika musim kemarau jumlah air yang dikirim bisa meningkat hingga 40 rate perharinya. Di bantu dua anak dan 10 pekerja, Bustanul bisa meraup omzet 300 juta rupiah setiap bulan. Meski demikian, ia masih ingin mengembangkan usaha dengan memproduksi air minum kemasan. Ide ini muncul ketika 2 pelanggannya yang merupakan produsen air minum kemasan menggunakan air dari Bustanul sebagai bahan baku. 

Bustanul pun mulai mempelajari mengenai produksi air kemasan, mulai dari perizinan, proses pembuatannya, hingga pemasarannya. Menurutnya untuk memproduksi air minum kemasan tidak mudah serta membutuhkan modal yang cukup besar. Untuk memulai mimpinya tersebut Bustanul sudah mengurus perizinan terkait dengan usaha air minum kemasan yang saat ini masih dalam proses.

Berbagi Tips untuk Pensiunan
Bustanul dapat dikatakan contoh sukses pensiunan produktif yang memanfaatkan masa pensiunnya untuk berwirausaha. Bahkan ia merasa lebih bersyukur dengan yang didapatnya saat ini dibandingkan ketika masih menjadi pegawai. Menurutnya bila pensiunan ingin wirausaha seperti dirinya, sebaiknya dipersiapkan minimal 5 tahun sebelum masa pensiun. Selain itu harus mengetahui segala informasi yang terkait dengan usaha yang akan dikerjakan tersebut dan yang terpenting adalah mempersiapkan mental.

Menurutnya, berwirausaha itu sangat berbeda dengan ketika bekerja menjadi pegawai. Saat menjadi pegawai, segala sesuatunya sudah disiapkan dan pegawai hanya menjalankan tugas yang diberikan. Ketika berwirausaha, semuanya dipegang sendiri, mulai dari merencanakan, merintis, hingga mengembangkan usahanya termasuk semua resiko harus ditanggung sendiri. “Tekad kuat pun harus dipupuk dari awal karena merintis usaha itu harus mau capek, harus kerja ekstra keras. Kalau tekadnya lemah, tidak bisa jalan,” ucapnya.

 

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS