Pernah Gagal, Kini Sukses Bisnis Pizza ‘Cone’

Dirilis

04 Maret 2020

Penulis

Majalah Franchise Indonesia, Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014

Pengusaha

Steven Yudha Darmawan

Jenis Usaha

Pemilik Franchise EasyPizza

Steven Yudha Darmawan mulai terjun ke dunia usaha sejak 2016. Tapi jangan bayangkan ia langsung sukses seperti sekarang. Waktu itu Steven memulai dengan berjualan kentang goreng. Apa daya, karena banyaknya pesaing dan kompetisi harga menjadi kendala, usahanya tersebut gagal dan terpaksa harus gulung tikar.

Kendati demikian, pria bergelar sarjana Strata 1 ini tak patah semangat untuk menjadi pengusaha. Pada tahun 2011 ketika sedang traveling ke Jepang, Steven menemukan peluang usaha makanan yang unik dan bisa dijual di Indonesia, yaitu pizza cone. “Dari inspirasi usaha inilah kami kembangkan konsep pizza cone di Indonesia. Tentu saja dengan sedikit modifikasi agar bisa diterima oleh lidah masyarakat sini,” kenang pria yang hobi kuliner dan traveling ini.

Baca juga : Sukses Usaha Walau Tak Pernah Lulus Kuliah 

Tak Mau Gagal Dua Kali
Steven punya keyakinan bahwa konsep usaha pizza cone yang dibawanya bisa diterima masyarakat Indonesia, yang memang menggemari makanan siap saji. Akan tetapi ia juga tak mau gagal untuk kedua kalinya. 

Sebelum memulai usaha, Steven harus melakukan trial and error, mencoba dan mencoba lagi sampai menemukan resep yang sesuai. Setelah itu, dengan menggunakan nama EasyPizza, pada tahun itu juga ia memutuskan untuk membuka usaha dengan modal sekitar Rp40 juta. Dengan estimasi penjualan perbulan bisa mencapai Rp50 juta dan keuntungan bersih sekitar 50%. 

Baca juga: Bagaimana Cara Untung dan Balik Modal Cepat di Bisnis Waralaba

Steven menuturkan, di awal usaha semuanya serba terbatas. Ia menjalankan usaha hanya dibantu oleh dua karyawan. “Kami membeli berbagai perlengkapan, seperti oven dan perlengkapan pendukung, juga produksi booth untuk berjualan, proses pembuatan cone dan lain-lain di awal-awal hanya dilakukan oleh 2 karyawan saja,” katanya.

Ada saja kendala yang dihadapi, seperti manajemen waktu di outlet yang belum berjalan seirama dengan produksi, dan produksi roti cone yang gagal karena masih dibuat secara manual. “Sangatlah sulit terutama bagi yang belum terbiasa, banyak gagal produksi dan juga complain dari customer karena ukurannya tidak sama,” ceritanya. 

Belajar dari Kegagalan
Dalam perjalanan usahanya selama ini, ia juga pernah mengalami kegagalan. Salah satu outlet harus tutup dikarenakan persaingan. “Terutama karena persaingan antar tenant di mal dan juga tidak seimbangnya antara cost bulanan dan profit yang didapat. Atas kegagalan ini kami berusaha pindah lokasi yang lebih baik dan hasilnya menjadi lebih baik pula,” kenangnya. 

Dari pengalaman gagalnya, Steven mendapat pelajaran untuk membuat estimasi sewa mal, sistem servis, dan SDM dalam pengelolaan bisnisnya. “Menyewa di mal kami siasati dengan sewa dari pihak kedua di mal dengan jangka waktu 3 tahun untuk menekan biaya sewa,” jelasnya. 

Harus diakui Steven, hambatan terbesar di dalam mengelola usahanya adalah faktor SDM. Untuk itu, salah satu kunci suksesnya ia melakukan training secara berkala agar karyawan dapat mengikuti SOP yang dimiliki EasyPizza. “Tenaga kerja di awal-awal juga banyak yang keluar-masuk, karena tidak terbiasa dengan konsep pembuatan pizza kami yang menuntut untuk harus cekatan, mengingat pizza mana yang dipesan customer. Untungnya seiring dengan sistem management dan training yang kami lakukan terus menerus, segala permasalahan kami bisa diatasi,” sambungnya.  

Berbagai kendala tersebut dihadapi Steven dengan sikap yang konsisten dan keyakinan yang kuat disertai terus melakukan promosi. “Kami mengatasi kendala dengan berusaha tetap pada jalur kami karena kami tetap yakin bahwa produk kami masih diminati masyarakat dengan terus berpromosi,” jelasnya. 

Franchise menjadi Kunci Sukses
Untuk mempercepat pertumbuhan usaha, Steven memilih pola franchise sebagai kunci sukses pemasarannya. Maka pada 2018, ia menawarkan peluang franchise EasyPizza. “Sejak pertengahan 2018 kami mulai memasarkan peluang usaha EazyPizza dengan sistem franchise. Dalam waktu 1 tahun lebih ini kami berhasil bermitra dengan mitra usaha kami dari beberapa daerah,” tuturnya.  

Baca juga: Peluang Usaha baru 

Untuk menunjang usaha franchise-nya, Steven sering mengikuti seminar usaha. Sedangkan untuk memperkuat administrasi dia lakukan dengan menggunakan software accounting di back office-nya. Sementara untuk memperlancar produksinya, Steven memiliki sistem penyimpanan di sebuah gudang. 

Kini EasyPizza berkembang menjadi salah satu peluang usaha potensial di industri franchise. “Bisnis kami sudah berjalan lancar. Saat ini sudah 10 gerai yang tersebar di Surabaya, Balikpapan, Semarang, Samarinda, dan Jember. Saat ini kami sudah memiliki 20 karyawan untuk produksi, untuk pemasaran kami lakukan lewat promosi mulut ke mulut, iklan koran, dan juga iklan di penjuru mal,” tambahnya. 

Menariknya lagi, omzet keseluruhan outlet EasyPizza berkisar antara Rp300-400 juta sebulan, dengan pelanggan sekitar 10.000 orang. “Produk yang laku dalam sebulan bekisar antara 5.000-10.000. Harga produk kami antara Rp25.000 – Rp30.000. Rata-rata usaha kami bisa balik modal kurang lebih 6 bulan. Rencana mendatang, cabang EasyPizza ada di seantero Indonesia, terus menerus berinovasi dan menjalin relasi dengan orang lain,” tegasnya. 

Steven memberikan tips bagi yang akan menekuni usaha. Menurutnya jangan menyerah apabila usaha anda sedang gagal, “karena kita tidak tahu apa yang terjadi di hari esok, teruslah berusaha dan berjuang,” tutupnya. 
 

Penilaian :

5.0

7 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS