Dirilis

06 Juli 2021

Penulis

TIm Penulis Daya

Harapan bagi setiap perusahaan adalah menjual produk yang ditawarkan, baik jasa maupun barang. Coba bayangkan, betapa bahagianya Anda sebagai seorang sales, ketika Anda berhasil membuat klien berkomitmen untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Anda mungkin berpikir bahwa klien potensial ini sudah setuju untuk membeli produk tersebut, setelah menyatakan kesediaannya pada pertemuan pertama. Namun nyatanya, klien potensial tersebut tidak berkabar kembali selama hampir dua minggu.

Tak lama kemudian, Anda menemukan bahwa ternyata klien potensial Anda tersebut membeli produk yang sama, namun ditawarkan oleh perusahaan pesaing Anda. Apa yang terjadi? Apa yang telah Anda lakukan? Tapi pertanyaan yang lebih tepat adalah, apa yang tidak Anda lakukan?

Sayangnya, hal ini sangat sering terjadi pada sales people yang mencoba untuk close the deal dengan klien-klien potensial. Dilansir dari Inc. Magazine, alasan klien potensial melakukan hal ini tidak bisa ditebak, karena banyak sekali faktor yang memengaruhi. Salah satunya adalah tidak melakukan follow up dan follow-through. Lantas, apa itu follow up dan follow-through? Bagaimana cara melakukannya? Simak pembahasannya berikut ini.
 

Apa Itu Follow Up dan Follow-through?

Follow up adalah satu dari banyak cara untuk membangun kepercayaan dengan klien, dalam bentuk komunikasi. Sedangkan follow-through adalah tindakan yang dilakukan untuk membangun kepercayaan-kepercayaan tersebut.

Jika diibaratkan, follow up merupakan komunikasi satu waktu, sedangkan follow-through adalah rangkaian komunikasi yang membangun nilai dan hubungan antara perusahaan dengan klien. Follow up merupakan langkah penting untuk mengunci transaksi dengan klien potensial, sedangkan follow-through merupakan langkah penting untuk mempertahankan klien aktual.

Follow Up dan Follow Trrough

3 Area Penting untuk Melakukan Follow Up dan Follow-through

Ada banyak area dalam bisnis yang membutuhkan follow up dan follow-through. Berikut adalah 3 area dasar yang penting:
 

1. Panggilan Telepon dan Email

Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing, namun tidak ada alasan untuk tidak menanggapi panggilan telepon dan email dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Jika Anda gagal memenuhi tuntutan ini, klien dapat memberikan ulasan yang buruk mengenai perusahaan Anda. Pada akhirnya, perusahaan Anda berpotensi memiliki reputasi yang kurang baik di mata klien potensial lainnya.
Beberapa perusahaan menjadikan gelar “fast customer service” sebagai keunggulannya. Gelar ini didapatkan karena perusahaan selalu menjawab panggilan telepon dan membalas email dari klien dalam jangka waktu yang cukup cepat.
 

2. Kekhawatiran atau Masalah

Ketika klien menceritakan suatu masalah atau topik yang perlu ditangani, Anda dapat membantu mereka dengan menyampaikan bahwa Anda akan melakukan tindak lanjut terhadap kasus tersebut. Jika pada akhirnya Anda tidak memenuhi janji tindak lanjut, klien akan memandang Anda, atau bahkan perusahaan Anda tidak memiliki komitmen. Hal ini dapat membuat Anda kehilangan rasa hormat mereka, sekaligus merusak kepercayaan mereka.
Jika memang masalah atau kekhawatiran yang disampaikan oleh klien tidak bisa ditindaklanjuti, sampaikan saja yang sebenarnya. Hindari kecenderungan untuk memberi harapan palsu.

Baca juga: Tips Rahasia di Balik Kesuksesan Bisnis
 

3. Customer Service

Customer Service

Penting bagi perusahaan untuk memiliki layanan pelanggan yang baik. Anda dapat membuat kagum klien Anda hanya dengan meningkatkan fasilitas customer service Anda. Jika gelar “fast customer service” diperuntukkan kepada perusahaan yang responsif dalam menanggapi permasalahan klien, gelar “excellent customer service” atau “best customer service” diperuntukkan kepada perusahaan yang memberikan customer service yang baik, secara keseluruhan. Jika perusahaan Anda memiliki gelar tersebut sebagai salah satu keunggulannya, loyalitas dan rasa hormat klien akan otomatis Anda dapatkan, karena mereka merasa dimudahkan oleh fasilitas dan layanan yang diberikan.

Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan fasilitas customer service Anda dengan memeriksa ulang kepuasan pelanggan dan mengumpulkan feedback alias umpan balik untuk perbaikan layanan atau perusahaan ke depannya.

Baca juga: Tetap Semangat Berbisnis dan Bermental Survive di Masa Pandemi

Demikianlah pembahasan mengenai follow up dan follow-through. Jadikan kedua servis ini sebagai bagian dari budaya perusahaan Anda, maka Anda tidak hanya akan membangun loyalitas pelanggan, tetapi juga kepercayaan, rasa hormat pelanggan. Jika Anda ingin bertanya kepada ahli mengenai follow up dan follow-through lebih lanjut, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar sebagai pengguna daya.id untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai pengembangan karier secara gratis.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS