Pada prinsipnya perbedaan saham dan investasi hanyalah pada lingkupnya saja. Saham merupakan bagian dan salah satu contoh dari investasi, di samping jenis investasi lainnya seperti obligasi, reksadana dan sebagainya. Saham merupakan jenis investasi jangka panjang dengan nilai keuntungan cukup tinggi namun memiliki risiko besar juga.

Selain saham, Anda juga bisa memilih jenis investasi lainnya baik yang sifatnya langsung maupun tidak langsung. Kalau ingin mendapatkan keuntungan semata Anda bisa memilih jenis investasi jangka pendek seperti obligasi atau trading misalnya. Pilihan terhadap jenis investasi baik berupa saham ataupun lainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi finansial Anda.

Perbedaan Saham dan Investasi 

Pada dasarnya, saham juga merupakan bagian dan salah satu jenis investasi. Secara garis besar ada beberapa perbedaan mendasar diantaranya keduanya. Apa sajakah perbedaan yang dimaksud?

1. Bentuknya

 

• Saham berupa dokumen atau surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang telah membeli sebagian kepemilikan dari sebuah perusahaan.
• Investasi bentuknya bermacam-macam, ada yang berupa surat berharga seperti saham, reksadana, ataupun obligasi. Investasi bisa juga berbentuk objek riil seperti emas, tanah, rumah, apartemen dan sejenisnya.

2. Keterlibatan dalam Pengelolaan

• Investor saham tidak perlu ikut mengelola dana yang telah disetorkannya melalui perusahaan investasi karena semua telah diurus oleh manajer investasi (MMI).
• Seseorang yang berinvestasi bisa saja langsung terlibat dalam pengelolaan terutama jika berupa objek riil seperti properti, emas, properti berupa rumah, apartemen, dan sebagainya.

 

3. Jangka Waktunya

 

• Saham memiliki jangka waktu antara 3 tahun sampai 5 tahun.
• Jangka waktu investasi tergantung dari jenisnya, ada jangka pendek atau jangka panjang. Investasi jangka pendek misalnya obligasi sedangkan jangka panjang contohnya saham.
• Investasi bisa saja tidak mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas terutama pada jenis objek riil seperti properti ataupun emas karena seseorang bisa saja menyimpannya dalam jangka waktu pendek maupun lama tergantung kebutuhan.

4. Keuntungan dan Resikonya

• Saham dikenal sebagai jenis investasi dengan keuntungan atau deviden cukup tinggi namun mempunyai tingkat risiko lumayan besar juga.
• Nilai deviden atau keuntungan dari saham bisa mengalami fluktuasi, naik turun sesuai dengan laba yang didapatkan oleh perusahaan maupun faktor yang lainnya seperti kondisi pasar modal.
• Keuntungan dan risiko investasi tergantung kepada jenisnya. Contohnya, investasi berupa emas atau properti cenderung tidak mengalami penurunan nilai atau meningkat dari tahun ke tahun sehingga keuntungannya besar. 

 

5. Pengaruh Inflasi

• Pengaruh inflasi membuat naik dan turunnya harga saham. Saat inflasi meningkat maka harga saham akan turun, sebaliknya ketika inflasi rendah otomatis harga saham mengalami kenaikan.
• Ketika inflasi mengalami kenaikan yang berakibat pada turunnya harga saham maka investor akan mengalami penurunan nilai dividen. Sebaliknya saat tingkat inflasi rendah dan harga saham naik maka investor bisa memperoleh dividen dalam jumlah cukup tinggi.
• Anda bisa memilih jenis investasi yang hampir tidak terpengaruh oleh inflasi terutama pada investasi langsung seperti emas, tanah, rumah, apartemen dan bentuk properti lainnya.

Itulah perbedaan saham dan investasi agar Anda bisa lebih memahami kedua istilah tersebut. Dengan begitu Anda menjadi lebih mudah untuk menentukan investasi yang paling sesuai apakah saham atau investasi lainnya. Yang terpenting, pastikan bahwa investasi yang Anda pilih memang sesuai dengan profil risiko keuangan Anda. Berkonsultasilah dengan pakar perencana keuangan dari Daya.id jika memiliki pertanyaan seputar dunia investasi selengkapnya. 

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!