Dirilis

15 Oktober 2022

Penulis

Yulinda Sari

Jika melihat beberapa tahun ke belakang, nilai mata uang tidak sama dengan nilai mata uang yang sekarang. Misalnya di 10 tahun yang lalu, nilai mata uang Rp100.000 ketika dibelanjakan di supermarket akan mendapatkan banyak barang, sementara jika belanja sekarang dengan nilai uang yang sama Rp100.000, belum tentu jumlah barang yang didapatkan akan sama seperti 10 tahun yang lalu. Hal ini merupakan salah satu dampak dari terjadinya inflasi. Nah, apa itu inflasi?

Baca Juga: Antisipasi Inflasi, Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Hidup Tetap Tenang

Berdasarkan pengertian yang ada di website Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan barang atau jasa yang terjadi secara terus menerus dalam beberapa waktu tertentu. Jika terjadi kenaikan satu barang atau jasa belum dikatakan inflasi melainkan kenaikan tersebut meluas atau mempengaruhi kenaikan harga pada barang atau jasa lain. Kebalikan dari Inflasi adalah deflasi, dimana menunjukkan keadaan terjadinya penurunan barang atau jasa secara terus menerus.

Mengutip detik.com, Susena dan Siti Astiya di buku inflasi mengatakan, inflasi tidak hanya sau jenis melainkan terdiri dari beberapa jenis.

 

Jenis-jenis inflansi


 

a.    Jenis Inflasi berdasarkan tingkatannya yaitu sebagai berikut:

  1. Inflasi ringan: di bawah 10% tahun
  2. Inflasi sedang: antara 10%-30% setahun
  3. Inflasi berat: antara 30%-100% setahun
  4. Hiperinflasi atau inflasi tidak terkendali: di atas 100% setahun


 

b.    Jenis Inflasi berdasarkan tempat asalnya


 

1.    Inflasi dari dalam negeri

Inflasi dari dalam negeri yang terjadi karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang menyebabkan harga bahan makanan menjadi mahal.

 

2.    Inflasi dari luar negeri

Inflasi dari luar negeri yang terjadi karena adanya kenaikan harga barang impor dimana yang disebabkan oleh tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barang.

 

c.    Jenis Inflasi berdasarkan sebabnya


 

1.    Inflasi permintaan

Inflasi permintaan merupakan inflasi yang terjadi karena tingginya permintaan terhadap barang dan jasa.

 

2.    Inflasi biaya

Inflasi biaya merupakan inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi.

Inflasi terjadi bukan tanpa sebab tentunya. Nah, apa saja sih yang menjadi penyebab terjadinya inflasi? Menurut artikel kompas yang mengutip dari laman kementerian keuangan, inflasi terjadi karena beberapa hal diantaranya karena:

  1. Permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa 
  2. Biaya produksi meningkat
  3. Uang yang beredar bertambah di masyarakat
  4. Adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran
  5. Adanya kekacauan ekonomi dan politik seperti yang pernah terjadi di Indonesia di tahun 1998.




Dampak inflasi terbagi menjadi dua yaitu dampak negatif dan dampak positif.

 

Dampak negatif inflasi


 

1.    Daya beli masyarakat menurun

dengan terjadinya kenaikan harga barang atau jasa menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan hal ini sangat berdampak terutama bagi masyarakat yang pendapatannya menengah ke bawah. Oleh sebab itu, dampak inflasi bisa berakibat standar hidup masyarakat menurun dan membuat masyarakat yang miskin bertambah miskin.

 

2.    Membuat ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan

Inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk konsumsi, investasi dan produksi sehingga berakibat pada penurunan pertumbuhan ekonomi.

 

3.    Membuat minat menabung sebagian besar orang berkurang

Minat menabung sebagian besar orang akan berkurang saat terjadi inflasi. Hal ini karena pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil dibandingkan biaya administrasi yang harus dibayarkan.

 

4.    Mempengaruhi kestabilan mata uang rupiah

Inflasi juga bisa mempengaruhi kestabilan mata uang dimana kestabilan kurs rupiah mengandung dua aspek yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

 

5.    Mempengaruhi kemampuan ekspor negara

Inflasi dapat mempengaruhi kemampuan ekspor negara karena biaya ekspornya yang mahal dan daya saing yang menurun sehingga berakibat pada menurunnya devisa.

 

6.    Adanya ancaman perlambatan ekonomi

Dengan terjadinya kenaikan harga barang dan jasa dengan pendapatan yang tidak naik dapat menjadi ancaman terjadinya perlambatan ekonomi.

 

Dampak positif inflasi

Dampak positif dari terjadinya inflasi adalah dapat memberikan eskalasi perekonomian yang lebih baik apabila inflasi yang terjadi masih tergolong ringan. Selain itu, Inflasi juga dapat mendorong para pengusaha untuk memperluas produksi sehingga perekonomian meningkat.

Setelah mengetahui mengenai inflasi mulai dari definisi, jenisnya, penyebabnya hingga dampak yang ditimbulkan, perlu diketahui bagaimana cara menghitung inflasi. Menurut artikel kompas, BPS menghitung inflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau indeks pengeluaran. Kemudian apa aja yang termasuk ke IHK?. Nah IHK meliputi beberapa komponen yaitu pengeluaran bahan makanan dan makanan jadi ditambah minuman dan tembakau, pengeluaran perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga serta transportasi dan komunikasi.

Baca Juga: LPS adalah? Ini Fungsi dan Manfaatnya untuk Anda

Itulah gambaran mengenai inflasi. Jika Anda butuh penjelasan lebih lanjut, Anda bisa menggunakan fitur Tanya ahli untuk langsung berkonsultasi dengan ahlinya. Untuk itu ayo daftar dan log in ya, karena banyak konten menarik pastinya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

17 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Hanif

02 November 2022

👍

Balas

. 0

Rudi haryono

31 Oktober 2022

👍

Balas

. 1

agusman

29 Oktober 2022

Holaaau nihan

Balas

. 0

M Ridwan Faza

27 Oktober 2022

Mantap infonya👍

Balas

. 0

M Ridwan Faza

27 Oktober 2022

Mantap infonya👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS