Dirilis

08 Desember 2022

Penulis

Lidia Faiza Jasmine

Adanya ancaman resesi di tahun 2023, membuat Indonesia harus lebih waspada untuk menstabilkan perekonomiannya.

Resesi ini sendiri akan berdampak kepada banyak sektor ekonomi, khususnya bagi para pemilik usaha. Baik itu usaha besar maupun usaha berskala mikro, kecil, dan menengah atau UMKM, harus tetap waspada akan dampak resesi terhadap usaha Anda.

Lantas, apa sih itu resesi? Dan apa saja dampaknya terhadap UMKM? 

Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simal artikel ini!

 

Apa itu Resesi?

Dalam situs resmi OJK, resesi merupakan kondisi di mana ekonomi suatu negara mengalami kemunduran, yang dapat terjadi selama berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun.
Resesi sendiri ditandai dengan adanya penurunan PDB atau produk domestik bruto, perputaran ekonomi negara yang melambat, jumlah pengangguran yang meningkat, serta tingginya potensi bangkrut sejumlah perusahaan.

Resesi tentu berkaitan langsung dengan kegiatan jual beli. Oleh karena itu, dampak dari resesi tentu akan dirasakan oleh para pelaku usaha khususnya UMKM. Apa saja sih dampak yang dapat dirasakan oleh UMKM?

 

Dampak Resesi terhadap UMKM

Sebagai pelaku usaha pasti ingin usahanya dapat terus bertahan di kondisi apapun. Memahami efek dari resesi terhadap UMKM, tentu akan membantu Anda untuk dapat mempelajari kondisi yang akan terjadi.

Kemudian Anda bisa mempersiapkan beberapa strategi usaha, agar usaha Anda dapat mengatasi resesi yang akan datang. 

 

Dampak Negatif

Resesi tentu memiliki dampak negatif bagi sektor usaha, terlebih lagi UMKM. Secara umum, berikut dampak negatif resesi terhadap UMKM.

 

1.    Tidak Stabilnya Arus Kas

Resesi dapat menyebabkan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pemasukan usaha, sehingga arus kas usaha menjadi tidak sehat. Kondisi ini merupakan dampak yang paling umum terjadi pada UMKM.

Maka bagi Anda para pelaku UMKM, harus mengantisipasi hal tersebut. Anda dapat mengurangi kuantitas produk, menaikan harga, atau mengurangi biaya operasional.

 

2.    Produk Lebih Sulit untuk Terjual

Resesi biasanya akan berdampak pada harga-harga yang naik di pasaran, sehingga daya beli masyarakat dapat semakin melemah.

Masyarakat lebih memilih untuk menabung, daripada mengeluarkan uang untuk keperluan konsumtif. Sehingga jika Anda menjual produk selain kebutuhan pokok atau sehari-hari, relatif akan lebih sedikit penjualannya.

 

3.    Harga Produksi Naik

Tak hanya berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, kenaikan harga juga berarti naiknya harga produksi. UMKM dengan modal minim justru akan lebih rentan ketika dihadapi dengan biaya produksi yang tinggi.

 

4.    Meningkatknya Tingkat Suku Bunga

Resesi juga berdampak pada peningkatan tingkat suku bunga, hal inilah yang menjadi penyebab utama inflasi. Jika suku bunga meningkat, maka UMKM akan lebih sulit atau terbebani untuk mengambil pinjaman melalui kredit.

 

Dampak Positif

Selain dampak negatif, ternyata resesi juga memiliki dampak positif terhadap UMKM lho. Berikut beberapa dampak positifnya.

 

1.    Efisiensi Perusahaan

Efisiensi perusahaan mungkin identik dengan pemangkasan karyawan. Namun dalam usaha mikro, kecil, dan menengah, lebih jarang ditemukan pemberhentian kerja karyawan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar.

Faktanya, UMKM akan lebih tahan terhadap resesi. Sehingga UMKM akan lebih cepat melakukan adaptasi terhadap perubahan.

Efisiensi sendiri dapat dilakukan dengan mengevaluasi kelebihan persediaan, memotong biaya yang overhead, serta merapikan segala proses produksi dengan menghemat biaya.

 

2.    Pengarusutamaan UMKM

Kabar baiknya, pemerintah justru akan lebih fokus dalam pengarusutamaan UMKM, agar para pelaku usaha dapat menghadapi dampak resesi ekonomi.

Berbagai program bantuan dari pemerintah untuk UMKM dapat berupa restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, hingga penyediaan pembiayaan yang murah. Beberapa program tersebut dibentuk agar UMKM bisa menstabilkan cash flow usahanya.

Selain itu, dalam menghadapi resesi, pemerintah akan lebih fokus pada pergerakan ekonomi dalam negeri, seperti membeli produk dalam negeri. Pemerintah juga terus mengupayakan untuk menggeser alokasi dana belanja mereka.

 

Apa yang Harus Dilakukan UMKM dalam Menghadapi Resesi?

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan bahwa dampak dari resesi ekonomi sendiri tidak akan terlalu mengganggu UMKM.

Meskipun begitu, ada baiknya jika Anda tetap melakukan persiapan untuk menghadapi resesi mendatang. Secara umum, berikut hal yang bisa Anda lakukan agar UMKM dapat menghadapi resesi:

  1. Mengelola keuangan usaha dengan baik.
  2. Memanfaatkan berbagai program dan akses permodalan dari pemerintah.
  3. Memanfaatkan teknologi dalam strategi pemasaran usaha.
  4. Hindari utang yang tidak produktif.


Itu tadi penjelasan mengenai resesi dan dampaknya terhadap UMKM. Keberadaan UMKM sendiri sebenarnya dapat mendongkrak ekonomi nasional saat terjadi krisis ekonomi.

Namun, sebagai pemilik usaha yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa cepat beradaptasi dan memanfaatkan kesempatan yang ada, untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha Anda di segala kondisi apapun.

Jika ada pertanyaan, Anda bisa menggunakan fitur Tanya Ahli secara gratis untuk berdiskusi terkait usaha Anda dengan para ahlinya. Jangan lupa segera daftarkan diri Anda untuk bisa mendapatkan manfaat menarik lainnya!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS