Dirilis

11 Januari 2023

Penulis

Annisa Hanan

“Bila Anda tidak mampu membuang sampah pada tempatnya. Maka, telanlah makanan dan minuman Anda beserta bungkusnya.” Pernah melihat kutipan tersebut? 

Iya, kalimat tersebut merupakan sindiran bagi orang-orang yang membuang sampah sembarangan.

Mengapa sampai seperti itu? Sebagai makhluk dengan jumlah terbesar yang menikmati kekayaan alam di bumi, manusia juga merupakan penyumbang sampah terbesar terutama plastik. Tidak seperti makanan dan minuman, plastik memerlukan daur ulang. Kantong plastik adalah salah satu penyebab perubahan iklim. Hal ini karena sejak proses produksi hingga tahap pengelolaan, sampah plastik mengemisikan banyak gas rumah kaca ke atmosfer. Plastik dibuat dari minyak bumi dengan mengubah komponen minyak bumi menjadi molekul kecil yang disebut monomer.

Dalam memproduksi plastik dibutuhkan sekitar 12 juta barel bahan baku minyak. Untuk mengubah minyak bumi menjadi monomer menggunakan teknik pembakaran. Pembuatan plastik saja sudah banyak membuat gas rumah kaca. Namun, plastik tidak dapat diurai secara alami oleh bakteri dalam tanah sehingga membutuhkan ratusan tahun hingga plastik dapat terurai dengan sendirinya. Biasanya plastik dikelola dengan cara dibakar kembali, tentunya cara ini dapat menambah emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi. Tumpukan sampah organik di udara terbuka juga mengeluarkan gas metana, salah satu gas yang bertanggung jawab atas pemanasan global.

Saat ini bagaimana cuaca di rumah Anda? Hangat? Bagaimana dengan nanti sore? Hujan badai? Iklim berubah dengan cepat. Terkadang suhu udara lebih dingin atau panas dari biasanya. Hal ini merupakan dampak dari emisi gas rumah kaca karena sampah yang menggunung. 

Berita hewan-hewan di laut yang mati karena terjerat sampah atau got dan selokan di sekitar yang tertutup hingga menimbulkan banjir Ibu kota. Jika dibiarkan, bukan hanya udara yang berubah tetapi bencana alam juga bisa terjadi. 

Baca Juga:  Cintai Lingkungan Demi Bumi yang Lebih Sehat 


Berdasarkan data Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2021 terdapat 23.040.652,28 ton timbunan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga dan sampah sejenis, dimana 28,29% merupakan sampah sisa makanan dan 15.69% adalah sampah plastik. Lalu bagaimana mengatasi ini? Kita dapat memulai dari diri sendiri dari hal kecil seperti mengelola sampah rumah tangga. Anda dapat melakukan 3 hal ini untuk mengelola sampah di rumah Anda.

 

1.    Pilah Sampah

Sampah dibagi menjadi 3 jenis yaitu sampah anorganik, organik dan B3. Sampah organik merupakan sampah yang dapat terurai dan membusuk sehingga biasa diolah menjadi kompos. seperti, daun kering, sayuran, sisa makanan, dan lain-lain.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai dan sulit membusuk. Namun, sampah tersebut dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya, botol plastik, karton, kertas bekas, kaleng bekas, dan lain-lain. 
Sedangkan sampah B3 adalah bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan lingkungan hidup seperti, kalung bekas racun serangga, lampu bekas, dan baterai bekas. 

 

2.    Melaksanakan 3R

3R merupakan singkatan dari mengurangi sampah atau reduce, menggunakan ulang sampah atau reuse dan daur ulang sampah atau recycle. Anda dapat mengurangi penggunaan bahan yang sulit didaur ulang seperti plastik. Bawalah tas sendiri ketika anda berbelanja sehingga tidak perlu membeli plastik di kasir. 

Anda juga dapat memanfaatkan sampah organik seperti sisa sayuran dan makanan sebagai pupuk kompos. Kegiatan mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang bernilai guna juga menjadi pilihan yang menarik untuk dicoba. Anda dapat mencoba merangkai sampah bekas bungkus kemasan menjadi beragam jenis vas bunga, tas, dan lain-lain.

Baca Juga: Berkompromi dengan Sampah

 

3.    Manfaatkan Bank Sampah

Bank sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) sebagai sarana edukasi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dikelola oleh masyarakat, badan usaha atau pemerintah daerah. Anda dapat mencari tahu sebaran lokasi bank sampah yang berada di wilayah sekitar tempat tinggal Anda. Melalui bank sampah, Anda dapat menyetorkan sampah yang telah dipilah dan mendapatkan imbalan rupiah. Sangat menyenangkan, bukan?

Itulah tiga langkah mudah mengelola sampah rumah tangga. Penting untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan cara mengurangi dan mengelola sampah di rumah. Langkah kecil yang Anda lakukan dapat menjadi sangat berarti bagi alam semesta. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kesulitan mengelola sampah rumah tangga atau masalah kesehatan lainnya. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Maudi Rea Cahyati

10 Desember 2023

Terimakasih atas artikel yang sangat informatif dan relevan ini!

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS