Pada 1000 hari pertama kehidupan, sudah dapat ditentukan bagaimana masa depan anak kemudian. Sudahkah Anda memberikan asupan gizi yang tepat untuk anak Anda?

1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang dihitung sejak masa pembuahan hingga usia dua tahun ini dipercaya secara medis sebagai periode emas, pada masa ini otak dan tubuh anak sedang bertumbuh pesat. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan kecerdasan anak usia 22 bulan dapat menjadi indikator untuk memprediksi kemampuan intelektual anak saat ia berusia 26 tahun, sehingga dapat menunjang produktivitas kerjanya.

Selain itu, perkembangan massa otak 70-80% terjadi pada 1000 HPK. Pesatnya tumbuh kembang anak terutama otak yang mengalami pertumbuhan tercepat pada 1000 HPK ini membutuhkan zat gizi yang tepat untuk membantu anak melewati masa kritis pertumbuhan dan perkembangan seorang anak yang sangat menentukan masa depannya. Berikut zat gizi terbaik untuk anak sejak ia dalam kandungan.

Pada Masa Kehamilan

1. Zat besi: Jangan malas mengonsumsi suplemen zat besi dari dokter selama masa kehamilan, karena ibu yang kekurangan zat besi mudah terkena anemia, efeknya janin yang dikandung tidak mendapatkan zat gizi yang cukup melalui plasenta. Selain itu, janin juga berpotensi lahir dengan berat badan rendah. Selain suplemen dokter, ibu hamil juga wajib mengonsumsi asupan tinggi zat besi, seperti bayam, kacang-kacangan, tiram, daging merah tanpa lemak.

2. Omega-3: Anda bisa mendapatkan sumber terbaik Omega-3 pada ikan karena kandungan protein, mineral penting, dan selenium yang sangat tinggi pada ikan. Ikan kembung, tuna, dan kakap bisa menjadi pengganti ikan salmon untuk urusan asam lemak rantai panjang Omega-3 yang penting bagi perkembangan otak dan mata bayi.

3. Buah dan sayur: Ibu hamil membutuhkan buah dan sayur yang lebih banyak dari orang biasa. Biasanya jumlah buah dan sayur yang disarankan lima kali sehari, maka ibu hamil butuh dua kali lipatnya. Hal itu dikarenakan, buah dan sayur akan meningkatkan asupan zat gizi mikro, seperti asam folat dan berbagai vitamin dan mineral.


Setelah Anak Lahir

1. ASI eksklusif: Berikan hanya asi selama enam bulan pertama kehidupan anak. Sebab, tidak ada makanan lain yang kandungan gizinya sebaik ASI. ASI juga menyesuaikan dengan usia anak, termasuk jika anak lahir prematur, kualitas ASInya akan sesuai untuk bayi prematur. Hal ini berarti ASI dapat menghindarkan anak dari pertumbuhan stunting. Bila, anak mendapatkan ASI hingga usia dua tahun, anak tidak hanya mendapat manfaat secara fisik tapi juga psikis, yaitu kepribadian yang lebih positif di kemudian hari.

2. MPASI yang tepat: Saat usia enam bulan hingga dua tahun, anak mulai menapaki fase pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Makanan yang pertama diberikan harus melengkapi zat gizi yang tidak dapat sepenuhnya lagi dilengkapi oleh ASI. Zat gizi yang harus dipenuhi antara lain zat besi dan lemak. Kandungan zat besi yang terkandung dalam buah-buahan, sayuran, dan bubur nasi yang dimakan salah satunya saja tidak bisa mencukupi zat besi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak. Untuk pertumbuhan otak, diperlukan lebih banyak lemak. Sebab, 85% otak bayi terdiri dari lemak.

Saat ASI eksklusif, anak masih mendapat kecukupan lemak dan gizi dari ASI yang mengandung 50%-60% lemak yang dibutuhkan tubuh. Untuk itu, berikan lebih banyak lemak, protein, dan karbohidrat. Seperti, ikan, daging merah, dan telur. Selain itu, gizi seimbang bisa diukur dari penyajian makanan, yaitu warna makanan harus beraneka ragam, minimal 3 jenis warna berbeda.

Pentingnya periode emas dalam hidup anak ini juga menuntut para orang tua untuk memberikan semua kebutuhan dasar anak. Selain asupan terbaik seperti diatas, anak juga membutuhkan imunisasi, kasih sayang, stimulasi positif, dan kebersihan lingkungan untuk tumbuh kembang yang optimal.