Dirilis

21 Mei 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Boraks (asam borat) biasanya digunakan dalam pembuatan gelas, anti jamur kayu, pembasmi kecoa, antiseptik, pembuatan pestisida, dan industri tekstil lainnya. Namun beberapa oknum tidak bertanggung jawab menyalahgunakan boraks sebagai pengeras, pengenyal, dan pengawet makanan.

Boraks merupakan asam borat murni buatan industri farmasi, sedangkan bentuk tidak murni dari boraks yang ada di pasar menggunakan nama pijer, bleng, cetitet, obat gendar, obat puli atau obat lontong. Boraks ataupun bleng serta istilah lainnya tidak aman dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis berlebihan. Boraks dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, seperti gangguan sistem saraf, ginjal, hati, dan organ lainnya.

Beberapa contoh produk makanan yang sering dijumpai mengandung boraks adalah bakso, tahu, mie basah, kerupuk, lontong, dan pangsit. Meskipun tidak semua produsen atau penjual menggunakan boraks, Anda tetap harus berhati-hati. Berikut ini ciri-ciri makanan yang mengandung boraks.

  1. Bakso. Teksturnya sangat kenyal, warna cenderung keputihan, tahan lama dan awet hingga beberapa hari. Bila dilemparkan ke lantai, akan memantul seperti bola bekel.
  2. Mie basah. Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
  3. Lontong. Tekstur yang kenyal, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
  4. Kerupuk. Tekstur yang renyah, terasa getir, dan bila dimakan ada rasa tidak nyaman di kerongkongan.


Agar terhindar dari zat berbahaya, seperti boraks, Anda perlu berhati-hati dalam memilih produk makanan. Kenali ciri-ciri makanan yang mengandung boraks. Bila ragu atau tidak yakin, sebaiknya Anda tidak membelinya. Mari bijak memilih produk makanan agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS