Dirilis

15 April 2021

Penulis

PERSAGI

Demi mencapai hidup yang sehat diperlukan asupan zat gizi yang mencukupi kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah kecukupan vitamin. Suplemen merupakan produk yang mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, dan serat. Selain itu, suplemen dapat berupa produk alami berupa herbal atau bahan alami non tumbuhan yang dikemas dalam bentuk tablet, pil, kapsul lunak, atau cairan.

 

Dari mana Mendapatkan Vitamin yang Alami?

Sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serealia merupakan bahan makanan kaya akan kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Menurut seorang Dietisien atau Ahli Gizi di Amerika, McGrane menjelaskan “Dibandingkan dengan suplemen, bahan makanan seperti sayuran dan buah merupakan pilihan yang tepat, selain mengandung zat gizi lebih banyak termasuk makronutrien dan mikronutrien, bahan makanan juga mengandung serat yang bermanfaat dan senyawa pelindung seperti antioksidan yang tidak selalu terkandung dalam suplemen.

Baca juga: Benarkah Vitamin C dapat Menangkal COVID-19?

 

Bagaimana efek konsumsi vitamin berlebih?

Secara umum, vitamin dibagi menjadi 2 tipe, meliputi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut lemak. Vitamin larut dalam air yaitu vitamin B dan C, tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak dalam tubuh dan akan dibuang melalui urin. Vitamin larut dalam lemak di antaranya adalah vitamin A,D,E, dan K. Konsumsi vitamin ini harus berhati-hati, karena jika dosisnya terlalu tinggi akan terakumulasi dalam tubuh yang dapat bersifat toksik.



Beberapa studi penelitian juga menyebutkan, hubungan konsumsi Vitamin A dosis tinggi sebanyak 25.000 IU yang dikombinasikan dengan Beta carotene meningkatkan risiko kanker paru sebanyak 28% pada kelompok perokok. Studi lain juga menyebutkan konsumsi Vitamin A (pre-Retinol) yang berlebih (di atas ambang toleransi 10.000 IU) pada masa kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Penelitian lain dalam studi kohort prospektif pria dalam Health Professional Follow-up Study, konsumsi 1000mg Vitamin C atau lebih meningkatkan risiko batu ginjal hingga 41% lebih tinggi dibanding dengan konsumsi 90mg/hari atau kurang.

 

Siapa saja yang membutuhkan suplemen vitamin

Seseorang yang memiliki pola makan gizi seimbang serta cukup asupan sayur dan buah sebenarnya tidak memerlukan tambahan suplemen vitamin karena semua vitamin sudah terpenuhi dari makanan sehari-hari. Namun, jika seseorang tidak memiliki kebiasaan pola makan gizi seimbang, kurang asupan sayur dan buah atau adanya kondisi peningkatan kebutuhan zat gizi tertentu, maka diperlukan tambahan suplemen vitamin untuk menunjang kebutuhan vitamin sehari-hari.



Berikut beberapa kelompok orang yang memerlukan tambahan suplemen vitamin atau multivitamin, antara lain :
1. Ibu hamil dan menyusui, untuk menunjang kebutuhan gizi pada masa kehamilan dan menyusui maka salah satunya dibutuhkan tambahan suplementasi zat besi, vitamin D, dan asam folat karena pada kondisi tersebut kebutuhannya meningkat. Suplementasi vitamin A pada ibu menyusui juga diperlukan untuk menunjang kualitas ASI.
2. Lanjut usia, adanya masalah penurunan nafsu makan dan penurunan kemampuan makan pada lanjut usia menyebabkan kelompok usia tersebut rentan mengalami defisiensi vitamin sehingga membutuhkan tambahan suplemen vitamin seperti vitamin D, B12, dan folat. Wanita saat menstruasi, kebutuhan zat besi meningkat saat menstruasi untuk membantu pembentukan sel darah merah yang baru.
3. Orang sakit, kondisi pasca bedah ataupun penyakit tertentu membutuhkan tambahan vitamin untuk menunjang proses penyembuhan, di sisi lain pada kondisi tersebut tidak bisa hanya mengandalkan vitamin dari makanan saja. Anak usia 6-59 bulan yang memerlukan suplementasi Vitamin A dan zat Besi yang merupakan kelompok rentan defisiensi Vitamin A dan Zat Besi, adapun manfaat kedua zat gizi tersebut adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit infeksi dan saluran pernapasan.
 

Konsumsilah suplemen vitamin secara bijak

Jika kita termasuk orang sehat yang tidak memiliki kondisi khusus seperti di atas, maka sebaiknya konsumsi vitamin sehari-hari lebih dianjurkan berasal dari bahan makanan alami seperti sayur, buah, kacang-kacangan, serta dengan memperbaiki pola makan yang seimbang agar kecukupan vitamin dan zat gizi lain dapat terpenuhi secara ideal. Jika pada akhirnya mengharuskan Anda mengkonsumsi suplemen pilihlah suplemen vitamin dengan dosis yang tidak terlalu melebihi nilai AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian, atau sebaiknya konsultasikan dulu dengan Dokter atau Dietisien/Ahli gizi Anda agar tidak terjadi efek samping yang buruk bagi kesehatan Anda.

Ketika hendak mengonsumsi suplemen, sesuaikan dengan kebutuhan zat gizi Anda. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh terkait makan sehat maupun topik kesehatan lainnya, Anda dapat berkonsultasi dengan mitra ahli tepercaya kami melalui fitur Tanya Ahli. Salam sehat!
 

Sumber:

PERSAGI

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS