Dirilis

19 November 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Image bebas, tidak loyal, kritis, berani, dan lain sebagainya lazim ditempelkan kepada generasi milenial. Tapi, alasan mereka patut didengarkan. Bukan hanya sekadar untuk mengubah persepsi Anda terhadap suatu hal, tapi bisa jadi membawa perubahan karier atau bahkan perusahaan.

Kantor ibarat melting pot, atau tempat bertemunya berbagai orang dari berbagai latar belakang dan kepentingan. Kantor juga tempat karier dipertaruhkan. Mulai dari pertaruhan generasi X hingga yang paling anyar adalah generasi Z.

Namun, saat ini yang paling mendominasi dunia kerja adalah generasi milenial. Nilai lama yang dianut generasi X dengan pola baru ala generasi millennial sama seperti sebuah tumbukan manapun, akan munculkan kekacauan.

Berapa usia Anda saat ini? Bila sekarang Anda berusia di atas 35 tahun dan kantor Anda sudah menerima pegawai berumur diantara 24 tahun sampai dengan 33 tahun, bersiaplah Anda sedang “bertarung” karier dengan para milenial.

Dan, ini bukan pertaruhan yang mudah apabila Anda tidak segera banting setir dan membuka pikiran tentang para milenial. Apalagi generasi milenial diprediksi akan mengisi separuh tenaga kerja global pada tahun 2020 mendatang.

Cek inspirasi daya.id di bawah ini untuk membantu Anda menghadapi para milenial yang senang adu ide, adu pendapat, atau memanggil Anda dengan sebutan nama atau syukur-syukur masih memanggil dengan sapaan “Mas” atau “Mbak”.

1. Lepaskan Prasangka
Bila tim Anda ada banyak milenial, satu syaratnya adalah tinggalkan prasangka buruk dan biarkan mereka berkarya. Tanda seorang atasan yang baik adalah dirinya bisa menyisihkan prasangkanya sendiri dan berurusan dengan setiap karyawan berdasarkan kemampuan mereka sendiri.

Dalam dunia kerja, jika tetap memaksakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fungsinya maka tidak akan pernah berhasil.

2. Beri Teladan dan Jadi Kawan
Meski milenial terkenal menghapus tatanan hierarki, tapi mereka akan memberi penghargaan dan rasa hormat kepada orang yang bisa memberikan teladan. Jadi, alih-alih mengharapkan rasa hormat dari mereka, lebih baik Anda fokus pada pencapaian prestasi kerja dengan cara yang profesional.

Milenial adalah generasi yang sangat menghargai pencapaian, dan mereka segan pada orang-orang yang lebih hebat dari mereka. Bukan tidak mungkin, mereka akan dengan senang hati bekerja sama bahkan membantu Anda, karena para milenial akan mengganggap Anda sebagai panutan mereka.

3. Diskusi Bukan Dikte
“Dulu, biasanya kita bla... bla... bla...

Kata “dulu” dan “biasanya” terdengar mengganggu bagi para pekerja milenial, apalagi bila mereka menjadi atasan Anda. Ini mungkin menimbulkan kesan bahwa mereka adalah generasi yang egois atau manja. Tapi sebetulnya, mereka punya kreativitas tinggi.

Jadi, daripada mendikte untuk bekerja dengan cara kerja terdahulu, Anda bisa mencoba untuk mengajak mereka berdiskusi atau dalam istilah mereka “brainstorming”.

Berikan persepsi Anda apabila mereka adalah sang atasan. Namun, bila para milenial adalah staf atau rekan kerja, berikan mereka arahan Anda dengan cara yang santun dan logis. Setelah itu, biarkan mereka lakukan dengan caranya sendiri termasuk membuat timeline pekerjaan.

Bersama-sama lakukan evaluasi setelah proses kerja itu selesai. Cara ini lebih dianggap profesional, bertanggung jawab, namun memberi ruang berkarya bagi para milenial.

4. Bekerja dengan Mood
Jangan pernah mengajak milenial rapat dalam kondisi lapar. Bukan apa-apa. Anda tidak akan mendapat respon positif. Jangankan lapar, internet lambat saja bisa mempengaruhi kerja mereka karena mereka kerap membawa mood atau perasaan dalam bekerja.

5. Saling Percaya
Meski mereka lebih muda bukan berarti mereka tidak layak dipercaya untuk membawa perubahan. Milenial senang dan menghargai kepercayaan yang Anda berikan. Milenial tidak ingin sekadar bekerja. Mereka ingin membuat perubahan.

Untuk itu, berikan ruang dan kesempatan, tokh, Anda sedang berjalan bersama-sama sebagai satu tim. Bila perubahan yang ia lakukan memberikan hasil memuaskan, Anda juga akan mendapat hasilnya.

6. Berbeda Bukan Masalah
Bila Anda memiliki pendapat yang berbeda dengan mereka, katakan! Jangan disimpan seolah Anda berada di kantor era 80-an. Mereka menyukai perbedaan yang memberikan persepsi baru dan melahirkan inovasi hebat.

Sesi diskusi berkala untuk merangkul ide menjadi sesuatu yang penting bagi mereka. Saat muncul masalah, ada proses timbal balik untuk mengidentifikasi masalah sebelum terjadi dan yang sudah terjadi.

Fokus utama generasi milenial adalah perubahan energi yang baru, bukan melawan yang lama, dan ada usaha untuk membangun yang baru.

Kelihatannya Anda seperti harus memahami milenial dan membiarkan mereka mendapat perlakuan khusus, ya. Tetapi tenang saja, sebagai imbalannya mereka akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Sebuah studi menyatakan, generasi ini adalah generasi yang sangat suka bekerja, bahkan merupakan yang paling produktif di antara generasi lainnya.

Selain itu, kalau Anda mau mengakui, suasana kantor menjadi lebih hidup dengan hadirnya tawa mereka di tengah kantor yang biasa sunyi, bunyi musik mengganti bunyi ketukan keyboard komputer, ide-ide gila mereka di tengah rapat, atau acara kantor yang tidak lagi membosankan. Kehadiran mereka bisa menjadi refreshment otak dan jiwa, seolah Anda sedang menghambat waktu untuk menua.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

syafairul

20 November 2018

mantap pak ARI

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS