Sebagai instrumen investasi yang relatif baru wajar kalau masih banyak masyarakat yang belum paham apa itu SBR. Saving Bond Ritel atau disingkat SBR adalah salah satu bentuk Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan oleh negara kepada masyarakat perseorangan atau individu. Oleh sebab itu disebut dengan ritel.

SBR juga sering dengan istilah Obligasi Ritel Indonesia atau ORI yang biasanya diterbitkan oleh negara setiap tahun. Kecuali pada tahun 2007 dan 2008 negara menerbitkan ORI masing-masing sebanyak 2 kali dalam setahun. Total ORI yang telah diterbitkan oleh pemerintah hingga saat ini yaitu 13 kali. SBR aman karena sejak pertama diterbitkan tidak pernah mengalami gagal bayar.

Istilah-istilah pada Saving Bond Ritel (SBR)

SBR atau SBN ini adalah salah satu instrumen investasi yang cukup aman sehingga tepat untuk Anda yang memang ingin menyimpan uang untuk masa depan. Namun sebelum Anda membeli produk SBR ini ada baiknya ketahui dulu istilah-istilah yang ada didalamnya agar tidak salah paham. Berikut ini adalah beberapa istilah yang ada di dalam investasi berupa SBR atau SBN tersebut.

1. Kupon

Kupon adalah imbal hasil atau bunga yang diberikan kepada investor SBR atau SBN. Perhitungan kupon dibuat berdasarkan jumlah persentase jumlah pokok utang dalam jangka waktu satu tahun dengan besarnya pembayaran yang dilakukan setiap bulan.
Contohnya, Anda membeli SBR dengan harga Rp20 juta dan kupon sebesar 6,5% per tahun maka akan mendapatkan bunga Rp1,3 juta setiap tahunnya. Bunga atau kupon dibayarkan per bulan maka setiap kali pembayaran investor akan menerima Rp108.333.
Jenis kupon yang bisa dipilih oleh investor ada dua yaitu tetap (fixed) dimana besarnya selalu sama sejak awal investasi hingga masa jatuh tempo. Sedangkan kupon floating akan berubah sesuai besarnya acuan bunga.

2. Floating With Floor

Apakah yang dimaksud dengan floating with floor dalam SBR? Floating with floor adalah acuan dalam sistem perhitungan bunga atau kupon per tahun berdasarkan pada besaran bunga Bank Indonesia (BI).
Bisa diartikan juga jika bunga yang digunakan sebagai acuan naik maka kupon juga akan disesuaikan kenaikannya. Begitu juga kalau terjadi penurunan pada acuan bunga maka akan turun juga tapi tidak akan lebih rendah nilainya dari batas minimal.

3. Early Redemption

4. Tenor dan Jatuh Tempo

5. Settlement