Dirilis

12 Oktober 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Setiap orang pasti membutuhkan waktu tidur untuk mengistirahatkan tubuh mereka setelah seharian beraktivitas. Rekomendasi para ahli menganjurkan orang dewasa tidur setidaknya tujuh sampai sembilan jam per malam, namun tidak sedikit orang yang membutuhkan lebih banyak tidur ataupun membutuhkan lebih sedikit tidur.

 

Apa yang Terjadi Jika Seseorang Kurang Tidur?

Kurang tidur atau kualitas tidur yang kurang baik, tidak hanya menyebabkan seseorang merasa kelelahan. Mengantuk akibat kurang tidur dapat mengganggu fungsi kognitif, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar pada anak-anak, gangguan ingatan pada individu di segala usia, perubahan kepribadian dan juga depresi.

Lebih lanjut, orang yang kurang tidur juga akan mengalami kesulitan membuat keputusan, mudah tersinggung, bermasalah dengan kinerja, waktu reaksi yang lebih lambat dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes dan penyakit jantung.

 

Apa Itu Gangguan Tidur, Penyebab dan Gejalanya

Apakah Anda mengalami kesulitan tidur? Nah, Anda mungkin mengalami gangguan tidur. Apa sih gangguan tidur itu? Gangguan tidur merupakan kondisi dimana tidur Anda terganggu atau tidak dapat tidur yang nyenyak sehingga dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Anda dikatakan mengalami gangguan tidur jika.

  • Mengalami kesulitan tidur secara teratur
  • Sering merasa lelah di siang hari walaupun tidur setidaknya tujuh jam pada malam hari
  • Terganggu dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas siang hari secara terus menerus



Selain itu, apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur? Dalam beragam kasus, gangguan tidur disebabkan dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan gangguan tidur.

  • Alergi dan masalah pernapasan. Alergi, pilek dan infeksi saluran pernapasan atas dapat menyebabkan kesulitasn bernapas di malam hari. Kesulitan bernapas melalui hidung juga dapat menyebabkan kesulitan tidur.
  • Sering buang air kecil. Nokturia tau serin buang air kecil di malam hari dapat mengganggu tidur Anda. ketidakseimbangan hormonm dan penyakit pada saluran kemih dapat menyebabkan gangguan tidur. Segera periksakan kondisi Anda jika buang air kecil disertai nyeri atau pendarahan.
  • Penyakit kronis. Rasa sakit yang konstan dan terus menerus dapat membuat Anda terbangun saat tidur dan akhirnya menjadi sulit tertidur. 
  • Stres dan kecemasan. Tingginya tingkat stres dan kecemasan seringkali berdampak negatif pada kualitas tidur seseorang. Tingginya tingkat stres atau kecemasan seseorang dapat membuat Anda sulit untuk tidur atau tetap tertidur


Apakah Anda pernah ketiduran saat menyetir? Atau sering kedapatan ngantuk oleh teman Anda? Atau mungkin kesulitan mengingat sesuatu? Nah, Anda patut waspada karena yang Anda alami adalah gejala gangguan tidur. Selain gejala yang disebutkan, ada beberapa gejala lain yang menandakan bahwa Anda mengalami gangguan tidur, yaitu.

  • Mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur
  • Merasa sering kelelahan di siang hari
  • Mendapat dorongan yang kuat untuk tidur di siang hari
  • Pola pernapasan yang tidak biasa
  • Gerakan yang tidak biasa saat tidur
  • Adanya perubahan yang tidak disengaja pada jadwal tidur/bangun
  • Kecemasan yang tinggi
  • Gangguan kinerja di tempat kerja atau sekolah
  • Kurang konsentrasi
  • Depresi
  • Dan penambahan berat badan


Baca Juga: 6 Makanan Bantu Atasi Insomnia

 

Jenis-jenis Gangguan Tidur dan Cara Penanganannya

Nah, setelah mengetahui penyebab dan gejala dari gangguan tidur, Anda pasti bertanya-tanya apa saja sih jenis-jenis gangguan tidur dan bagaimana cara penanganannya? Yuk, kita simak dulu apa saja sih jenis-jenis gangguan tidur.

 

1.    Insomnia

Waah, kalau insomnia pasti Anda sudah sering dengar ya? Tapi insomnia itu apa sih? Insomnia adalah ketidakmampuan seseorang untuk tidur atau tetap tidur. Penyebab insomnia antara lain jet lag, stres, kecemasan, masalah hormon dan juga masalah pencernaan.

Insomnia sendiri dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

  • Kronis (chronic), ketika insomnia terjadi secara teratur setidaknya selama 1 bulan
  • Intermiten(intermittent), ketika insomnia terjadi secara berkala
  • Sementara(transient), ketika insomnia berlangsung hanya beberapa malam pada suatu waktu


 

2.    Sleep apnea

Apa itu sleep apnea? Sleep apnea merupakan kondisi berhenti bernapas saat sedang tidur. Sleep apnea merupakan kondisi medis serius yang menyebabkan tubuh mengambil lebih sedikit oksigen. Kondisi ini juga menyebabkan Anda terbangun di malam hari.

Ada dua jenis sleep apnea, yaitu:

  • Obstructive sleep apnea, dimana aliran udara berhenti karena ruang jalan napas terhalang atau terlalu sempit
  • Central sleep apnea, yaitu adanya masalah dalam hubungan antara otak dan otot-otot yang mengontrol napas Anda.


 

3.    Parasomnia

Parasomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan gerakan dan perilaku abnormal saat tidur seperti tidur berjalan, mengigau, rintihan, mimpi buruk, mengompol dan menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang.

 

4.    Restless Leg Syndrome (RLS) 

Restless Leg Syndrome (RLS) merupakan kebutuhan yang luar biasa untuk menggerakan kaki. Dorongan ini disertai dengan sensasi kaki kesemutan.  Gejala ini paling sering terjadi di malam hari. RLS banyak dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan juga Parkinson, namun penyebab pastinya tidak selalu diketahui.

 

5.    Narkolepsi

Narkolepsi ditandai dengan “serangan tidur” yang terjadi saat terjaga. Anda akan tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur tanpa peringatan. Narkolepsi dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang menyebabkan Anda secara fisik tidak dapat segera bergerak saat bangun. Meskipun dapat terjadi dengan sendirinya, narkolepsi juag dikaitkan dengan gangguan neurologis tertentu seperti multiple sclerosis.

Penanganan gangguan tidur biasanya disesuaikan jenis dan penyebab yang mendasarinya. Namun secara umum, pengobatannya meliputi kombinasi perawatan medis dan perubahan gaya hidup. 

 

1.    Perawatan medis

Perawatan medis untuk gangguan tidur meliputi obat tidur, suplemen melatonin, obat alergi atau flu, obat-obatan lain terkait masalah kesehatan yang mendasarinya, alat pernapasan atau operasi (biasanya untuk sleep apnea), pelindung gigi (biasanya untuk menggertakkan gigi).

 

2.    Perubahan pola hidup

Perubahan pola hidup dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, khususnya jika seseorang telah menyelesaikan perawatan medis. Perubahan pola hidup ini meliputi beragam hal sebagai berikut.

  • Lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan ikan dalam makanan sehari-hari dan mengurangi asupan gula
  • Rutin berolahraga untuk membantu mengurangi stress dan kecemasan
  • Membuat dan mengikuti jadwal tidur yang teratur
  • Mengurangi minum air putih sebelum tidur
  • Membatasi konsumsi kafein, terutama sore dan malam hari
  • Mengurangi penggunaan tembakau dan alkohol
  • Konsumsi makanan rendah karbohidrat yang lebih kecil sebelum tidur
  • Menjaga berat badan sehat yang direkomendasikan oleh dokter


Itulah berbagai informasi tentang gangguan tidur yang sering terjadi dan juga cara penanganannya. Anda punya pertanyaan lain seputar gangguan tidur atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar hidup sehat, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arief Akbar

12 Oktober 2022

top

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS