Dirilis

03 Desember 2021

Penulis

Adila Naura

Asap rokok mengandung lebih dari 5.000 zat kimia, termasuk nikotin yang adiktif. Beberapa bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kanker; beberapa lainnya beracun seperti hidrogen sianida, karbon monoksida, dan amonia. Saat Anda merokok, bahan-bahan kimia tersebut akan merusak paru-paru Anda, masuk ke dalam darah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh Anda. Merokok dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, mulai dari kulit hingga otak. Rata-rata, perokok aktif hidup 10 tahun lebih sedikit daripada bukan perokok.

 

 

Tidak Ada Cara Yang Aman Dalam Menggunakan Tembakau

Apa Apa maksudnya? Jika Anda pernah mendengar bahwa jenis rokok tertentu lebih aman dari yang lainnya, dapat dipastikan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut adalah mitos. Dilansir dari British Lung Foundation dan National Cancer Institute berikut adalah beberapa penjelasan mengenai beberapa jenis rokok tersebut:



 

1. Merek rokok yang dipasarkan dengan klaim low tar atau light, serta mentol tidak lebih aman dibandingkan rokok lainnya. Perokok mendapatkan jumlah yang sama dari tar dan bahan kimia lainnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klaim tersebut:

a. Tar adalah senyawa kimia yang terbentuk ketika rokok dibakar. Tar mengandung sebagian besar penyebab kanker dan bahan kimia berbahaya lainnya yang ditemukan dalam asap rokok. Ketika asap rokok terhirup, tar dapat membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. Rokok low tar atau light telah terbukti tidak lebih aman daripada rokok biasa dan mengeluarkan jumlah tar, tembakau, nikotin, serta bahan kimia berbahaya penyebab kanker yang sama seperti pada rokok biasa, tergantung bagaimana rokok tersebut dihisap.

b. Mentol adalah zat alami yang ditemukan pada tanaman mint seperti peppermint dan spearmint, yang dapat memberikan sensasi dingin. Mentol sering digunakan untuk meredakan nyeri ringan, iritasi, mencegah infeksi, serta ditambahkan ke banyak produk seperti tablet hisap, sirup, krim atau salep, semprotan hidung, bubuk, dan permen. Tetapi, tidak satu pun dari produk tersebut berasap ketika dikonsumsi dan di situlah perbedaannya dengan rokok mentol. Tidak ada bukti bahwa rokok, cerutu, atau produk tembakau yang mengandung mentol lebih aman dari rokok biasa. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok mentol dapat membuat ketagihan pada perokok.

 

2. Roll-ups atau rokok lintingan sama berbahayanya dengan rokok pabrikan. Bahkan, rokok lintingan kemungkinan bisa lebih berbahaya jika digunakan tanpa filter. Dalih bahwa rokok lintingan lebih sehat karena ‘natural’ atau ukurannya yang sengaja dibuat lebih kecil dari rokok pabrikan adalah mitos. Faktanya, tembakau yang terkandung dalam jenis rokok apapun itulah yang berbahaya.


 

3. Rokok cerutu atau pipa juga buruk bagi kesehatan Anda. Asap dari kedua jenis rokok ini tidak seluruhnya terhirup ke dalam paru-paru, namun kadar nikotin yang tinggi masih bisa terserap ke dalam tubuh melalui lapisan mulut. Satu sesi rokok cerutu berpotensi memberikan nikotin sebanyak satu bungkus rokok. Sama halnya seperti rokok biasa, rokok cerutu atau pipa dapat menyebabkan kanker, penyakit paru-paru, jantung, dan mulut.

 

Baca juga: Separah Itu Ancaman Asap Rokok! Masih Mau Merokok?

 

4. Shisha dan hookah atau water pipe juga mengandung tembakau. Alat yang digunakan untuk menghisap tembakau jenis khusus dengan berbagai rasa ini memiliki dampak seperti rokok biasa karena asap yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya. Kedua alat ini menggunakan arang untuk memanaskan tembakau, kemudian asapnya didinginkan dengan melewatkannya melalui mangkuk berisi air.


 

Apa Dampak Berbahaya Rokok Bagi Kesehatan?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, merokok dapat menyebabkan penyakit, disabilitas, serta membahayakan hampir setiap organ tubuh. Untuk setiap orang yang meninggal karena merokok, setidaknya 30 orang hidup dengan hidup dengan penyakit serius yang berhubungan dengan merokok. Pada orang dewasa, merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis. Dampak lainnya adalah peningkatan risiko tuberkulosis, penyakit mata tertentu, serta masalah sistem kekebalan tubuh, termasuk rheumatoid arthritis atau peradangan sendi.

 

Paparan asap rokok berkontribusi terhadap 41.000 kematian di antara orang dewasa yang tidak merokok dan 400 kematian pada bayi setiap tahun. Pada anak-anak, asap rokok dapat menyebabkan peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit telinga tengah, asma, gejala pernapasan, dan pertumbuhan paru-paru yang melambat. Jika Anda sayang dengan keluarga Anda, hindarilah mereka dari paparan asap rokok.


Mengapa Begitu Sulit Untuk Berhenti Merokok?

Kebanyakan perokok ingin berhenti merokok karena mereka tahu risiko bagi kesehatannya. Tetapi, banyak yang kesulitan dan akhirnya tetap merokok karena kecanduan nikotin, seringkali sejak usia muda. Nikotin dalam tembakau dapat dengan cepat masuk ke otak Anda dan membuat Anda ingin terus merokok. Hal ini juga disebabkan oleh normalisasi asap rokok di tempat-tempat umum. Merokok sering menjadi bagian dari rutinitas dan kebiasaan harian banyak orang di negara berkembang, tak terkecuali Indonesia, sehingga menghirup asap rokok pun dianggap normal atau biasa saja.

 

Baca juga: Tingkatkan Efektivitas Penggunaan Masker untuk Cegah COVID-19 dengan Cara Berikut

 

Demikianlah beberapa fakta mengenai rokok. Setiap jenis rokok dan asapnya menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia. Langkah awal yang bagus untuk tidak merokok adalah menghindarinya. Setelah mendengar beberapa fakta di atas, apakah Anda masih ingin untuk mencoba rokok? Risiko yang akan timbul di kemudian hari tidak sebanding dengan rokok yang habis dalam beberapa menit saja.

 

 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait rokok dan cara menghindarinya lebih lanjut, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar di daya.id dan dapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya secara gratis.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS