Dirilis

07 Juli 2022

Penulis

Havie Abdul Gafur

Hepatitis merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menyerang fungsi hati. Hati merupakan organ tubuh yang penting yang berfungsi melakukan pemrosesan nutrisi dan melawan infeksi. Apabila hati mengalami kerusakan atau radang, maka akan menyebabkan fungsi hati terganggu dan akan berdampak pada kesehatan tubuh. Dengan mengetahui secara lengkap mengenai penyakit hepatitis akan dapat membantu untuk lebih siap terhadap faktor risiko dan bagaimana mencegahnya. 

 

Cara Cegah Hepatitis

Terdapat 5 jenis hepatitis yang dikenal yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelima virus tersebut memiliki sejumlah perbedaan dalam penyebaran dan masalah kesehatan yang dihasilkannya. Penjelasan tentang jenis, penyebab, gejala dan pengobatan untuk penyakit hepatitis dapat dilihat di bawah ini.

 

1. Hepatitis A


Hepatitis A merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung virus tersebut, melakukan kontak fisik dan berhubungan seks dengan penderita hepatitis A.

Gejala penyakit ini dapat bertahan selama 2 bulan yaitu antara lain kelelahan, mual, sakit perut, dan penyakit kuning. Umumnya hepatitis A tidak akan menjadi penyakit jangka panjang. 

Cara pencegahan terbaik untuk penyakit hepatitis A adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Untuk usia anak dilakukan ketika 12-18 tahun. Vaksinasi hepatitis A tersedia untuk orang dewasa dan dapat digabungkan dengan vaksin hepatitis B.

Selain melakukan vaksinasi, ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah datangnya virus hepatitis A yaitu antara lain:
 

  • Hindari mengkonsumsi makanan pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Gunakan peralatan pribadi untuk makan, minum, dan gosok gigi.
  • Hindari produk olahan susu, daging, dan ikan yang kurang matang.
  • Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
  • Cuci tangan usai dari kamar mandi.


 

2. Hepatitis B

Ini adalah infeksi hati yang yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat menyebar melalui kontak seksual, berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke bayi saat lahir. Tidak semua orang yang baru terinfeksi HBV memiliki gejala, tetapi gejalanya dapat berupa kelelahan, nafsu makan buruk, sakit perut, mual, dan penyakit kuning.

Risiko infeksi dapat menjadi kronis terkait dengan usia saat terinfeksi. Mereka yang terinfeksi saat bayi berpotensi jauh lebih besar menjadi infeksi kronis dibanding yang terinfeksi saat dewasa. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah hepatitis B.

Penderita hepatitis kronis, perlu diobati dengan obat antivirus. Bentuk pengobatan ini biasanya dilakukan sampai hitungan bulan bahkan tahun. Perawatan untuk hepatitis B kronis juga memerlukan pemantauan rutin dan evaluasi medis untuk menentukan apakah virus merespons pengobatan.

 

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat melalui kontak seksual, berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke bayi saat lahir.

Penderita hepatitis C akut dan kronis dapat diobati antivirus. Tetapi pasien hepatitis C kronis juga membutuhkan terapi selain obat antivirus. Mereka juga membutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut untuk menentukan jenis pengobatan terbaik. Pasien sirosis (jaringan parut pada hati) atau penyakit hati akibat hepatitis C kronis mungkin membutuhkan transplantasi hati. Hingga sampai saat ini belum ada vaksin khusus hepatitis C.

Biasanya pasien hepatitis C kronis tidak memiliki gejala dan tidak merasa sakit. Jika ada gejala yang muncul, seringkali merupakan tanda penyakit hati lanjut.

Tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari perilaku yang berisiko dapat menyebarkan penyakit.

Disarakan melakukan tes hepatitis C sejak dini, karena dengan mengetahuinya lebih awal, proses penyembuhan dapat dilakukan dalam 8- 12 minggu.

 

4. Hepatitis D

Infeksi virus hepatitis D (HDV) adalah penyebab penyakit hepatitis D. Jenis hepatitis ini memang jarang terjadi, tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B, yang penularannya melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

Hepatitis D dapat menyebabkan gejala parah dan serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati seumur hidup, bahkan kematian. 

Tidak ada vaksin khusus untuk mencegah hepatitis D. Namun, vaksin hepatitis B juga melindungi terhadap risiko infeksi hepatitis D.

 

5. Hepatitis E

Infeksi virus hepatitis E (HEV) adalah penyebab penyakit hepatitis E yang dapat menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Gejala hepatitis E dapat berupa kelelahan, nafsu makan yang buruk, mual, sakit peru dan penyakit kuning.

Namun, banyak penderita hepatitis E, terutama anak kecil, tidak menunjukkan gejala. Kecuali untuk hepatitis E kronis yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kebanyakan penderita hepatitis E akan pulih sepenuhnya dari penyakit tanpa komplikasi. Tidak ada vaksin untuk hepatitis E hingga saat ini.

Selain menjalani pola hidup yang lebih sehat, jangan lupa untuk terus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Anda juga dapat berkonsultasi dengan mitra ahli tepercaya kami melalui fitur Tanya Ahli. Selain itu, untuk informasi lain terkait kesehatan, Anda bisa membacanya di daya.id. Dengan mendaftar di daya.id semua informasi terkait kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS