Dirilis

28 Maret 2022

Penulis

Shaina Nabila

Berdasarkan Pan American Health Organization, penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit pernapasan kronis, dan kanker, menyumbang 75% dari semua kematian di wilayah Amerika. Faktor risiko PTM ini terkait dengan perilaku yang terbentuk selama masa remaja, termasuk konsumsi alkohol yang berbahaya, penggunaan tembakau, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dan pola makan yang tidak sehat.

Penyakit tidak menular adalah krisis kesehatan masyarakat berkembang yang membutuhkan perhatian dan tindakan dari masyarakat internasional. Termasuk Anda sebagai orang tua dari para remaja.

Di Indonesia sendiri ada populasi sekitar 46 juta remaja (10-19 tahun). Maka itu, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan remaja sangat penting bagi Indonesia untuk potensi pertumbuhan ekonomi. 

Sementara angka kematian remaja di Indonesia secara bertahap menurun selama bertahun-tahun, beberapa penyakit tidak menular dan faktor risiko terkait telah muncul sebagai penyebab utama kematian dan kesehatan yang buruk ('disability-adjusted life years' atau DALYs) di antara kelompok populasi ini.

Baca Juga : Indonesia Sehat dimulai dari Keluarga Anda

 

Penyakit Tidak Menular yang Paling Umum Pada Remaja

Kecenderungan penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan kondisi pernapasan kronis cukup besar dan meningkat secara global pada remaja dapat dilihat melalui data di bawah ini.

  • Hipertensi: Prevalensi hipertensi di kalangan remaja adalah 4,5%.
  • Diabetes: Pada usia 15 tahun lebih dari 25% remaja obesitas memiliki tanda-tanda awal diabetes.
  • Penyakit kardiovaskular: Di antara remaja obesitas, 70% memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit kardiovaskular pada usia 20.
  • Penyakit paru-paru kronis: Sekitar satu dari sepuluh orang muda memiliki asma.
  • Kanker: Di Eropa, untuk orang muda di bawah 15 tahun, leukemia adalah keganasan yang paling umum dengan insiden 47 per juta.



 

Cara untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular pada Remaja

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit tidak menular pada remaja.

 

1. Mengurangi Kebiasaan Merokok

Merokok menyumbang lebih dari 7,2 juta kematian setiap tahun (termasuk dari efek paparan asap rokok), dan diproyeksikan meningkat tajam selama tahun-tahun mendatang.

 

2. Membatasi Konsumsi Gula, Garam, dan Minyak

4,1 juta kematian tahunan telah dikaitkan dengan kelebihan asupan garam/natrium. Makanan yang kurang sehat dapat meningkatkan tekanan darah, kelebihan berat badan/obesitas, hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi) dan hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah). 

 

3. Beraktivitas Fisik Selama 60 Menit Per Hari

1,6 juta kematian setiap tahun dapat dikaitkan dengan aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk remaja adalah aerobik, bersepeda, bermain sepak bola, bermain basket, menari, hiking, dan kegiatan yang menyenangkan lainnya

Baca Juga : Jangan Malas, Ayo Berolahraga

 

Penyakit Tidak Menular Lainnya yang Sering Diabaikan oleh Masyarakat

Remaja juga menderita penyakit tidak menular kronis yang sebagian besar diabaikan oleh masyarakat internasional, contohnya seperti:

 

1. Gangguan kesehatan mental

Pada usia 20 tahun, satu dari empat orang muda akan menderita setidaknya satu gangguan kesehatan mental. Tiga perempat dari semua penyakit kesehatan mental dimulai sebelum usia 24.

 

2. Cidera yang disengaja dan tidak disengaja

Pembunuhan, bunuh diri, dan cidera kendaraan bermotor menyumbang 75% dari semua kematian remaja di negara-negara berpenghasilan tinggi. Demikian pula, cidera akibat kekerasan fisik (bertengkar dengan sesama teman, memukul, menampar, dan menendang,) dan kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama kecacatan di kalangan remaja dan remaja, yang merupakan kerugian terbesar dari Disability Adjusted Life Years (DALYs).

 

3. Anemia kronis

Secara global, satu dari empat anak usia sekolah antara 5-15 tahun menderita anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana seseorang kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Jenis anemia yang paling umum adalah karena  defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin B12, hal ini dapat terjadi karena kekurangan nutrisi  sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah.

Keluarga, kerabat dekat dan masyarakat memainkan peran kunci dalam mencegah dan menanggapi perilaku berisiko penyakit tidak menular selama masa remaja. Pengawasan dan harapan orang tua memiliki pengaruh besar pada perilaku remaja. Ada kebutuhan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang perkembangan psikososial remaja dan untuk memperluas kesempatan bagi kaum muda untuk terlibat dengan komunitas mereka, sehingga meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi perilaku yang membahayakan kesehatan. 

Baca Juga : Hindari 9 Hal Ini atau Anda Berisiko PTM

The Universal Declaration of Human Rights menekankan bahwa undang-undang dan peraturan harus membantu semua orang, termasuk remaja, menikmati standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai. 

Demikian pula, Konvensi PBB tentang Hak Anak, yang mendefinisikan “anak” hingga usia 18 tahun, sangat jelas tentang hak-hak remaja atas informasi, layanan, lingkungan yang aman dan mendukung, bebas dari eksploitasi dan penyalahgunaan, dan untuk memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. 

Konteks hak asasi manusia menekankan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menerapkan kebijakan yang menghormati, melindungi, dan memenuhi hak remaja atas kesehatan dan perkembangan.

Mari kita jaga generasi muda penerus bangsa, pastikan Anda telah memahami risiko yang dapat ditimbulkan akibat penyakit tidak menular, dan segera mulai untuk mengantisipasinya agar tidak terjadi didalam keluarga Anda.

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai penyakit? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS