Dirilis

14 November 2022

Penulis

Oky Setiarso

Sebagian purnabakti atau orang berusia lanjut tidak memiliki aktivitas rutin. Bahkan ada juga yang akhirnya hanya duduk sendiri di depan teras tanpa teman. Padahal, sebagai mahluk sosial, siapapun, termasuk para purnabakti, butuh untuk berinteraksi dengan sesama manusia. 

Lalu apa yang bisa Anda lakukan sebagai anak, cucu, atau kerabat dekat?

 

Berkumpul dan Bersosialisasi Penting Untuk Lansia

Rasa sepi adalah jawaban yang sering disampaikan baik oleh para lanjut usia (lansia) ataupun individu yang menuju fase pensiun. Rasa itu dapat menjadi hal yang kronis dan menyebar menjadi masalah baru jika tidak diperhatikan karena berdampak pada mental dan biologis. Bahkan dapat berdampak ke  kondisi sakit dan negatif, seperti bisa terjadi depresi dan kurang tidur, sehingga dapat mempercepat penurunan kognitif. Jika hal ini terjadi pada lansia maka akan repot jadinya.

Jika seorang lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan sosial mereka atau tidak memiliki lingkaran sosial yang menyediakan persahabatan dan koneksi, maka akan berdampak kepada kesehatan yang buruk. Akan tetapi, apabila lansia lebih banyak interaksi sosial dan berinterkasi satu sama lain, hal ini dapat memperbaiki permasalahan di atas. 
    
Baca juga : Tips persiapan pensiun dengan dana pensiun

Menciptakan komunitas lansia adalah hal yang dapat dilakukan oleh kelompok yang belum menjadi lansia, karena hal tersebut akan menimbulkan interaksi yang baik satu sama lain. Sebuah interaksi menguntungkan satu sama lain.

Jadi, manfaat kumpul antara lansia adalah sebagai berikut:

 

1.    Menimbulkan ikatan emosi yang lebih kuat

Kegiatan seperti liburan, nyanyi dan kumpul bareng adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk dapat membangun pondasi yang kuat apalagi jika kegiatan itu disiapkan mulai dari ide sampai pelaksanaan oleh lansia itu sendiri. Bahkan ada sekelompok lansia membuat kelompok sepeda tua bareng yang setiap minggunya kumpul keliling kota bersama-sama.

 

2.    Menciptakan kenangan yang tak terlupakan

Kegiatan ini dapat terjadi karena ada memori dan kenangan baik yang muncul selain senda gurau antar lansia. Dokumentasi foto bahkan video dari handphone dapat menjadi sarana. Bahkan dapat menjadi cerita kembali saat mengenang memori itu saat kumpul apalagi jika ada adegan unik dan lucu jadi membuat keriaan dan tertawa lebar. 

 

3.    Dipercaya membuat umur panjang

Ya, kumpul antara sesama lansia dipercaya oleh beberapa kalangan dapat membuat usia lebih panjang. Umur yang panjang ditunjang sehat mental, jiwa dan raga. Ada sekelompok lansia berkumpul dengan membentuk kelompok karawitan yang setiap minggu mereka berkumpul dan kalau pas hari latihan seperti energinya meningkat berkali kali lipat.

 

4.    Dapat menghilangkan stres dan depresi berat

Dukungan dari keluarga ditambah sesama lansia diyakini menjadi penyemangat jika ada masalah dan stress yang muncul. Namun jika ada komunitas dan sesama lansia juga mendukung maka stress, depresi dapat hilang menjadi kebahagiaan dan keceriaan karena bebannya sudah tersalurkan.

 

5.    Jaringan koneksi pertemanan bertambah

Nah, hal ini bisa juga terjadi menjadi transaksi bisnis sederhana antara lansia misal ada lansia hobi beternak dan berkebun sehingga lansia lainnya bisa menjadi pembelinya. Sang pembelinya pun akan bangga bercerita ke orang lain kalau dia membeli sayuran dari hasil kebun lansia temannya.

Baca Juga: Yuk Wirausaha di Masa Pensiun

 

6.    Terjalin tali silahturahmi dan kepedulian

Jalinan silahturahmi ini dapat menjadi sebuah kerinduan atau rasa kangen jika antara lansia tidak ketemu. Misal biasanya saya bertemu Pak Bambang kalau saya ambil pensiun tapi kenapa dia tidak datang ya apa karena sakit?

 

7.    Menjadi ajang untuk merancang kegiatan sosial

Kumpul sesama lansia juga memunculkan ide untuk berbagi satu sama lain untuk merancang sebuah kegiatan misal berbagi ke panti asuhan atau menjenguk lansia lainnya yang sakit. 

 

8.    Meningkatkan rasa percaya diri

Lansia yang bertemu sesama lansia akan bercerita pengalaman yang harapannya tidak dilakukan oleh sesama lansia lainnya, karena sebaya umurnya maka responnya membuat lansia dengan lugas bercerita panjang kali lebar karena merasa diperhatikan. Beda dengan jika cerita ke anak atau cucu kadang malah dianggap aneh atau tidak masuk akal.

Ayo, bantu para purnabakti untuk dapat bersosialisasi. Karena menjadi tua itu pasti, membuat masa tua yang bahagia, ceria dan sehat itulah yang harus diciptakan.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait penyakit, gaya hidup atau pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya melalui fitur Tanya Ahli dan untuk mendapatkan saran yang tepat. Dengan mendaftar di daya.id, seluruh informasi terkait kesehatan dapat diakses dengan gratis dan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS