Dirilis

03 Desember 2021

Penulis

Adila Naura

Sebuah organisasi nirlaba di Australia, Playground Ideas, mengungkapkan bahwa bermain di tahun-tahun awal kehidupan memiliki pengaruh jangka panjang yang mendalam bagi kesehatan, perkembangan, dan kesejahtearaan anak. Penelitian mengungkapkan bahwa pengalaman bermain pada saat anak masih kecil berperan penting dalam membentuk pertumbuhan fisik anak, kapasitas anak untuk belajar, kemungkinan anak menyelesaikan sekolah, kemampuan anak bekerja, hingga pendapatan anak di masa depan. 

 

Melalui bermain, anak-anak akan membentuk koneksi; membangun keterampilan sosial dan emosional; serta mengembangkan sikap positif jangka panjang untuk belajar dan mencari tahu. Perlu dicatat bahwa bermain bukanlah alternatif untuk belajar dan bukan merupakan pengalihan dari belajar. Sebaliknya, bermain memiliki peran tersendiri dalam membentuk kapasitas dan sikap anak terhadap pembelajaran selanjutnya.

 

Sebuah jurnal pada American Journal of Play menyatakan bahwa bagi hampir seluruh kehidupan seperti primata, mamalia, hingga beberapa invertebrata, bermain adalah sumber utama perkembangan anak di tahun-tahun awal kehidupannya. Bagi manusia, bermain sangatlah penting untuk melatih sistem sosial kompleks yang perlu dipelajari sejak dini, agar anak berhasil dalam menjalani hidup dan melakukan adaptasi.


Pentingnya Bermain Bagi Anak-Anak

Menurut UNESCO (2014), pendidikan yang diterima oleh sekitar 66% anak-anak di Asia Tenggara yang belajar di sekolah gagal membekali mereka dengan keterampilan paling dasar. 

 

Di beberapa bagian dunia, hingga 2/3 anak gagal mencapai standar minimal pembelajaran. Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh lingkungan pendidikan yang tidak kondusif untuk belajar dan sedikitnya kesempatan dalam penemuan atau permainan yang dipimpin oleh anak. 

 

Pedagogi Strategi pembelajaran gaya hafalan, di mana kelas didominasi oleh guru dan penjelasan materi, masih cenderung lazim dilakukan. Selain itu, ruang kelas yang terlalu penuh membuat guru tidak dapat mengelola pelajaran sehingga siswa mendapatkan sedikit interaksi yang berarti dengan guru maupun siswa lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sesi pembelajaran yang didapatkan dari sekolah saja tidak cukup untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

 

Baca juga: Kembalikan Energi Positif Anda di Rumah

 

Terlebih, pembelajaran online yang masih dilakukan di banyak daerah di Indonesia membuat anak-anak jenuh dan tidak memiliki interaksi, baik antar teman maupun dengan guru. Perlu dilakukan intervensi bermain untuk memaksimalkan kapasitas yang dimiliki oleh anak. Walau masih dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada hampir seluruh wilayah Indonesia, bukan berarti anak-anak tidak bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan sekaligus belajar. Dilansir dari UNICEF, berikut adalah beberapa cara kreatif untuk menikmati momen menyenangkan bersama anak dengan memperluas dunianya ketika ruang fisik terbatas:

 

 

Permainan untuk Balita Usia 1-2 Tahun

1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan waktu yang krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan stimulasi yang memadai, otak anak membentuk koneksi saraf dengan kecepatan setidaknya 1,000 per detik. Namun, informasi terbaru menyatakan bahwa kecepatannya bisa mencapai 1 juta per detik. Pembentukan koneksi saraf dipicu oleh lingkungan yang berharga, penuh kasih, dan terlindungi, dalam pengasuhan yang responsif dan menyenangkan. Lingkungan ini akan memicu tumbuhnya ikatan dan keterikatan, yang akan berkontribusi pada perkembangan positif sosioemosional anak.


 

1. Mobil Kardus

Anda bisa menggunakan kardus kosong yang dilapisi dengan selimut agar anak tetap nyaman. Tempatkan anak Anda di dalam kardus dengan aman. Lanjutkan permainan dengan menarik kardus sembari membuat suara mobil seperti “brum brum!” Tidak hanya membuat anak senang dengan membawanya berkeliling rumah, secara tidak langsung Anda juga berolahraga lho! Jika ruangan terbatas, Anda tetap bisa memiliki efek yang sama dengan menggerakkan kotak dari sisi ke sisi dan membuat suara secara bersamaan.

 

2. Drum Dapur

Sulap peralatan dapur Anda menjadi sebuah set drum. Balikkan mangkuk, panci, dan wajan yang aman dan anti pecah untuk membuat drum. Untuk stik drum, ambil beberapa sendok kayu. Awali permainan dengan Anda mempraktikkan cara bermain drum dan biarkan anak Anda mengambil alih. Bintang rock kecil Anda akan terhibur dengan menjelajahi semua suara berbeda yang dapat dia buat. Permainan ini bagus untuk membantu mengembangkan keterampilan motorik halusnya.

 

3. Menggambar Bebas

Berikan anak Anda beberapa krayon dan kertas, lalu biarkan ia menggambar! Aktivitas ini akan memungkinkan anak Anda untuk menikmati permainan kreatif yang mandiri, sekaligus melepaskan kreativitasnya. Setelah selesai, diskusikanlah gambar tersebut dengan anak Anda, mengapa menggambar itu, mengapa memilih warna-warna yang ia gunakan, dan sebagainya.

 

4. Umpan Bola

Gunakan bola yang tidak keras untuk dimainkan dengan balita Anda. Permainan bolak-balik seperti ini sangat bagus untuk membangun kepercayaan diri dan mengajarinya bahwa Anda akan menanggapi tindakannya. Untuk membuat aktivitas ini lebih menyenangkan, Anda dapat menambahkan bola lain dan membicarakan mengenai bola yang ia pilih.

 

 

Permainan Untuk Anak-anak Usia 3-4 Tahun

Pada masa pra-sekolah ini, kemampuan berbahasa, keterampilan sosial-emosional, dan kognitif anak berkembang pesat. Stimulasi dan pembelajaran yang berasal dari bermain, membaca, bernyanyi, serta interaksi dengan teman sebaya, orang dewasa di rumah, serta pengaturan pendidikan awal yang berkualitas menjadi sangat penting pada periode ini. Bermain di tahun-tahun pra-sekolah memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi serta memahami dunia di sekitar mereka, dan  menggunakan sekaligus mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.


 

1. Berdandan

Sediakan beberapa kain dan pakaian yang berbeda dan dorong si kecil untuk membuat kostum sesuka mereka. Kemudian, lakukan peran dan permainan bersama seolah-olah Anda dan anak Anda adalah sebuah karakter. Siapa yang tahu petualangan apa yang akan Anda alami!

 

2. “Aku akan menangkapmu!”

Permainan kejar-kejaran ini cocok dilakukan di sekitar rumah, khususnya di ruang tamu. Jika anak Anda memiliki banyak energi, permainan ini akan membantunya mengeluarkan seluruh energi tersebut. Anda mungkin perlu menemaninya untuk tidur siang setelah selesai bermain.

 

3. Nama Hewan

Buat suara binatang yang berbeda dan minta anak Anda untuk menebak binatang apa yang Anda sedang tirukan. Lakukan secara bergantian agar anak Anda memiliki kesempatan untuk membuat suara hewan. Permainan ini adalah medium yang bagus untuk mengajarinya lebih banyak tentang hewan.

 

4. Tantangan Balita

Balita suka diberi tantangan karena seiring mereka bertumbuh, semakin terkoordinasi pula fisiknya. Tanyakan kepada anak Anda “Bisakah kamu mengangkat lenganmu? Bisakah kamu menyentuhkan tanganmu ke jari kakimu?” Menggunakan nama bagian-bagian tubuhnya dapat membantunya belajar dan memungkinkan dirinya menunjukkan apa yang bisa dia lakukan!

 

Permainan Untuk Anak Usia 5-8 Tahun

Pada masa ini, anak-anak masih berada di kelas awal sekolah dasar. Pembelajaran berbasis permainan masih penting, namun seringkali diabaikan demi pendekatan pendidikan yang berfokus pada akademik saja. Padahal, pada periode ini, pendekatan berbasis bermain yang aktif dapat mengubah pendidikan anak-anak di kelas awal sekolah dasar menjadi lebih baik dan memperkuat motivasi belajar dan hasilnya.


 

1. Rintangan Lari

Buat rintangan dengan memanfaatkan furnitur, bantal, mainan, atau apa pun benda lain yang aman dan lembut bagi anak Anda. Berikan contoh bagaimana cara melewati rintangan-rintangan tersebut dan minta dia untuk mencoba melewatinya secepat mungkin. Atur waktunya dan coba semangati dia untuk mengalahkan rekornya setiap kali dia sukses melewatinya.

 

2. Wash Away!

Ambil beberapa mainan yang dapat dengan aman masuk ke dalam air, isi ember, dan biarkan kesenangan dimulai. Minta anak untuk “mencuci” mainannya dengan mencelupkannya dan memainkannya di- dalam air, kemudian mengelapnya dengan kain.

 

3. Make Believe

Minta anak untuk memimpin dan dorong dia untuk membuat skenario seolah-olah Anda berada di dalam dunianya. Ikuti instruksinya dan ajukan pertayaan kepadanya tentang dunia yang ia ciptakan.

 

4. Build-a-Snack

Mintalah anak Anda untuk membantu Anda menyiapkan makanan ringan untuk keluarga dan tantang dia untuk menggunakan warna sebanyak mungkin. Ambil beberapa camilan sehat dan minta anak meletakkannya di atas piring dengan desain yang ia suka. Dia akan bangga dengan ciptaannya yang lezat.

 

Baca juga: Tips Kembali Berolahraga saat Pandemi untuk Anak dan Remaja


 

Demikianlah pentingnya bermain dan beberapa ide bermain yang bisa dilakukan selama PPKM hingga kondisi COVID-19 membaik. Bermain adalah salah satu cara paling penting di mana anak-anak dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan mereka. Manfaatkan rumah dan barang-barang yang ada di sekitar untuk membuat permainan lebih menarik.

 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait ide, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Anda bisa memberi pertanyaan mengenai anak di sini dan mengenai kesehatan lainnya di sini. Pastikan Anda mendaftar di daya.id dan dapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya secara gratis.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS