Dirilis

20 Agustus 2018

Penulis

Tim Penulis Halodoc

Menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk jantung, biasanya dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat gizi. Tapi ternyata ada cara lain untuk menjaga jantung tetap sehat, yaitu dengan menikah. Kok bisa?

Memiliki “seseorang” yang siap memberi dukungan dan menjalani hidup bersama nyatanya dapat meningkatkan kesehatan. Sebab saling berbagi dan saling mendukung dengan pasangan dalam jangka panjang disebut mampu menurunkan resiko seseorang mengalami stroke dan penyakit jantung.

Penelitian yang pernah dilakukan menyebut bahwa stroke dan penyakit jantung berkaitan dengan pilihan seseorang untuk menikah atau tidak. Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang memutuskan untuk menikah memiliki risiko 71 persen lebih rendah untuk terserang stroke dan penyakit jantung dibandingkan dengan yang tidak menikah.

Para peneliti pun berkesimpulan bahwa menikah benar-benar dapat membuat seseorang jauh dari penyakit mematikan dan membuatnya lebih panjang umur. Meskipun harus mengalami penyakit, seseorang yang memiliki pasangan biasanya akan lebih kuat karena dukungan orang terkasih. Hal ini pun tentu akan berpengaruh pada proses penyembuhan dari penyakit.

Harapan Hidup Pengidap Penyakit Jantung Meningkat Jika Menikah

Selain mencegah penyakit jantung, menikah ternyata juga memiliki manfaat bagi orang yang memiliki riwayat penyakit ini. Pasalnya, menikah bisa membuat mereka memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi.

Menurut penelitian, hal itu bukan bualan belaka. Peneliti mengamati sekitar 6.000 orang yang memiliki riwayat sakit jantung koroner, serangan jantung hingga gagal jantung. Rata-rata mereka telah memasuki usia 50 tahun hingga 70 tahun.

Hasilnya, mereka yang memiliki pasangan cenderung lebih mampu untuk “menerima” dan menjalani hidup dengan baik meskipun mengidap penyakit. Hal itu karena dukungan-dukungan yang diberikan pasangan terbukti dapat membangkitkan semangat hidup seseorang.

Sebaliknya, pengidap penyakit jantung yang tidak menikah malah menunjukkan hasil yang cukup buruk. Entah tidak memiliki pasangan karena tak pernah menikah atau karena perceraian alias sudah berstatus duda atau janda. Periset menemukan kelompok yang tidak menikah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meninggal karena penyakit dibandingkan dengan orang yang menikah.

Meski menikah disebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun ternyata tetap memiliki kemungkinan terburuk. Misalnya pernikahan yang banyak diisi dengan masalah, bahkan hingga perceraian malah bisa membuat kondisi kesehatan menjadi lebih buruk.

Pengidap penyakit jantung yang mengalami perceraian berisiko meninggal karena serangan jantung atau stroke hingga 41 persen lebih tinggi. Sementara pada orang yang telah lama berpisah dengan pasangan, risiko ini bisa meningkat hingga dua kali lipat.

Hal ini menunjukkan bahwa menikah bisa dijadikan pilihan yang “menyenangkan” dalam menjaga kesehatan.  Namun menjaga kehidupan pernikahan tetap manis juga sama pentingnya, sehingga dapat menghindari risiko terserang penyakit tertentu yang tak diinginkan.

Tapi tetap harus memperhatikan dan menerapkan cara sehat lainnya untuk menjaga kebugaran tubuh, ya. seperti rutin berolahraga, makan sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh secara berkala.

Sumber:

Tim Riset Halodoc

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS