Dirilis

06 Juli 2022

Penulis

Dini Fitriani Nugraha

Apakah Anda pernah menonton film Joker atau drama korea It’s Okay, That’s Love? Jika Anda pernah menonton film atau drama tersebut, pasti Anda pernah mendengar penyakit skizofrenia karena tokoh utama berperan sebagai orang yang memiliki gangguan mental tersebut.

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan mental kronis yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, dan merasa. Penderita skizofrenia sering mengalami delusi, sehingga sulit membedakan kenyataan dengan mimpi. Kondisi tersebut umumnya diderita oleh orang dewasa hingga lansia, namun nyatanya remaja atau anak-anak pun dapat mengidap skizofrenia.

Pada umumnya, skizofrenia dapat didiagnosis di akhir masa remaja dan awal 30-an. Remaja yang didiagnosis sebelum berusia 18 tahun disebut dengan skizofrenia onset dini. Untuk anak di bawah 13 tahun disebut dengan skizofrenia onset masa kanak-kanak, namun hal ini sangat jarang terjadi. 

Skizofrenia cenderung muncul lebih awal pada pria daripada wanita. Untuk pria, biasanya antara usia 18 tahun dan 25 tahun, serta untuk wanita antara usia 25 tahun dan 35 tahun. Namun sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari skizofrenia. Para ahli percaya bahwa skizofrenia berkembang dari kombinasi faktor, termasuk genetika, lingkungan, dan kimia otak.

 

Tanda dan Gejala Skizofrenia

Gejala pada remaja bisa datang secara bertahap selama berhari-hari, berminggu-minggu, beberapa bulan atau lebih. Ini disebut periode prodormal. Gejala awal skizofrenia terkadang terlihat seperti gejala masalah lain seperti kecemasan atau depresi, nilai buruk, sulit tidur, atau mudah marah. 

Untuk diagnosis skizofrenia, gejala harus berlangsung setidaknya selama 6 bulan dan tampaknya tidak disebabkan oleh kondisi medis atau psikiatri lain. Terkadang dibutuhkan lebih dari 6 bulan untuk membuat diagnosis yang meyakinkan, berdasarkan bagaimana gejala muncul dari waktu ke waktu.

Pada tahap selanjutnya, semakin tua usia anak-anak dan remaja dengan skizofrenia, tanda dan gejala yang mereka alami menjadi lebih mirip dengan yang dialami orang dewasa, seperti:

 

1.    Gejala Psikotik


Ketika kasus skizofrenia bergeser ke realitas yang berubah, ini disebut psikosis. Periode psikosis juga dikenal sebagai episode psikotik. Selama episode psikotik, seseorang mungkin tidak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Mereka mungkin mendengar atau melihat hal-hal yang tidak nyata (halusinasi). Mereka mungkin memiliki keyakinan atau ketakutan yang tidak benar (delusi). Pikiran mereka mungkin tidak teratur, ucapan mereka mungkin tidak masuk akal, dan mereka mungkin berperilaku aneh. Anak-anak dan remaja lebih cenderung mengalami halusinasi visual dan lebih kecil kemungkinannya mengalami delusi dibandingkan orang dewasa.

Baca Juga: Informasi Jenis-jenis Gangguan Psikotik dan Faktor Penyebabnya

 

2.    Gejala Negatif

Gejala negatif berarti anak Anda tidak berfungsi secara normal. Contohnya seperti kurang motivasi, penurunan yang jelas dalam kebersihan pribadi, menghindari orang dan aktivitas, kehilangan minat, tidak ada kontak mata, tidak ada perubahan ekspresi wajah, atau berbicara dengan nada datar. Menjadi sangat murung atau mudah tersinggung serta ketakutan atau kecemasan yang parah.

 

3.    Perubahan Perilaku

Anak mengalami perubahan perilaku seperti: 
 

  • Kesulitan menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan
  • Tidak responsif terhadap orang lain
  • Terlalu banyak bergerak
  • Postur yang tidak biasa
  • Tidak berkedip, ekspresi kosong
  • Gerakan wajah atau tubuh yang canggung atau tidak biasa
  • Berbicara sendiri, menggunakan ucapan aneh yang tidak dapat Anda pahami, atau mengubah topik dengan cepat
  • Respons yang tidak pantas, seperti tertawa saat menonton film sedih
  • Kesulitan "membaca" isyarat sosial pada orang lain
  • Masalah membuat dan mempertahankan teman
  • Penyalahgunaan zat


 

4.    Gejala Kognitif

Beberapa orang mengalami gejala kognitif (berpikir) yang serius, sementara yang lain tidak terlalu memperhatikannya. Gejala-gejala ini dapat mencakup:
 

  • Masalah dengan konsentrasi
  • Masalah perhatian dan memori
  • Kesulitan memproses dan menggunakan informasi


 

Pengobatan Skizofrenia


Jika anak Anda didiagnosis dengan skizofrenia, mereka akan membutuhkan perawatan selama sisa hidup mereka. Perawatan untuk skizofrenia meliputi pemberian obat antipsikotik (untuk mengurangi gejala halusinasi dan delusi), terapi perilaku kognitif (CBT) untuk membantu mengatasi halusinasi, delusi, dan mengelola stres, rawat inap (jika gejala sudah sangat parah).

 

Pencegahan Skizofrenia 

Meskipun tidak ada cara yang terbukti untuk mencegah skizofrenia, para ilmuwan sedang mencari cara untuk membuatnya lebih kecil kemungkinannya. Skizofrenia merupakan penyakit kompleks yang mungkin sebagian melibatkan gen Anda. Tetapi peristiwa dalam hidup mungkin juga berperan seperti trauma akibat pelecehan atau kekerasan.

Adapun cara untuk mencegahnya adalah segera berikan perawatan dan terapi jika anak Anda pernah mengalami cedera otak, pelecehan seksual, korban kekerasan atau memiliki trauma. Hindari penggunaan narkoba seperti ganja dan obat-obatan terlarang lainnya karena dapat meningkatkan risiko. Hindari mengisolasi diri dan belajar bersosialisasi agar tidak merasa kesepian. Kelola stres dengan baik karena stres dan kecemasan yang berkelanjutan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Konsumsi makanan bergizi baik dan rajin berolahraga. 

Baca Juga: Tumbuhkan Mental Sehat, Agar Anak Bisa Menikmati Hidup  

Intervensi dini dapat sangat memperbaiki gejala untuk anak atau remaja dengan skizofrenia. Jika tidak diobati, skizofrenia dapat menyebabkan masalah perilaku, emosional, dan kesehatan yang serius. Jika menurut Anda anak Anda memiliki tanda atau gejala skizofrenia, pastikan untuk berbicara dengan dokter anak Anda.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai skizofrenia pada remaja atau masalah psikologi lainnya? Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS