Mie Aceh Seulawah pertama berdiri pada tahun 1996 di daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Pendirinya adalah Ratna Dwikora yang asli Aceh bersama sang suami Heru Setyanto Nugroho.
Nama Seulawah ia ambil dari nama salah satu gunung yang berada di Aceh yang mempunyai arti gunung emas. Modal awal untuk membuka Mie Aceh ini sebesar Rp 4 juta pada tahun 1996. Hingga kini, Mie Aceh Seulawah sudah memiliki 7 cabang.

Keunggulan & Produk
Mie Aceh Seulawah menggunakan bumbu-bumbu racikan tangan ibundanya H Ratna Dwikora, Hj. Fatimah - ahli masak top dari Aceh Pidie . Keaslian rasa khas Aceh terjaga dengan sebagian bumbu-bumbu masih harus di kirim dari Aceh. Keunikan rasa menjadi daya tarik bagi para pecinta kuliner di Jakarta untuk menikmati masakan khas Aceh disini. Tidak heran hidangan Mie Aceh Seulawah telah menjadi hidangan kesukaan masyarakat pencinta kuliner di Jakarta termasuk beberapa Tokoh Masyarakat Aceh, Menteri Kabinet dan Pejabat Negara maupun Swasta, Kalangan Artis, Mahasiswa dan masyarakat umum yang suka mencoba masakan yang enak

Sistem Kemitraan
Dalam kerjasama waralaba ini, Mi Aceh Seulawah menawarkan dua paket investasi. Yakni paket resto menengah yang dihargai Rp 300 juta, dan  paket resto menengah atas Rp 500 juta. 

Setiap paket berbeda di luas ruangan dan kapasitas pengunjung. Untuk paket resto menengah minimal 60 meter persegi. Luas ruangan ini mampu menampung 50 pengunjung. Sedangkan  paket resto menengah atas  ruangan 120 meter persegi yang mampu  menampung 80 orang. Setiap paket mendapat perlengkapan masak, bahan baku, sistem manajemen, interior, dan pelatihan. 

Informasi Franchise