Dirilis

09 Oktober 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Sebagai seseorang yang punya aktivitas padat setiap harinya, Anda tentu pernah merasa lelah atau bahkan jenuh. Apabila dibiarkan kondisi ini dapat mengantarkan diri Anda pada gejala-gejala ringan depresi, misalnya mengalami gangguan tidur, berkurangnya nafsu makan, hingga kesulitan untuk berkonsentrasi dalam waktu yang cukup lama. Jika dibiarkan begitu saja, depresi ini justru akan bertambah kronis dan berisiko mengalami gangguan distimik atau distimia.

Apa itu Distimia?
Istilah Distimia mungkin belum cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Padahal, gejala kronis depresi ini bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal batasan usia dan jenis kelamin. Distimia atau yang juga dikenal sebagai persistent depressive disorder (PDD) merupakan salah satu gangguan mental yang merujuk pada kondisi depresi berkepanjangan, minimal selama dua tahun berturut-turut. 

Umumnya penderita distimia sulit merasa bahagia, sehingga banyak yang menganggapnya sebagai pemurung. Pada beberapa kasus, gejala kronis depresi ini juga ditunjukkan dengan kondisi emosional yang kurang stabil, seperti mudah marah, sering merasa bersalah akan masa lalu, dan mudah merasa putus asa. Tidak heran jika dokter spesialis jiwa menilai bahwa seseorang dengan kondisi ini mempunyai risiko bunuh diri yang cukup tinggi.

Penyebab Munculnya Gangguan Distimia
Hasil studi dalam jurnal The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association tahun 2013 menyebutkan bahwa, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab munculnya gangguan distimik ini. Namun demikian, ada kemungkinan hal ini terkait faktor genetis, tetapi pada sebagian penderita Distimia tidak ditemukan rekam jejak keluarga dengan masalah sejenis. 

Di samping itu, kemungkinan adanya fungsi abnormal di otak juga dapat menjadi akar masalah distimia. Hal ini berdasarkan pada kondisi penderita gangguan distimik yang tidak pernah mengalami episode hipomanik atau manik yang dapat menimbulkan perasaan semangat di dalam diri seorang manusia. Peristiwa-peristiwa buruk di masa lalu yang pernah dialami seseorang, penyakit fisik, serta efek samping penggunaan obat juga dapat memicu depresi kronis ini.

Pengobatan Bagi Penderita Distimia
Sudah dapat dipastikan bahwa pengobatan dan pemeriksaan bagi penderita Distimia tidak akan melewati tes darah atau tes fisik lainnya. Umumnya, dokter akan melakukan pengobatan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan mental dan kondisi psikologi si penderita. Tidak jarang pengobatan Distimia dilakukan dengan psikoterapi, termasuk terapi kognitif, untuk membantu mengubah cara berpikir pada penderita dalam melakukan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari.

Untuk tingkatan depresi yang belum terlampau akut biasanya dokter akan memberikan obat antidepresan agar penderita bisa lebih tenang dan dapat tidur nyenyak di malam hari. Namun, jika kondisi penderita Distimia sudah akut maka pemberian antidepresan justru akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Menurut Dr. David Mischoulon, psikiater di Massachusetts General Hospital, mengatakan cara terbaik untuk menyembuhkan Distimia adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi para penderita. Pasalnya, penderita depresi seringkali adalah orang yang sulit mengungkapkan perasaan dan mengekspresikan pendapat. Entah karena memang kepribadiannya yang tertutup, atau ada penyebab lain yang melatarbelakangi sikap pendiam, pemurung, dan tertutup itu.

Gangguan kesehatan mental dan kejiwaan seseorang adalah kondisi yang harus segera mendapat pertolongan tim medis ataupun pskiater. Untuk itu, mulai sekarang cobalah bersikap lebih terbuka dengan orang-orang di sekitar Anda. Sebanyak apapun pekerjaan yang harus diselesaikan, Anda butuh beristirahat atau bahkan cuti untuk berlibur ke suatu tempat yang menyenangkan.
Semoga bermanfaat!

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS