05 Januari 2018
Dirilis
Penulis
Indonesia Sports Medicine Centre
Latihan aerobik bisa meningkatkan kecerdasan, mengurangi stres, bahkan memperlambat penurunan kemampuan otak. Sementara latihan beban bisa meningkatkan daya ingat. Berikut ini beberapa penelitian yang telah membuktikannya.
Latihan Aerobik
Sebuah penelitian menemukan, orang dewasa yang melakukan latihan aerobik tiga kali dalam seminggu selama enam bulan mempunyai volume otak yang lebih besar dibandingkan yang tidak melakukan olahraga aerobik secara teratur. Jurnal fisiologi menyebutkan, latihan aerobik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kadar dopamin dan norepineprin yang berperan dalam kemampuan kognitif dan konsentrasi seseorang.
Latihan aerobik juga dapat meningkatkan kadar endorphin sebagai pengurang rasa stres, sehingga olahraga bisa menjadi sebuah hiburan bagi seseorang saat menghadapi berbagai macam masalah, baik dari keluarga maupun pekerjaan.
Terdapat bukti ilmiah yang sangat baik, olahraga dapat memperlambat terjadinya dimensia atau memperlambat pemburukan pada orang tua yang sudah mengalami dimensia. Orang tua yang lebih fit cenderung memiliki konektivitas yang lebih baik di daerah otak tertentu, terutama yang bertanggung jawab pada tugas prioritas, perencanaan, strategi dan multitasking.
Sebuah penelitian di Jepang melaporkan latihan fisik dengan intensitas sedang dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif dibandingkan dengan latihan fisik dengan intensitas tinggi. Latihan fisik yang optimal untuk meningkatkan kemampuan kognitif adalah dengan intensitas di bawah tingkat akumulasi asam laktat. Manfaat terhadap kemampuan kognitif lebih baik dengan jenis olahraga bersepada dibandingkan dengan berlari setelah 20 menit menjalankan latihan.
Latihan Beban
Bagaimana pengaruh latihan beban terhadap fungsi otak dan kecerdasan?
Sebuah penelitian di Universitas Brandeis Amerika Serikat yang melibatkan 119 lansia menemukan, kelompok lansia yang diberikan program latihan 35 menit dengan 10 macam gerakan latihan beban menggunakan karet beban selama 6 bulan mengalami peningkatan kemampuan daya ingat yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lansia yang tidak diberikan program latihan beban.
Penelitian Cassilhas dan kawan-kawan seperti dikutip Medicine & Science in Sports & Exercise Journal, melibatkan 62 orang usia 65-75 tahun yang dibagi dalam 3 kelompok. Masing-masing diberikan latihan beban yang berbeda, yaitu kelompok tanpa perlakuan, kelompok dengan intensitas sedang atau 50% dari 1 repetisi maksimal, dan kelompok dengan intensitas tinggi atau 80% dari 1 repetisi maksimal. Hasilnya, kelompok yang mendapatkan latihan beban intensitas sedang atau tinggi mempunyai kemampuan kognitif dan daya ingat yang lebih baik.
Cassilhas juga menerangkan, mekanisme peningkatan kemampuan kognitif melalui latihan beban adalah melalui mekanisme peningkatan kadar Insulin Growth Factor 1 (IGF-1) yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Di jurnal tersebut juga disebutkan bahwa latihan beban dapat menurunkan kadar hemosistein yang berperan dalam perkembangnya penyakit alzheimer.
Semoga hasil penelitian di atas bisa menambah motivasi Anda dalam menjalankan latihan aerobik dan latihan beban.
Latihan Aerobik
Sebuah penelitian menemukan, orang dewasa yang melakukan latihan aerobik tiga kali dalam seminggu selama enam bulan mempunyai volume otak yang lebih besar dibandingkan yang tidak melakukan olahraga aerobik secara teratur. Jurnal fisiologi menyebutkan, latihan aerobik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kadar dopamin dan norepineprin yang berperan dalam kemampuan kognitif dan konsentrasi seseorang.
Latihan aerobik juga dapat meningkatkan kadar endorphin sebagai pengurang rasa stres, sehingga olahraga bisa menjadi sebuah hiburan bagi seseorang saat menghadapi berbagai macam masalah, baik dari keluarga maupun pekerjaan.
Terdapat bukti ilmiah yang sangat baik, olahraga dapat memperlambat terjadinya dimensia atau memperlambat pemburukan pada orang tua yang sudah mengalami dimensia. Orang tua yang lebih fit cenderung memiliki konektivitas yang lebih baik di daerah otak tertentu, terutama yang bertanggung jawab pada tugas prioritas, perencanaan, strategi dan multitasking.
Sebuah penelitian di Jepang melaporkan latihan fisik dengan intensitas sedang dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif dibandingkan dengan latihan fisik dengan intensitas tinggi. Latihan fisik yang optimal untuk meningkatkan kemampuan kognitif adalah dengan intensitas di bawah tingkat akumulasi asam laktat. Manfaat terhadap kemampuan kognitif lebih baik dengan jenis olahraga bersepada dibandingkan dengan berlari setelah 20 menit menjalankan latihan.
Latihan Beban
Bagaimana pengaruh latihan beban terhadap fungsi otak dan kecerdasan?
Sebuah penelitian di Universitas Brandeis Amerika Serikat yang melibatkan 119 lansia menemukan, kelompok lansia yang diberikan program latihan 35 menit dengan 10 macam gerakan latihan beban menggunakan karet beban selama 6 bulan mengalami peningkatan kemampuan daya ingat yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok lansia yang tidak diberikan program latihan beban.
Penelitian Cassilhas dan kawan-kawan seperti dikutip Medicine & Science in Sports & Exercise Journal, melibatkan 62 orang usia 65-75 tahun yang dibagi dalam 3 kelompok. Masing-masing diberikan latihan beban yang berbeda, yaitu kelompok tanpa perlakuan, kelompok dengan intensitas sedang atau 50% dari 1 repetisi maksimal, dan kelompok dengan intensitas tinggi atau 80% dari 1 repetisi maksimal. Hasilnya, kelompok yang mendapatkan latihan beban intensitas sedang atau tinggi mempunyai kemampuan kognitif dan daya ingat yang lebih baik.
Cassilhas juga menerangkan, mekanisme peningkatan kemampuan kognitif melalui latihan beban adalah melalui mekanisme peningkatan kadar Insulin Growth Factor 1 (IGF-1) yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Di jurnal tersebut juga disebutkan bahwa latihan beban dapat menurunkan kadar hemosistein yang berperan dalam perkembangnya penyakit alzheimer.
Semoga hasil penelitian di atas bisa menambah motivasi Anda dalam menjalankan latihan aerobik dan latihan beban.
Sumber:
Indonesia Sports Medicine Centre
Berikan Komentar