Dirilis

27 Agustus 2018

Penulis

Tim Penulis Halodoc

Tahukah Anda jika kesemutan bisa terjadi karena adanya tekanan pada saraf? Misalnya, ketika Anda duduk bersila terlalu lama, tidur sambil menindih tangan dengan kepala, dan lain sebagainya.

Namun bukan cuma karena tekanan pada saraf, kesemutan bisa jadi tanda dari penyakit yang mesti Anda waspadai, lho. Beberapa kemungkinan penyakit yang muncul dengan tanda kesemutan adalah saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, diabetes melitus, hipertensi, dan gangguan darah.

Yang perlu Anda waspadai lagi adalah adanya paresthesia atau kesemutan kronis. Biasanya, kesemutan jenis ini muncul sebagai gejala dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Gangguan ini bisa jadi merupakan tanda dari stroke dan stroke mini, ensefalitis, multiple sklerosis, dan mielitis transversa.

Pada kasus tertentu, kesemutan juga bisa disebabkan oleh tumor yang menekan otak atau sumsum tulang. Sehingga kesemutan kronis yang muncul pun biasanya dibarengi dengan rasa nyeri. Jadi, jangan anggap remeh kesemutan apabila muncul terus menerus, ya.

Lalu seperti apa sih tanda kesemutan yang mengindikasikan penyakit tertentu? Yuk, cari tahu berikut ini agar Anda bisa memberikan tindakan yang tepat, ya:

  1. Stroke

Adanya penyumbatan pada pembuluh darah di otak bisa menyebabkan kesemutan dan merupakan tanda stroke ringan. Tapi bukan cuma kesemutan saja, tanda lain dari stroke adalah kebas pada separuh badan, lumpuh pada separuh badan, tidak dapat melihat pada sebelah mata, kesulitan berbicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.

  1. Penyakit jantung

Komplikasi jantung dengan sarafnya dapat menimbulkan kesemutan. Misalnya jika terjadi penyumbatan di otak dan mengenai sistem sensorik, maka pengidapnya bisa merasakan kesemutan. Kalau ini mempengaruhi sistem motorik maka bisa menyebabkan kesemutan yang disertai dengan kelumpuhan.

  1. Diabetes mellitus (DM)

Jika kesemutan terjadi pada pengidap diabetes melitus, maka dapat dikatakan merupakan tanda pembuluh darah yang rusak. Biasanya gejala ini bisa diredakan dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat dan konsumsi vitamin B1, gabapentin, dan B12.

  1. Spasmofilia (tetani)

Kesemutan karena penyakit ini terjadi karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Hal ini disebabkan oleh turunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Biasanya, kesemutan pada penyakit ini juga ditandai dengan gejala lain seperti sulit tidur, kejang pada tungkai, emosi yang labil, lemah, takut, sakit kepala sebelah atau migrain, dan pingsan.

  1. Cytomegalovirus (CMV)

Biasanya Anda akan mengalami flu berat sebelum akhirnya merasa kesemutan yang hebat. Kesemutan ini terjadi pada ujung jari yang naik hingga ke pusar. Kalau sudah begini, pengidap jadi mengalami kesulitan berjalan, merasa kebas, karena sumsum tulang belakang yang meradang. Umumnya, ini terjadi karena serangan virus cytomegalovirus.

Jangan anggap remeh kesemutan, Anda perlu tahu penyebabnya agar bisa diberi tindakan medis jika diperlukan. Meski nggak selalu kesemutan menjadi tanda dari penyakit yang berbahaya. Tak ada salahnya untuk selalu menjaga kesehatan, dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang tinggi serat.

Sumber:

Tim Riset Halodoc

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS