Dirilis

30 November 2018

Penulis

Tim Penulis Psikologi UI

Kunci keberhasilan berkomunikasi, seringkali dikaitkan dengan cara manusia menyampaikan informasi secara jelas dan bahasa yang dimengerti. Namun, pengaturan tata ruang juga diperlukan, lho.

Ruang tempat komunikasi berlangsung merupakan konteks yang secara tidak disadari akan menjadi semacam “bingkai” yang memberi makna pada pihak-pihak yang sedang berinteraksi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menata ruangan terkait komunikasi antara lain:
  1. Kenali bentuk komunikasi yang diharapkan terjadi. Jika komunikasi yang diharapkan adalah interaktif, maka penataan ruang atau tempat duduk disarankan tidak kaku dan berhadapan secara frontal.
  2. Jika bentuk komunikasi yang diharapkan berbeda-beda, maka sebaiknya penataan ruangan dibuat se-fleksibilitas mungkin. Dengan mengubah peletakan meja dan kursi sesuai dengan tujuan komunikasi, maka komunikasi akan lebih efektif.
  3. Pengaruh cahaya dan suara juga dapat berperan, sehingga hal ini juga perlu diperhatikan agar mendukung komunikasi yang terjadi. Pencahayaan yang terlalu suram akan membuat suasana kurang produktif, sedangkan jika terlalu terang mungkin akan melelahkan mata.
  4. Selain itu, ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengganggu konsentrasi pihak yang berkomunikasi.

Pengaturan Ruang Rapat
Tata ruang rapat dapat mempengaruhi kualitas interaksi yang terjadi. Jika leader menginginkan agar timnya mau aktif mengemukakan usulan-usulannya, maka sebaiknya atur posisi tempat duduk dan meja berbentuk lingkaran atau lonjong. Dalam tata ruang yang melingkar, walaupun semua orang tahu bahwa ada leader yang duduk diantara mereka, namun komunikasi yang terjadi biasanya akan jauh lebih terbuka dan akrab. Bentuk komunikasi akan menjadi sangat berbeda jika tata ruang diatur seperti kelas konvensional, maka suasana cenderung kaku dan satu arah.

Pengaturan Ruang Kerja
Pengaturan ruang kerja juga dapat menentukan kuantitas dan kualitas kerja Anda, selain keakraban diantara karyawan. Karyawan yang duduk dalam satu ruangan biasanya memang akan lebih akrab, namun akibatnya kadang berdampak negatif pada penyelesaian tugas. Hal ini seringkali diatasi dengan memberikan pembatas ruang yang menghalangi interaksi penglihatan mereka satu sama lain. Tata ruang seperti ini mungkin lebih sesuai untuk para karyawan yang tugasnya bersifat administratif sehingga pekerjaannya cenderung rutin. Namun, untuk karyawan yang pekerjaannya membutuhkan kreativitas tinggi, dibutuhkan ruangan yang memungkinkan mereka melihat keluar jendela.


Selain pengaturan letak meja dan kursi, keberadaan tanaman dalam ruangan ternyata juga berdampak positif. Beberapa penelitian psikologi eksperimental membuktikan bahwa adanya tanaman hijau dalam ruang kerja, taman atau bahkan hanya dinding bercorak pemandangan akan dipersepsikan membuat suasana kerja lebih nyaman daripada tempat kerja tanpa tanaman.

Sumber:

Tim Riset Psikologi UI

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS