03 Januari 2018
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera
Terlepas dari semua desas-desus mengenai Mono Sodium Glutamat (MSG), nyatanya, tak selamanya MSG itu berdampak buruk.
MSG atau vetsin merupakan zat tambahan pada makanan, yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa agar terasa lebih gurih dan nikmat. MSG sendiri terbuat dari tetes tebu dan singkong melalui proses fermentasi, serta penambahan garam sehingga terjadi pengkristalan.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa MSG tidak aman dikonsumsi. Berbagai mitos mucul di masyarakat sehingga mendorong banyak orang untuk menghindari MSG. Namun tidak selamanya MSG membawa dampak buruk bagi kesehatan kita. Untuk mengatasi kekhawatiran Anda, mari kita bahas beberapa pernyataan berikut:
MSG tidak aman. Mitos atau Fakta?
Siapa bilang MSG tidak aman? Telah banyak penelitian membuktikan bahwa MSG aman dikonsumsi. MSG boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari asal masih dalam batas wajar.
MSG mengandung protein Alami. Mitos atau Fakta?
Ternyata kandungan glutamat pada MSG juga dapat ditemukan pada bahan makanan alami seperti tomat, daging, susu, keju, ASI. Jika Anda merasa khawatir untuk menggunakan MSG, ganti dengan penggunaan bahan-bahan makanan alami saja.
Efek samping MSG berbahaya. Mitos atau Fakta?
Banyak yang beranggapan bahwa mengkonsumsi MSG dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti pusing, berkeringat, rasa kebal dan terbakar di wajah, leher dan area lain, nyeri dada, mual dan lemah. Sebenarnya gejala tersebut hanya muncul jika seseorang mengalami alergi atau sensitif terhadap MSG.
Konsumsi MSG dibatasi. Mitos atau Fakta?
Meskipun aman dikonsumsi, tentu saja penggunaan MSG secara berlebihan tidak dianjurkan. Mungkin banyak di antara kita yang bertanya “Berapa banyak sih kita diperbolehkan mengkonsumsi MSG?”. Mudah saja, konsumsilah MSG secukupnya agar tidak membawa dampak berbahaya bagi tubuh kita. Badan Keamanan Pangan Eropa menyatakan batas maksimum konsumsi MSG per hari adalah 30 mg/kg berat badan seseorang. Sedangkan laporan Federasi Biologi Eksperimental Amerika Serikat menyatakan konsumsi MSG lebih dari 3 gram dalam sekali makan sudah mampu menimbulkan gejala tidak mengenakkan pada seseorang.
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi MSG. Mitos atau Fakta?
Mengingat apa pun yang masuk ke tubuh ibu akan disalurkan ke janin melalui plasenta, alangkah lebih baik jika ibu hamil mengurangi konsumsi MSG. Ibu hamil tentu saja diperbolehkan mengkonsumsi MSG, asal dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan orang biasa.
Bayi dan balita tidak boleh mengonsumsi MSG. Mitos atau Fakta?
Penggunaan MSG pada susu formula atau makanan pendamping ASI hendaknya harus dihindari. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko gangguan kesehatan yang mungkin timbul karena pencernaan anak-anak yang belum kuat.
MSG atau vetsin merupakan zat tambahan pada makanan, yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa agar terasa lebih gurih dan nikmat. MSG sendiri terbuat dari tetes tebu dan singkong melalui proses fermentasi, serta penambahan garam sehingga terjadi pengkristalan.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa MSG tidak aman dikonsumsi. Berbagai mitos mucul di masyarakat sehingga mendorong banyak orang untuk menghindari MSG. Namun tidak selamanya MSG membawa dampak buruk bagi kesehatan kita. Untuk mengatasi kekhawatiran Anda, mari kita bahas beberapa pernyataan berikut:
MSG tidak aman. Mitos atau Fakta?
Siapa bilang MSG tidak aman? Telah banyak penelitian membuktikan bahwa MSG aman dikonsumsi. MSG boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari asal masih dalam batas wajar.
MSG mengandung protein Alami. Mitos atau Fakta?
Ternyata kandungan glutamat pada MSG juga dapat ditemukan pada bahan makanan alami seperti tomat, daging, susu, keju, ASI. Jika Anda merasa khawatir untuk menggunakan MSG, ganti dengan penggunaan bahan-bahan makanan alami saja.
Efek samping MSG berbahaya. Mitos atau Fakta?
Banyak yang beranggapan bahwa mengkonsumsi MSG dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti pusing, berkeringat, rasa kebal dan terbakar di wajah, leher dan area lain, nyeri dada, mual dan lemah. Sebenarnya gejala tersebut hanya muncul jika seseorang mengalami alergi atau sensitif terhadap MSG.
Konsumsi MSG dibatasi. Mitos atau Fakta?
Meskipun aman dikonsumsi, tentu saja penggunaan MSG secara berlebihan tidak dianjurkan. Mungkin banyak di antara kita yang bertanya “Berapa banyak sih kita diperbolehkan mengkonsumsi MSG?”. Mudah saja, konsumsilah MSG secukupnya agar tidak membawa dampak berbahaya bagi tubuh kita. Badan Keamanan Pangan Eropa menyatakan batas maksimum konsumsi MSG per hari adalah 30 mg/kg berat badan seseorang. Sedangkan laporan Federasi Biologi Eksperimental Amerika Serikat menyatakan konsumsi MSG lebih dari 3 gram dalam sekali makan sudah mampu menimbulkan gejala tidak mengenakkan pada seseorang.
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi MSG. Mitos atau Fakta?
Mengingat apa pun yang masuk ke tubuh ibu akan disalurkan ke janin melalui plasenta, alangkah lebih baik jika ibu hamil mengurangi konsumsi MSG. Ibu hamil tentu saja diperbolehkan mengkonsumsi MSG, asal dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan orang biasa.
Bayi dan balita tidak boleh mengonsumsi MSG. Mitos atau Fakta?
Penggunaan MSG pada susu formula atau makanan pendamping ASI hendaknya harus dihindari. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko gangguan kesehatan yang mungkin timbul karena pencernaan anak-anak yang belum kuat.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera. (Gambar: www.unsplash.com)
Peni Hidayah
13 April 2018
ketceeehhhhh!!!!
Balas
.0
Mohammad Rizky Yudho
03 January 2018
Mantaaaap
Balas
.0