Dirilis

10 Agustus 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Di zaman modern ini, teknologi digital termasuk media sosial berkembang sangat cepat. Teknologi digital yang semakin canggih menimbulkan masalah-masalah baru di dunia maya, seperti cyberbullying. Sebagai pengguna media sosial, anak-anak pun bisa menjadi korban cyberbullying. Hal ini perlu diperhatikan oleh orangtua, sebab cyberbullying dapat membuat korban menjadi depresi bahkan memakan korban jiwa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cyberbullying dan cara mencegahnya, mari simak penjelasan berikut.

 

Apa itu cyberbullying?

Cyberbullying atau penindasan di dunia maya adalah penggunaan teknologi digital dengan maksud untuk menyinggung, mempermalukan, mengancam, melecehkan atau mencaci maki seseorang. Cyberbullying dapat berupa ancaman, pelecehan, dan penghinaan. Cyberbullying meliputi mengirim konten negatif, seperti layanan pesan singkat (SMS), surat elektronik (e-mail), pesan suara, membagikan informasi pribadi korban, foto atau video pribadi melalui media sosial atau blog, atau membagikan gambar yang bermaksud menjatuhkan harga diri dan memancing kemarahan spontan korban.

 

Bagaimana mencegah cyberbullying pada anak?

  1. Ajak anak berdiskusi tentang bullying dan cyberbullying

Beri anak pemahaman tentang bullying dan cyberbullying. Mungkin anak pernah merasakan atau melakukan bullying tetapi mereka tidak menyadarinya. Dengan berdiskusi mengenai bullying dan cyberbullying, anak dapat mengetahui apa artinya, apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya dan apa yang harus dilakukan bila anak menjadi korban. Ingatkan anak bahwa mereka dapat bercerita tentang apa yang mereka rasakan kapanpun mereka mau.

 

  1. Ajarkan anak bagaimana berselancar di media sosial dengan aman

Bagi sebagian orang memiliki banyak pengikut mungkin dapat mencerminkan dirinya terkenal. Namun Anda perlu mengajari anak bahwa harus lebih selektif dalam memilih teman di dunia maya, terlebih bila tidak kenal di dunia nyata. Selain itu, orangtua juga perlu mengajari anak bahwa tidak semua hal pribadi harus diunggah ke media sosial dan tidak mengunggah konten sembarangan terutama yang bersifat memecah belah.   

 

  1. Awasi penggunaan internet pada anak

Orangtua juga perlu melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini diperlukan agar orangtua dapat mengawasi penggunaan internet pada anak. Orangtua dapat menjadi teman atau mengikuti akun media sosial anak.  Namun perlu diingat pula bahwa tidak perlu bersikap terlalu melindungi dengan mengomentari setiap unggahannya. Sikap terlalu melindungi bisa jadi pemicu anak di-bully oleh teman-temannya.

 

  1. Ajarkan anak cara menghadapi pelaku cyberbullying

Selain mencegah dengan hal-hal di atas, orangtua juga perlu mengajari anak cara menghadapi pelaku cyberbullying. Pertama-tama anak perlu tahu bila ia di-bully di dunia maya harus melapor kepada siapa, misalnya orangtua atau guru. Selain itu, bila si kecil menjadi target cyberbullying, beritahu si kecil bahwa jangan pernah merespon atau membalas dengan mencela pelaku. Yang perlu dilakukan adalah capture atau foto bukti konten bullying, lalu blokir dan laporkan konten yang membuat Anda tidak nyaman kepada server. Bila sudah mengarah kepada hal yang mengancam keselamatan, Anda dapat melaporkannya kepada polisi.

 

Orangtua dapat memberikan informasi pada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di internet. Selalu awasi dan dampingi anak dalam menggunakan internet agar tidak menjadi korban cyberbullying. Mari bijak dalam menggunakan media sosial.  

Sumber:

Tim Riset Kader Kesehatan

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS