Bicara soal warisan kadang terasa sensitif. Tapi justru karena itulah, pembicaraan tentang surat wasiat seharusnya dimulai sebelum terlambat.
Banyak kasus di Indonesia baik di kota maupun desa yang berujung sengketa keluarga hanya karena pembagian harta warisan tidak jelas. Yang tadinya akur bisa jadi musuhan. Padahal, semuanya bisa dicegah sejak awal hanya dengan satu dokumen penting: surat wasiat.
Yuk, kenali lebih dalam tentang surat wasiat dan simak tips membuatnya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Apa Itu Surat Wasiat?
Surat wasiat adalah dokumen resmi yang berisi keinginan seseorang mengenai pembagian harta atau pesan khusus setelah ia meninggal dunia. Bisa soal siapa yang menerima warisan, berapa bagiannya, bahkan sampai amanat sosial seperti menyumbangkan sebagian harta untuk lembaga tertentu.
Menurut KUH Perdata Pasal 875, surat wasiat harus dibuat secara sah dan memenuhi aturan hukum agar bisa dilaksanakan dan tidak menimbulkan sengketa.
Kenapa Banyak Sengketa Warisan Terjadi?
- Tidak ada surat wasiat yang sah
- Ada perbedaan tafsir di antara ahli waris
- Wasiat hanya disampaikan secara lisan
- Surat dibuat tapi tidak diketahui atau disimpan dengan baik
- Ada pihak yang merasa tidak adil atau dilupakan

Semua ini bisa memicu konflik, bahkan sampai ke pengadilan. Dan ini bukan hanya terjadi di keluarga kaya raya, keluarga biasa pun bisa mengalaminya.
Tips Membuat Surat Wasiat yang Aman dari Sengketa
1. Buat Secara Tertulis dan Resmi
Hindari hanya menyampaikan wasiat secara lisan atau ditulis tangan sendiri tanpa saksi. Di Indonesia, ada tiga bentuk surat wasiat yang diakui secara hukum:
- Wasiat Olografis: Ditulis tangan oleh pewaris sendiri, ditandatangani, dan disimpan oleh notaris.
- Wasiat Umum: Dibuat di hadapan dua saksi dan seorang notaris.
- Wasiat Rahasia: Ditulis sendiri oleh pewaris dan diserahkan dalam amplop tertutup ke notaris di hadapan dua saksi.
Dari ketiganya, wasiat umum adalah yang paling disarankan karena paling minim celah untuk digugat.
2. Libatkan Notaris
Menggunakan jasa notaris bukan hanya soal legalitas, tapi juga mencegah salah tafsir di kemudian hari. Notaris bisa membantu menyusun kata-kata yang jelas dan tidak multitafsir.
Selain itu, notaris juga akan memastikan bahwa pewaris membuat surat wasiat dalam kondisi sadar, tanpa tekanan, dan memahami sepenuhnya isi dokumen.
3. Sampaikan kepada Keluarga Secara Terbuka
Meskipun surat wasiat bersifat pribadi, akan lebih baik jika diberitahukan secara terbuka kepada keluarga, terutama kepada calon ahli waris.
Tujuannya bukan untuk menimbulkan debat, tapi agar semua pihak memahami isi dan maksud surat wasiat sejak awal. Ini bisa mencegah kejutan (dan potensi konflik) saat surat dibuka setelah pewaris meninggal.
4. Cantumkan Alasan Jika Ada Perbedaan Pembagian
Misalnya, Anda ingin memberi porsi lebih besar kepada anak pertama karena selama ini ia ikut merawatmu. Atau Anda ingin menyumbangkan sebagian harta untuk yayasan sosial. Sebaiknya tuliskan alasannya secara singkat di surat wasiat.
Dengan begitu, ahli waris lain bisa memahami konteks keputusan tersebut dan tidak serta-merta merasa dianaktirikan.
5. Pastikan Surat Wasiat Disimpan dengan Aman
Percuma membuat surat wasiat jika kemudian hilang atau tidak bisa ditemukan. Beberapa opsi penyimpanan yang aman antara lain:
- Disimpan oleh notaris
- Disimpan di brankas keluarga dengan saksi yang tahu keberadaannya
- Didokumentasikan secara digital (salinan diunggah ke cloud dengan akses terbatas)
Pastikan juga ada pihak terpercaya yang tahu keberadaan surat tersebut.
6. Perbarui Jika Ada Perubahan
Kondisi hidup bisa berubah baik dari sisi keuangan, keluarga, maupun hubungan. Jika dalam perjalanan hidup Anda menikah lagi, punya anak lagi, atau ada perubahan harta, perbarui surat wasiatmu.
Surat wasiat yang usang atau tidak relevan justru bisa menimbulkan sengketa baru.
7. Pahami Hukum Waris yang Berlaku
Di Indonesia, hukum waris bisa mengikuti hukum perdata Barat, Islam, atau adat, tergantung pada latar belakang pewaris. Untuk umat Islam, misalnya, warisan dibagi sesuai ketentuan syariah. Tapi jika Anda ingin mengatur sendiri, pastikan pembagian tersebut tidak melanggar hak mutlak ahli waris.
Dalam hukum Islam, hanya 1/3 harta yang boleh diwasiatkan secara bebas. Sisanya wajib dibagikan kepada ahli waris sesuai hukum faraidh.
Kalau bingung, konsultasikan dengan notaris atau ahli hukum agar surat wasiat tetap sah dan tidak bertentangan dengan sistem hukum yang berlaku.
Membuat surat wasiat bukan hanya untuk orang kaya atau lansia. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan cinta kepada keluarga agar mereka tidak berkonflik setelah kita tiada.
Dengan membuat surat wasiat secara tertulis, melibatkan notaris, menyampaikan secara terbuka, serta mengikuti aturan hukum yang berlaku, Anda bisa menghindari potensi sengketa warisan di kemudian hari.
Jangan tunggu sampai terlambat. Surat wasiat adalah warisan terbaik untuk menjaga keharmonisan keluarga, bahkan setelah kita pergi.
Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang cara menjaga kesehatan dan gaya hidup aktif, langsung login ke daya.id. Ada beragam artikel seputar kesehatan tubuh, tips manajemen stres, hingga gaya hidup modern yang bisa Anda terapkan sehari-hari. Jangan lupa manfaatkan juga fitur Tanya Ahli untuk konsultasi langsung, semuanya bisa diakses secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
St Nurliah
17 October 2025
Tipsnya ok banget bisa di terapkan semoga sukses selalu daya id ditunggu artikel lainnya
Balas
.0
rizky putri kartika
16 October 2025
Artikel sangat berguna! Menekankan bagaimana membuat surat wasiat dengan cara yang jelas & sah agar keluarga tidak bertikai di kemudian hari.
Balas
.0
Aralansyah
16 October 2025
Tips dan info yang sangat penting Terimakasih atas penjelasannya
Balas
.0
aditia putra rahmadi
16 October 2025
Bagus artikelnya — dijelaskan dengan jelas bagaimana membuat surat wasiat agar adil dan menghindari sengketa antarkeluarga.
Balas
.0
Muhammad Fikri
16 October 2025
Artikel ini memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya kejelasan dalam membuat wasiat. Langkah ini membantu menjaga keadilan dan keharmonisan keluarga.
Balas
.0