Dirilis

04 Juli 2018

Penulis

Indonesia Sport Medicine Center

Akhir-akhir ini, istilah "sitting is the new smoking" atau “duduk adalah merokok gaya baru” menjadi ungkapan yang semakin sering didiskusikan, khususnya di kalangan praktisi dan penggiat kesehatan. Karena hampir seluruh teknologi yang diciptakan, membuat manusia dapat melakukan berbagai hal sambil duduk, sehingga memiliki waktu duduk lebih lama.
Contohnya, dengan remote control televisi, orang tidak perlu lagi bangun dari kursi untuk mengubah volume suara atau mengganti saluran. Bahkan kini orang bisa melakukan semua itu menggunakan aplikasi di telepon genggam.

Namun, ternyata kebiasaan duduk tersebut sama buruknya dengan merokok, sesuatu yang membahayakan kesehatan. Mengapa demikian?

Penelitian di Amerika Serikat menemukan, saat seseorang dengan gaya hidup tidak aktif berubah menjadi aktif, maka individu tersebut akan mendapat tambahan umur sebanyak 1,3 sampai 3,7 tahun. Hal ini tidak berbeda jauh dengan tambahan umur yang dapat diperoleh seorang perokok saat ia berhenti merokok, yaitu 2,3 sampai 2,5 tahun, atau 1,1 sampai 2,2 tahun.

Selain itu Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2008 menyatakan, gaya hidup tidak aktif merupakan penyebab dari sekitar 9% kasus kematian dini/prematur yang terjadi. Data di Cina, yang merupakan salah satu dari 5 negara pengkonsumsi rokok terbanyak di dunia, menunjukkan angka kematian dini akibat rokok sebesar 3,1% pada perempuan dan 12,9% pada laki-laki.

Jadi jelaslah data-data di atas menunjukkan gaya hidup tidak aktif merupakan sesuatu yang sama membahayakannya seperti kebiasaan merokok. "Sitting is the new smoking."
Terlepas dari anjuran untuk melakukan latihan fisik 150 menit per minggu, penelitian pun menunjukkan, bahwa tidak cukup hanya dengan melakukan anjuran tersebut. Untuk mencapai manfaat kesehatan yang optimal, aktivitas fisik harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari kita dan tidak hanya dipandang sebagai suatu "kegiatan ekstrakurikuler" semata.

Tetap aktif dan tetap sehat.

Sumber:

Indonesia Sport Medicine Center

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS