Dirilis

07 Desember 2018

Penulis

Tim Penulis ISMC

Sering kali masyarakat menganggap HIV itu AIDS. Ini merupakan paradigma yang salah.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memicu penurunan daya tahan tubuh dengan menyerang sel imun tubuh. Penularan virus HIV terjadi bila kita terpapar dengan cairan tubuh penderita HIV seperti darah, air susu ibu, dan cairan tubuh yang dikeluarkan saat melakukan hubungan seksual.

Sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah kumpulan gejala klinis yang disebabkan oleh infeksi HIV yang berkepanjangan. Orang dengan HIV belum tentu akan mengalami AIDS jika mengubah pola hidupnya.

Perubahan pola hidup harus menjadi pola pikir utama bagi orang dengan HIV untuk tetap melanjutkan hidup dan berupaya agar tidak memburuk menjadi AIDS. Perubahan yang paling utama adalah tetap aktif bergerak, selain itu asupan makanan juga berperan penting dalam keseimbangan imunitas tubuh.

Asupan makanan harus sesuai komposisi, pemilihan bahan pangan, proses pengolahan, dan waktu konsumsi. Hal lain yang perlu diingat, bahwa orang dengan HIV juga perlu melakukan terapi medis yaitu mengonsumsi obat anti retrovirus secara rutin.

Mengubah pola makan saja belum cukup, maka dari itu orang dengan HIV perlu melakukan olahraga secara rutin. Mari simak selengkapnya!

Olahraga Rutin
Anda mungkin pernah mendengar salah satu pemain basket kelas dunia yang mengidap HIV, dan hingga sekarang masih tetap bugar serta menjadi salah satu aktivis HIV. Perlu kita sadari bahwa menderita HIV bukan berarti kita tidak bisa beraktifitas, merasa dunia hancur dan akhirnya menutup diri.

Dengan melakukan olahraga rutin serta asupan yang tepat, akan menciptakan kondisi tubuh yang bugar, walaupun imunitas tubuh menurun. Penelitian iternasional menunjukkan, olahraga rutin serta asupan yang tepat  pada individu dengan HIV membantu menjaga sistem sirkulasi jantung dan paru, distribusi massa lemak tubuh serta kekuatan otot yang akan mempengaruhi profil lemak dan sensitivitas insulin. Kondisi tersebut secara tidak langsung membantu tubuh dalam meningkatkan daya tahan dan mempertahankan sel imun tubuh.

Jenis olahraga yang dapat dilakukan bervariasi antara lain olahraga aerobik atau anaerobik. Terdapat banyak rekomendasi pilihan jenis olahraga yang dapat dilakukan bagi penderita HIV, tetapi sebaiknya dilakukan dalam pengawasan oleh individu yang berkompeten seperti dokter spesialis olahraga. Mengapa demikian? Karena olahraga yang tidak tepat, bukan membuat tubuh kita menjadi semakin bugar tapi semakin merusak tubuh kita sehingga dapat memicu kerusakan tubuh lebih lanjut.

Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, marilah kita turut berperan serta dengan membantu teman, relasi atau keluarga yang  menyandang HIV. Hal itu agar mereka tetap berusaha maju dan mau merubah pola hidupnya, terutama berolahraga rutin sesuai rekomendasi dan konsumsi asupan yang tepat dan sehat, sehingga tetap dapat melanjutkan hidup dengan baik dan turut berpartisipasi membantu mencegah penyabaran virus HIV.

Baca juga: Kenali Mitos Seputar HIV/AIDS

Sumber:

Tim Riset ISMC

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS