Mewarnai rambut untuk beberapa orang menjadi hal yang dapat mendukung kepercayaan diri. Namun, tindakan ini ternyata dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. 

Pada umumnya ada tiga jenis utama dari produk pewarna rambut yang sekarang banyak beredar di pasaran, yaitu pewarna permanen, pewarna semi permanen, dan pewarna sementara. Nah, Kandungan bahan berbahaya yang terdapat pada pewarna rambut biasanya akan ditermukan pada produk pewarna rambut permanen.
 
Hal ini dikarenakan untuk bisa mengubah warna dari rambut, cat rambut permanen akan membutuhkan bahan kimia yang paling keras agar dapat melakukan perubahan yang bisa bertahan lama untuk helaian rambut.

 

Pertimbangan dalam Pewarnaan Rambut

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika Anda ingin melakukan pewarnaan rambut : 

 

1.    Lokasi Pewarnaan

Terkadang pada saat Anda berencana untuk mewarnai rambut dengan warna terang, agak sedikit tidak seimbang dengan warna alis atau bulu mata Anda. Dan Anda berencana untuk mewarnainya. Tolong segera tepis rencana tersebut. Anda sangat tidak dianjurkan mewarnai bagian alis apalagi bulu mata Anda. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat sangat melarang pewarna rambut untuk diwarna pada bulu mata serta alis karena reaksi alergi dari pewarna bisa menyebabkan kondisi pembengkakan ataupun meningkatkan  risiko tinggi infeksi pada daerah sekitar mata. Hal itu tentu saja bisa membahayakan kondisi mata dan menyebabkan risiko kebutaan. 

 

2.    Uji kesensitifitasan kulit dari alergi pewarna rambut

Untuk mengurangi risiko alergi dari pemakaian pewarna rambut, ada baiknya untuk melakukan uji alergi terlebih dahulu yang bisa dilakukan dengan mandiri. Caranya ialah dengan mengoleskan sedikit bahan cat rambut dibagian belakang pada telinga Anda, diamkan serta perhatikan reaksi kulit sampai dengan 2 hari. Apabila dalam jangka waktu tersebut Anda tidak merasakan gejala seperti gatal, rasa terbakar atau kemerahan. Kemungkinan besar Anda aman untuk melanjutkan proses pewarnaan rambut. Namun jika tesnya menunjukkan dampak dan gejala alergi, cari bahan pewarna rambut lain.

 

3.    Pemilihan bahan dan warna rambut

Nah, jika ternyata Anda mengalami reaksi alergi setelah melakukan uji coba pada kulih. Anda perlu memperhatikan bahan dan warna yang dituju. Pilihlah cat rambut yang semi permanen serta berwarna terang hal ini dikarenakan cat rambut yang permanen dan berwarna lebih gelap biasanya akan mengandung bahan kimia yang lebih banyak. Baca kemasan produk dengan sangat teliti serta pastikan produk pewarna rambut tersebut juga sudah terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hindari bleaching karena dapat berisiko memberikan dampak kerusakan rambut yang lebih parah. Pewarna rambut dari hena bisa menjadi alternatif untuk Anda yang mengalami alergi, namun tetap perlu dicek sensitifitas kulit ya!
 

4.    Perhatikan teknik pengecetan rambut

Jika Anda melakukan pewarna rambut secara mandiri, sangat dianjurkan untuk mengikuti instruksi yang tertera pada produk tentang cara pemakaian yang dianjurkan. Sangat tidak dianjurkan pencampuran produk yang bervariasi dan berbeda dikarenakan bisa berpotensi memberikan kerusakan pada rambut bahkan kulit kepala. Anda perlu melindungi tangan dengan penggunaan sarung tangan pada saat mewarnai rambut sendiri di rumah. Tidak disarankan mendiamkan proses pewarnaan rambut melebihi dari batas waktu yang sudah ditentukan dari panduan pemakaian produk. Bilaslah cat rambut tersebut hingga bersih dari ujung kulit kepala hingga ujung rambut tanpa tersisa dan jangan biarkan menempel dikulit kepala Anda. Datang ke professional salon untuk mewarnai rambut akan lebih membantu Anda untuk pengecetan yang lebih baik.

Apabila tips diatas masih belum terasa jelas, Anda dapat berkonsultasi kepada ahli kami di daya.id . terkait nutrisi untuk rambut yang tepat Anda bisa medapatkan nya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja!. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!