Pernahkah Anda mendengar istilah Anxietas? Atau sebenarnya Anda mengalami tapi Anda tidak sadar? Anxietas merupakan respon alamiah terhadap suatu tekanan atau ketegangan. Dilihat dari sudut pandang psikologi, anxietas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelompok gangguan kejiwaan (neurosis), seperti fobia, panik, anxietas menyeluruh, serta gangguan obsesif kompulsif.

Berdasarkan pengertian tersebut, tampaknya anxietas sudah menjadi gelaja umum yang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 melaporkan bahwa, ada kemungkinan lebih dari 11 % dari jumlah total penduduk Indonesia menderita gangguan psikologi ini. Diperkirakan dalam beberapa tahun kemudian akan ada peningkatan yang signifikan terhadap jumlah penderita gangguan psikologi ini di Indonesia.

Dalam hubungannya dengan teori anxietas yang dikemukakan Freud dalam Minderop (2010), Davison, Neale and Kring (2012) mendukung teori anxietas tersebut dengan mengklasifikasikan anxietas ke dalam beberapa bagian, yaitu:

Fobia
Pasti Anda tidak asing dengan fobia, bukan? Fobia merupakan ketakutan dan penolakan terhadap objek atau situasi yang tidak mengandung bahaya yang sesungguhnya. Fobia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

Baca juga: 6 Cara Atasi Fobia

Gangguan Panik
Panik merupakan serangan mendadak dan seringkali tidak dapat dijelaskan dalam bentuk serangkaian gejala yang tidak mengenakkan, seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar, mual, nyeri dada, merasa seperti tersedak, tercekik, pusing, berkeringat dan gemetar serta kecemasan yang sangat dalam seperti teror dan merasa seolah akan mati.

Gangguan panik tersebut akan membuat pekerjaan Anda menjadi tidak optimal dan memungkinkan kesalahan terjadi.

Gangguan Anxietas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder)
Gangguan Anxietas Menyeluruh merupakan kecemasan yang berlebihan, terus menerus secara kronis dan bersifat menyeruluh, seringkali tentang hal-hal kecil yang sulit untuk dikendalikan.

Individu yang mengalaminya akan selalu merasa cemas, tegang, dan sangat mudah lelah. Misalnya, ketika Anda sudah mempersiapkan presentasi dengan baik, namun saat ingin mempresentasikan, Anda tiba-tiba terserang perasaan cemas dan takut bahwa hasil presentasinya tidak bisa diterima oleh rekan kerja dan banyak pikiran negatif lainnya yang menyelimuti pikiran. Hal-hal tersebut yang akan membuat Anda tidak percaya diri, seluruh tubuh kaku sehingga produktivitas menurun dan bisa jadi pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik.?

Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder)
Gangguan Obsesif-Kompulsif merupakan suatu gangguan anxietas dimana pikiran dipenuhi dengan pikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan. Individu dipaksa untuk terus menerus mengulang tindakan tersebut.

Obsesi adalah pikiran, ide atau citra yang muncul dengan sendirinya serta tidak dapat dikendalikan. Kompulsi adalah perilaku atau tindakan mental repetitif yang mana seseorang merasa didorong untuk melakukannya dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh pikiran-pikiran obsesif atau untuk mencegah terjadinya suatu bencana. Tentunya, gangguan ini akan mengganggu pekerjaan Anda.