Dirilis

13 September 2022

Penulis

Thomas Aquino Herly Marwanto

Salah satu aset penting bagi masyarakat adalah tanah dan bangunan untuk tempat tinggal. Keduanya juga merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menggiurkan. 

Baca Juga:  Tips Sukses dan Cara Memulai Investasi Properti di Usia Muda

Nah, terkait investasi bangunan, salah satu jenis properti yang paling diburu oleh masyarakat adalah rumah. Rumah masih menjadi idola karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan apartemen.

 

Investasi Properti, Perhatikan Ini

Barangkali kita pernah menemukan, ada bangunan yang tidak luas namun dikelilingi dengan kepadatan yang tinggi. Hal itu membuat harga jual properti menjadi tinggi. 

Lalu hal-hal apa yang harus Anda perhatikan apabila mau investasi properti?

 

1.    Lokasi yang Strategis

Nah, ini adalah hal utama yang menentukan harga properti. Semakin strategis lokasi tentu makin mahal harganya. Strategis di sini artinya memiliki banyak akses dari berbagai lokasi dan kemudahan transportasi publik.

Lokasi di pusat kota tentunya bernilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan yang berada di pinggiran kota. Lokasi yang sangat dekat dengan pusat dagang, akses kereta, pintu tol, sentra bisnis, tentu akan menaikkan harga properti, dibanding dengan properti berspesifikasi sama yang berada di lain lokasi.

Jadi bagi Anda yang tinggal di kawasan padat penduduk, beruntunglah Anda! karena biasanya harga di kawasan seperti itu kecenderungannya terus meningkat dan nilai investasi properti Anda.

 

2.    Model Serta Usia Bangunan

Rumah dengan model terbaru biasanya lebih banyak disukai oleh para pembeli dibandingkan dengan dengan rumah model lama. Hal senada berlaku pada usia bangunan Anda. Semakin tua usia rumah Anda, semakin sedikit pula peminat atau pembeli rumah Anda. Kebanyakan orang akan lebih memperhitungkan harga tanah rumah Anda daripada fisik bangunan Anda.

 

3.    Material Bangunan

Rumah yang dibangun dengan material bagus akan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah yang dibangun dengan material yang kualitasnya rendah. Jadi jangan keburu suka ya, langsung beli dalam rangka investasi properti, kalau ada rumah di lokasi strategis, tapi dijual dengan harga miring.

 

4.    Bentuk Tanah

Kadang kala, ada calon pembeli yang tidak menyukai rumah/properti dengan bentuk asimetris, terlebih yang berbentuk trapesium (lebar depan daripada bagian belakang). Hal ini membuktikan bahwa bentuk tanah juga akan mempengaruhi harga jual properti, karena umumnya calon pembeli tidak menyukai bentuk tanah yang trapesium.

 

5.    Tren Kenaikan Harga di Sekitar Properti

Harga properti umumnya akan mengikuti harga properti lain yang sudah terjual di sekitar area properti tersebut, sebagai contoh di area yang sebelumnya harganya relatif lebih murah akan cenderung ikut naik, bila di sekeliling area mulai ada pembangunan perumahan atau kawasan bisnis. Maka, apabila mau investasi properti, cari-cari info ya, bagaimana rencana pengembangan kawasan di daerah tersebut.

 

6.    Kelengkapan Surat

Legalitas merupakan hal  terpenting ketika Anda jual beli rumah. Sehingga ketika Anda menjual pastikan melengkapi surat-surat berharga seperti IMB, Akta Jual Beli (AJB) dan Sertifikat Hak Milik. Karena, apabila Anda tidak melengkapinya bisa-bisa nilai jual rumah malah akan turun.

 

7.    Kondisi Makro Ekonomi

Harga properti sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, misalnya terkait tingkat investasi atau pendapatan nasional. Di kala tingkat investasi sedang tinggi, biasanya akan banyak kebutuhan properti, seperti adanya pembangunan jalan tol, pabrik, atau kawasan industri. Jika pendapatan nasional sedang tinggi, masyarakat biasanya akan terdorong berbelanja dan konsumsi.  

Sektor property merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk menganalisis kesehatan perekonomian. Sektor properti merupakan sektor pertama yang memberikan tanda-tanda jatuh dan bangunnya perekonomian yang ada di suatu negara.  Jadi Ketika perekonomian makro sedang menguat, maka harga properti akan cenderung naik.

 

8.    Tingkat Suku Bunga

Beberapa  konsumen properti rumah, membeli rumah dengan cara mengajukan pinjaman  bank. Tentu pinjaman ini disertai bunga. Berdasarkan hasil survei kuartalan Bank Indonesia, 3 dari 4 rumah,  dibeli konsumen melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Maka BI sebagai regulator urusan perbankan memiliki kepentingan mengatur suku bunga acuan agar dunia perbankan sehat.

Apabila banyak orang ramai-ramai membeli rumah, sampai terjadi booming. Harga rumah akan melambung.  Padahal sebagian konsumen, membeli rumah dengan cara kredit. Bila terjadi demikian, biasanya BI menaikkan suku bunga acuan. Hal ini bertujuan mengerem kredit agar tidak meletus (bubble). Saat booming adalah waktu yang tidak pas untuk beli rumah karena harganya sedang tinggi.

Sebaliknya, apabila hanya  sedikit yang membeli rumah, berdampak pada konsumsi kredit di bank akan lesu. Biasanya suku bunga ditetapkan akan jadi lebih rendah. Hal ini bertujuan agar orang mau kredit dan ekonomi berjalan. Biasanya harga rumah di saat ekonomi lesu, harganya turun.

Baca Juga: Trik Ampuh Cara Mengajukan Kredit KPR Agar Cepat Disetujui

 

9.    Wabah atau Bencana

Pandemi  COVID-19 telah memukul harga properti. Pandemi ini di luar perkiraan dan prediksi siapapun serta membalikkan banyak proyeksi ekonomi. Banyak sekali properti yang awalnya dipasarkan, mendadak tak ada konsumennya. Karena target konsumen mereka ternyata banyak yang kehilangan mata pencaharian, tidak layak mengakses KPR, menunda atau bahkan batal membeli rumah. Pengembang, kelabakan karena konsumennya hilang. Kemudian menurunkan harga properti karena butuh dana segar untuk menjalankan bisnisnya. Di sisi lain, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan menjual rumah mereka dengan harga miring karena butuh uang.

Nah, jelas kan? Ada 9 hal yang harus ada perhatikan ketika mau investasi properti agar Anda bisa meraup untung. Apabila masih ada hal-hal yang ingin Anda tanyakan, jangan ragu tanya di fitur Tanya Ahli, dengan lebih dulu mendaftar di daya.id ya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

JUWENAH

10 Desember 2023

Harus lebih hari hati sebelum investsi

Balas

. 0

Wendi Purwanto

29 Desember 2022

👍

Balas

. 0

Ilham saputra

22 Desember 2022

👍

Balas

. 0

31 Oktober 2022

Menarik!

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS