Dirilis

12 Juni 2020

Penulis

Alviko Ibnugroho

Meluasnya wabah virus corona atau COVID-19 membuat orang mulai berpikir ulang mengenai tata cara mengelola keuangan. Sebagian orang, mungkin termasuk Anda, sering melupakan betapa pentingnya antisipasi terhadap beragam hal termasuk keuangan.

Sebagian dari masyarakat Indonesia akan bersikap antisipatif, saat suatu hal sudah terjadi, bukan saat jauh-jauh hari sebelum terjadi. Orang baru terpikir untuk mempersiapkan dana darurat setelah keuangannya benar-benar berada dalam keadaan darurat.

Menghasilkan uang untuk mempersiapkan dana darurat memang tidak mudah, bahkan bisa dikatakan lumayan rumit karena banyaknya pengeluaran lain yang harus dipenuhi.

Lalu, apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi krisis ekonomi seperti tahun 2020 ini? Apakah masih memungkinkan untuk mempersiapkan dana darurat dan bagaimana caranya? Di saat kondisi ekonomi negara mengalami krisis, kita semua mengalami ketidakpastian terkait dengan keuangan, langkanya barang-barang yang biasa dikonsumsi, bahkan bisa terjadi huru-hara hingga kekerasan.

Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan antisipasi dalam menghadapi situasi krisis saat ini sebagai berikut:


1. Persiapkan tabungan untuk dana darurat
Mempersiapkan dana darurat sangat penting di saat menghadapi krisis saat ini. Bukan hanya bagi Anda yang mengandalkan gaji sebagai pekerja saja, tetapi juga Anda yang berwirausaha. Krisis ekonomi dapat menghantam sebagian besar sektor industri baik berskala besar maupun kecil. Mulailah dengan membuat dana darurat baik dalam bentuk tabungan maupun deposito. Dana darurat tersebut sebaiknya bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup setidaknya selama enam bulan.

Beberapa pengamat kesehatan mengatakan situasi pandemi ini bisa berlangsung sekitar 6 bulan, maka menjadi sangat penting bagi Anda memiliki cadangan dana atau aset liquid (yang mudah dicairkan). Bagi Anda yang menyimpan dana darurat di bank, agar tidak tergoda untuk menggunakannya, bedakan simpanan dana darurat dengan rekening tabungan Anda sehari-hari.

Di saat masa krisis pandemi tak menutup kemungkinan Anda kesulitan keluar rumah untuk mengambil uang di rekening di bank. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, sebaiknya Anda juga menyiapkan dana darurat dalam bentuk uang tunai. Anda juga bisa menyimpan uang di brankas untuk saat ini atau jika ingin hati tenang maka simpanlah di safe deposit box. Saat krisis ekonomi melanda, uang tunai tersebut dapat digunakan sampai Anda bisa mencairkan simpanan di bank.

2. Kurangi utang dan segera lunasi yang masih tersisa
Kita wajib menyadari bahwa dalam kondisi krisis seperti saat ini, semua orang berisiko kehilangan pekerjaan dan juga aset-asetnya seperti rumah dan kendaraan dikarenakan terjerat masalah utang. Karena itu, segera kurangi utang dan segera lunasi yang masih tersisa merupakan langkah bijak menghadapi krisis ekonomi. Bayarlah utang yang memiliki tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu. Hal ini dapat mengurangi beban biaya bunga yang harus dibayarkan dalam jangka panjang. Saat Anda berhasil melunasinya, Anda tak perlu pusing mencari cara untuk membayar utang lagi di saat Anda kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi.

Banyak sekali orang yang saat krisis saat ini mengalami kesulitan membayar cicilan utang mereka, dikarena mereka tidak menyangka adanya pandemi seperti saat ini. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan diantaranya:
  • Melakukan restrukturisasi atau peninjauan pembayaran utang. Anda dapat menghubungi bank atau lembaga keuangan untuk bertanya tentang program restrukturisasi ini, biasanya mereka memiliki program ini di masa krisis seperti saat ini atau Anda bisa melakukan program refinancing. Bagi Anda yang merupakan nasabah BTPN, berikut ini informasi terkait keringan kredit yang diberikan https://www.btpn.com/id/berita-media/peristiwa?content=24110.
  • Melakukan pembayaran minimal cicilan. Ini biasa dilakukan pada jenis utang kartu kredit atau mungkin utang yang bisa ditunda sementara waktu dan hanya membayarkan bunganya saja, misalnya utang penggadaian.
  • Melunasi utang dengan aset. Artinya Anda menjual aset Anda dan digunakan untuk menutup utang-utang Anda.

Dari tiga pilihan di atas, pilihan ketiga adalah yang terbaik, namun banyak orang merasa berat harus melepas aset mereka demi melunasi utangnya. Mereka yakin krisis ini hanya sementara dan mereka akan sanggup membayar kembali utang mereka, khususnya bagi para wirausaha. Dibutuhkan waktu cukup lama untuk kembali bangkit dan situasi keuangan usaha Anda kembali normal. Melunasi utang adalah termasuk cara menghindari dan mempersiapkan kondisi darurat atau krisis.

3. Diversifikasi aset yang dimiliki
Aset atau kekayaan Anda menjadi komponen yang tak kalah penting untuk menghadapi krisis ekonomi.  

Agar tetap bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, Anda perlu melakukan diversifikasi aset. Misalnya dengan membeli emas sebagai simpanan cadangan aset. Emas cenderung lebih likuid karena bisa dicairkan kapan saja dalam waktu singkat.

Lakukan alokasi aset saat krisis ini, tinjau kembali mana aset Anda yang tidak likuid dan ubah menjadi aset yang likuid.


4. Lindungi Aset dengan Memperkuat Hubungan dengan Keluarga dan Lingkungan sekitar
Disadari atau tidak disadari krisis ekonomi dan pandemi saat ini dapat mengubah kehidupan seseorang dari yang bergelimang harta menjadi miskin seketika. Kehilangan materi seperti aset-aset berharga jelas dapat mengguncang jiwa individu yang mengalaminya. Tak hanya itu, materi juga dapat mengubah hubungan keluarga yang awalnya harmonis menjadi permusuhan yang diliputi kebencian.

Untuk menghindari hal tersebut, maka sangat penting untuk memperkuat dan mempererat hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Anda akan membutuhkan dukungan baik moral maupun materi. Dukungan secara moral dari keluarga dan lingkungan sekitar setidaknya mampu mengurangi tingkat stres akibat kehilangan aset, kegagalan usaha, ataupun kehilangan pekerjaan. Sementara dukungan materi tentu dapat meringankan beban hidup sampai Anda mampu bangkit dari keterpurukan tersebut.

Krisis di saat pandemi ini  juga dapat memicu terjadinya huru-hara, aksi kejahatan, dan kekerasan. Daya beli yang rendah dan biaya hidup yang makin tinggi tak jarang mendorong orang untuk berbuat nekat, seperti mencopet, mencuri, bahkan melakukan penjarahan. Kondisi ini jelas mengganggu stabilitas keamanan yang meresahkan masyarakat. Untuk itu, menjaga keamanan rumah dan keluarga sangatlah penting. Selain itu, keharmonisan rumah tangga dan keluarga juga merupakan solusi jitu dalam situasi darurat karena tidak akan mungkin Anda bisa melalui kondisi krisis pandemi ini tanpa adanya dukungan dan kekompakan keluarga dalam melewati masa-masa seulit seperti saat ini.

5. Jaga Kesehatan untuk Menghindari Kebocoran Keuangan
Salah satu cara untuk memiliki dana darurat adalah menjaga kesehatan. Ingat membayar biaya pengobatan di rumah sakit, entah karena sakit ringan atau sakit berat itu akan berdampak pada cash flow atau kondisi keuangan Anda. Jangan mudah stres dan janganlah makan sembarangan, agar Anda terhindar dari hipertensi, stroke, diabetes dan sebagainya.  Terlebih bila Anda tidak memiliki asuransi kesehatan BPJS atau asuransi kesehatan swasta.

Untuk lebih memahami soal dampak kita tidak memiliki asuransi kesehatan. Silakan baca Manfaat Asuransi Kesehatan bagi Kita.

Badan yang sehat akan mendorong jiwa yang kuat, sehingga Anda mampu mengurangi beban stres akibat kondisi ekonomi yang sedang kacau balau. Makan teratur dengan jenis makanan yang bergizi tentu akan sangat dibutuhkan guna memberikan asupan nutrisi pada tubuh. Istirahat yang cukup juga dapat memicu otak berpikir secara jernih, sehingga mampu meredam berbagai penyakit mental seperti stres, frustrasi, emosional, bahkan depresi. Selain itu saat ini banyak pilihan suplemen serta vitamin untuk menjaga stamina tubuh, dan juga aktivitas olahraga bersama secara online demi menjaga stamina, silakan Anda pilih yang paling sesuai dengan kondisi Anda sehingga dapat manfaatkan hal tersebut.

Jadi merencanakan dana darurat itu bukan hanya sekedar mempersiapkan tabungan, membayar utang, diversifikasi aset, namun juga menjaga hubungan dengan orang lain untuk melindungi aset, serta menjaga kesehatan kita agar tidak menimbulkan kebocoran keuangan karena sakit.

Yang paling penting, Anda harus lebih banyak menyiapkan dana tunai saat krisis pandemi ini, mengapa demikian? Karena orang yang memegang dana tunai saat ini, akan lebih bisa memanfaat banyak peluang yang muncul di masa krisis ini.

Jika Anda memiliki pendapat lain, silakan tulis pada kolom komentar. Atau jika ada hal yang ingin Anda konsultasikan terkait kondisi keuangan Anda, silakan ajukan pada kolom Tanya Ahli.

Baca juga artikel terkait: Ini 5 Cara Lunasi Utang dengan Cepat dan Aman

Sumber:

Alviko Ibnugroho

Penilaian :

4.8

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ariemathea kristiawan

26 November 2020

Terima kasih bermanfaat sekali

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS