Dirilis

18 Januari 2022

Penulis

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang utama, karena proses kehidupan tidak dapat berlangsung tanpa adanya air. Namun air juga dapat memberikan dampak buruk apabila kondisi air tidak terjaga baik secara kualitas maupun kuantitas. 

Semakin berkembangnya pembangunan di Indonesia dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tentu berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan air bersih dalam jumlah yang besar. Dan kini ketersediaan air bersih mulai menjadi masalah akibat pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh contoh yaitu banyaknya lokasi pemukiman yang berada di sepanjang pinggiran sungai, ini menjadi salah satu masalah utama dan memerlukan upaya lebih untuk mengatasinya.

 

Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan suatu perubahan yang terjadi di suatu tempat penampungan air (danau, sungai, laut, dan air tanah) akibat aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Fungsi utama dari danau, sungai, laut, dan air tanah yaitu sebagai bahan baku air minum, irigasi pertanian, serta sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah. 

Terjadinya pencemaran air salah satunya disebabkan oleh limbah rumah tangga yang secara langsung dibuang ke sungai. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan pada akhirnya akan merugikan masyarakat sendiri. Pencemaran yang terjadi tidak hanya merugikan masyarakat setempat, tapi juga merugikan masyarakat lain yang tidak dapat memperoleh air bersih akibat air sungai yang tercemar mengalir dari hulu ke hilir. 

Baca Juga: Berkompromi dengan Sampah

Pencemaran air juga dapat diperparah dengan kurangnya jumlah saluran pembuangan air yang layak di beberapa daerah, hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan penyakit infeksi. Limbah feses dan urin mengandung bakteri E. Coli yang merupakan salah satu penyebab manusia dapat terjangkit penyakit infeksi.
 
Limbah rumah tangga yang terdiri atas sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (bahan plastik dan gelas), maupun bahan kimia (detergen) memiliki peran yang besar dalam peningkatan pencemaran air. Kandungan polutan dalam air terdiri atas bakteri, unsur-unsur kimia, dan perubahan kadar fisika dan kimia dari air itu sendiri. Secara umum sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:

1.    Limbah rumah tangga (plastik, gelas, kaleng, detergen dan sampah organik, sisa makanan dan sayuran),
2.    Limbah industri (bahan kimia, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli),
3.    Limbah pertanian (pembakaran lahan, pupuk kimia, dan pestisida),
4.    Limbah pengolahan kayu,
5.    Bom ikan yang digunakan oleh nelayan dalam menangkap ikan.

 

5 Penyakit Akibat Pencemaran Air

Air yang sudah tercemar atau terkontaminasi memiliki dampak yang negatif bagi kesehatan tubuh. Efek yang diakibatkan untuk kesehatan dapat terlihat secara langsung, dan juga dapat berdampak jangka panjang. Di bawah ini terdapat 5 penyakit yang dapat sering timbul akibat pencemaran air.

 

1. Diare

Diare merupakan salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun parasit yang terdapat pada air tercemar. Diare menyebabkan feses menjadi cair dan peningkatan frekuensi buang air besar, sehingga dapat menyebabkan penderitanya mengalami lemas, dehidrasi, bahkan risiko kematian apabila tidak diatasi segera.

Baca Juga: Simak Cara Pengolahan Limbah Plastik yang Baik dan Benar

 

2. Tifus

Demam tifoid atau yang dikenal dengan tifus merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat pencemaran air. Seseorang dapat terkena tifus apabila terpapar air yang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Gejala yang umunya timbul berupa demam, sakit kepala, tubuh lemas, sakit perut, hingga diare.

 

3. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hati. Penyakit ini dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi dengan feses dari penderita hepatitis A.

 

4. Demam berdarah

Pencemaran air dapat menyebabkan peningkatan penyakit infeksi akibat serangga. Nyamuk demam berdarah biasanya berkembang biak di genangan air ataupun tempat penampungan air di rumah yang dibiarkan terbuka.

 

5. Keracunan Timbal

Timbal merupakan salah satu zat polutan yang dapat ditemukan di air yang tercemar. Keracunan timbal dengan kadar yang berlebih dapat menyebabkan penyakit akibat kerusakan organ vital dan sistem saraf.

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, maka dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya kita membiasakan diri untuk tidak menambah terjadinya pencemaran lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak membuang sampah rumah tangga maupun limbah industri secara sembarangan, seperti ke sungai, danau, atau ke selokan. Untuk industri pertanian tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan, karena akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian.

Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai masalah lingkungan sehat atau masalah kesehatan lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Diolah dari bebagai sumber

Penilaian :

4.7

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS