Dirilis

10 Oktober 2023

Penulis

Jenny Amanda

Minuman manis adalah teman akrab dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan mendapatkannya dari restoran, swalayan, atau lemari es rumah menjadikannya pilihan yang nyaman. Rasanya yang manis dan segar membuatnya disukai banyak orang. Sayangnya, kelebihan konsumsi minuman manis dapat membawa berbagai risiko kesehatan yang serius.

Baca Juga: Tips Sehat Konsumsi Gula

 

Apa Itu Minuman Manis?


Minuman manis adalah istilah yang merujuk pada minuman yang mengandung tambahan gula atau pemanis seperti sirup jagung, sukrosa, konsentrat jus buah, dan berbagai jenis pemanis lainnya. Beberapa minuman yang termasuk dalam kategori ini adalah minuman berkarbonasi (soda), tonik, jus buah kemasan, serta minuman berenergi. Minuman-manuman ini seringkali sangat mudah ditemui dan memiliki promosi yang kuat di televisi maupun media sosial, sehingga banyak orang tergoda untuk membelinya.

Memang, minuman manis ini memiliki rasa yang enak dan menyegarkan. Sayangnya, minuman ini tidak akan memuaskan dahaga Anda, melainkan justru memberi tubuh Anda kalori dan gula ekstra tanpa nutrisi yang berarti.

 

Minuman Manis dan Masalah Kegemukan

Jika Anda merasa telah mengurangi porsi makan Anda namun berat badan Anda tetap tidak berkurang, perhatikanlah minuman apa yang Anda konsumsi. Kemungkinan besar, Anda minum terlalu banyak minuman manis.

Minuman manis mengandung tinggi gula. Sebuah kaleng minuman berkarbonasi, sebagai contoh, bisa mengandung gula setara dengan 7 hingga 10 sendok teh. Kandungan gula ini menambah asupan kalori Anda tanpa Anda sadari. Lebih buruknya lagi, minuman manis tidak memberikan rasa kenyang meskipun mengandung gula hampir sebanyak makanan padat.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gula fruktosa yang biasanya ditemukan dalam minuman manis tidak merangsang pusat kenyang di otak seperti glukosa yang terdapat dalam makanan padat. Dalam otak kita, ada pusat yang mengatur rasa kenyang dan pengaturan asupan kalori. Ketika kita makan banyak makanan padat, pusat ini memberi tahu kita bahwa kita sudah kenyang, dan kita cenderung makan lebih sedikit di waktu berikutnya.

Tetapi, ketika kita minum minuman manis, cairan ini meluncur lebih cepat melalui saluran pencernaan kita, memengaruhi hormon dan sinyal kenyang yang dikirim ke tubuh kita. Kalori dari minuman ini tidak memberikan rasa kenyang yang kuat, tidak mengurangi rasa lapar, dan tidak membantu kita makan lebih sedikit. Sebaliknya, kita cenderung makan lebih banyak, tanpa menyadari bahwa kita telah melebihi batas kalori yang aman.
 

4 Cara Mengurangi Konsumsi Minuman Manis


 

1. Sikapilah Air Putih Sebagai Teman Setia

Saat Anda merasa ingin minuman manis, cobalah untuk menggantinya dengan air putih. Ini mungkin bukan perubahan yang mudah, tetapi Anda bisa memulainya dengan menyediakan segelas air putih di meja kerja, di samping tempat tidur, dan di tempat-tempat strategis lainnya yang Anda kunjungi. Jika Anda merasa bosan dengan rasa air putih, Anda bisa mencoba menambahkan irisan buah untuk memberikan sedikit rasa alami.

 

2. Kurangi Konsumsi Secara Bertahap 

Jika Anda sudah terbiasa minum minuman manis, mengurangi konsumsinya perlu dilakukan secara bertahap. Anda bisa memulainya dengan mengurangi jumlah gula yang Anda tambahkan ke minuman Anda, misalnya dari satu sendok makan menjadi satu sendok teh. Selanjutnya, batasi konsumsi minuman manis yang dikemas dalam kemasan. Jika Anda biasanya minumnya setiap hari, cobalah untuk menguranginya menjadi tiga kali seminggu, lalu seterusnya.

 

3. Pilihlah Minuman Manis yang Lebih Sehat

Tidak semua minuman manis berbahaya bagi kesehatan. Anda masih bisa menikmati minuman manis asalkan Anda memilih jenis yang lebih sehat. Sebagai alternatif, Anda bisa beralih dari soda ke minuman seperti cokelat panas, smoothie buah dan sayur, jus buah tanpa tambahan gula, atau susu kedelai. Semua jenis minuman ini tetap memberikan rasa manis yang enak, tetapi dengan nutrisi yang lebih baik.

 

4. Perhatikan Informasi Nutrisi

Saat Anda membeli minuman dalam kemasan, luangkan waktu untuk membaca label informasi nutrisi. Periksa jumlah gula yang terkandung dalam minuman tersebut. Ingatlah bahwa gula bisa memiliki banyak nama yang berbeda, seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, sirup jagung, atau konsentrat sari buah. Pastikan Anda tidak melebihi batas konsumsi harian gula yang direkomendasikan, yaitu sekitar 50 gram.

Baca Juga: Tips Ubah Gaya Hidup untuk Kesehatan Jantung

Mengurangi konsumsi minuman manis adalah langkah penting dalam upaya menjaga kesehatan. Walaupun tidak mudah, langkah ini sangat mungkin untuk dilakukan. Kunci utamanya adalah disiplin, komitmen, dan kesabaran. Ingatlah bahwa ini adalah investasi untuk kesehatan Anda di masa depan, dan setiap langkah kecil menuju pengurangan konsumsi minuman manis adalah langkah yang baik menuju tubuh yang lebih sehat. Jadi, mulailah hari ini untuk mengganti minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat dan nikmati manfaatnya dalam jangka panjang.

Apabila Anda ingin berkonsultasi dan memiliki pertanyaan mengenai kesehatan atau tips lainnya, bisa bertanya di Tanya Ahli. Anda juga bisa menemukan tips lainnya di Daya.id. Yuk! segara daftarkan diri Anda agar dapat memperoleh informasi serta manfaat yang lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.9

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dani Nofian

04 Desember 2023

Terimakasih banyak atas artikelnya kak. Sukses selalu kak!

Balas

. 0

Mega Pratama

04 Desember 2023

Mantap informasinya kak. Terus menulis dan berbagi informasi bermanfaat ya kak.

Balas

. 0

Roy Ivan Fidelis

27 November 2023

Kalau minuman manis zero sugar gitu kira-kira masih aman gk ya? Info donk kak

Balas

. 0

Joshua Agustinus Panggabean

18 Oktober 2023

Info yg sangat bermanfaat 👍

Balas

. 0

Ardhan Ashary Nasution

11 Oktober 2023

Terima kasih informasinya 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS