Dirilis

26 Pebruari 2019

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu. Prediksi kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.

Di Indonesia, tercatat 2.650.340 jiwa didiagnosis dan memiliki gejala penyakit jantung. Semakin bertambahnya usia, risiko penyakit ini semakin meningkat.

Gaya hidup sebagian pekerja kantoran yang dibilang kurang sehat seperti konsumsi makanan yang tidak sehat, hingga waktu tidur yang kurang, menjadi salah satu hal yang dapat memicu munculnya penyakit ini.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Tiongkok dan Inggris, yang dipimpin oleh Profesor Liming Li dan Dr, Canqing Yu, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat, Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking mengungkapkan bahwa ada satu cara mudah untuk mencegah penyakit jantung, yaitu mengonsumsi satu butir telur setiap hari.

Diperoleh data sebanyak 13,1% dari responden melaporkan bahwa konsumsi telur harian mereka tercukupi, sedangkan 9,1% lainnya melaporkan tidak pernah atau jarang mengonsumsi telur.

Hasilnya, mereka yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi telur setiap hari, memiliki risiko penyakit kardiovaskuler yang lebih tinggi dibanding mereka yang rajin mengonsumsi telur.

Selain itu, orang-orang yang rutin mengonsumsi telur setiap hari juga dinilai memiliki kekebalan tubuh yang baik dan berat badan yang cukup ideal.

Lantas, bagaimana dengan ungkapan masyarakat bahwa kuning telur berbahaya bagi kesehatan jantung?

Masyarakat menganggap bahwa kuning telur memiliki kandungan kolesterol dan lemak yang sangat tinggi, sebagai pemicu penyakit jantung. Mitos ini bermula dari sebuah penelitian di tahun 1910-an, yang menemukan adanya hubungan antara lemak jenuh dengan penyakit jantung.

Namun sebenarnya penelitian tersebut masih diragukan kebenarannya. Beberapa penelitian setelahnya pun mematahkan hasil penelitian tersebut.

Seperti sebuah penelitian yang dimuat dalam International Medical Journal of Experimental and Clinical Research tahun 2007, mengungkap bahwa telur utuh tidaklah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke. Hal ini dibuktikan melalui sebuah eksperimen yang dilakukan pada responden, yang diminta untuk mengonsumsi telur secara rutin setiap hari selama 6 minggu.

Penelitian lain yang dilakukan oleh ahli penyakit jantung di Harvard Medical School, dr. Luc Djousse, juga mematahkan mitos ini dengan mengungkapkan bahwa kuning telur tidak berbahaya bagi kadar kolesterol dan kesehatan jantung seseorang.

Kuning telur memang mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Namun, kuning telur juga memiliki kandungan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Lemak jenuh yang terkandung di dalamnya justru berfungsi untuk mengikat vitamin-vitamin tersebut di dalam tubuh.

Perlu diketahui juga bahwa kolesterol diproduksi secara alami oleh hati, sehingga apabila seseorang tidak mendapatkan asupan kolesterol yang cukup, tubuh justru akan meningkatkan produksi kolesterol secara otomatis.

Oleh karena itu, meski kuning telur memiliki kandungan kolesterol, mengonsumsi telur utuh justru akan membantu membuat kadar kolesterol dalam tubuh jadi lebih seimbang.

Ingat ya, telur yang Anda konsumsi juga harus diperhatikan bagaimana cara pengolahannya. Cara terbaik adalah dengan merebusnya.

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS