Dirilis

27 Mei 2021

Penulis

Alviko Ibnugroho

Sebagian orang, mungkin termasuk Anda, sering melupakan betapa pentingnya antisipasi menyiapkan dana darurat. Padahal dengan adanya dana darurat kita bisa mengantisipasi keadaan yang tidak pasti bahkan untuk keadaan terburuk untuk menstabilkan keuangan.

Contoh, ketika kondisi ekonomi negara mengalami krisis akibat pandemi, sebagian dari kita mengalami ketidakpastian keuangan, barang-barang yang biasa dikonsumsi menjadi langka, dan harga yang ditawarkan melambung tinggi.

Untuk mempersiapkan dana darurat memang tidak mudah, banyak pertimbangan dari biaya pengeluaran lain yang harus dipenuhi. Lalu bagaimana caranya untuk mempersiapkan dana darurat? Apa saja hal yang perlu dilakukan sebelum merencanakan dana darurat? Pastikan Anda membaca artikel ini sampai selesai, ya.

 

Hal yang Perlu Anda Perhatikan untuk Merencanakan Dana Darurat



Setidaknya ada 4 hal yang perlu Anda perhatikan sebelum merencanakan dana darurat, berikut penjelasannya:

 

1. Segera lunasi utang 

Perlu Anda sadari bahwa saat kondisi krisis, kebanyakan orang berisiko kehilangan pekerjaan juga dengan aset-asetnya seperti rumah dan kendaraan dikarenakan terjerat utang. Jika Anda mempunyai utang, segeralah lunasi utang yang masih tersisa, hal tersebut merupakan langkah bijak menghadapi krisis ekonomi dalam kondisi darurat. 

Bayarlah terlebih dahulu utang yang memiliki tingkat bunga tertinggi agar dapat mengurangi beban biaya bunga yang harus dibayarkan dalam jangka waktu panjang. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan apabila Anda mengalami kesulitan membayar cicilan utang di antaranya adalah:

  • Melakukan restrukturisasi atau peninjauan pembayaran utang

Hubungi bank atau lembaga keuangan untuk bertanya terkait program restrukturasi ini, mereka memiliki program ini untuk kondisi darurat krisis ekonomi. Anda juga bisa melakukan program refinancing.

 

Jika Anda merupakan nasabah BTPN, berikut informasi terkait keringanan kredit yang diberikan: https://www.btpn.com/id/beritamedia/peristiwa?content=24110


 

  • Melakukan pembayaran minimal cicilan

Hal ini biasa dilakukan pada jenis utang kartu kredit atau utang yang bisa ditunda sementara waktu dan hanya membayarkan bunganya saja, misalnya utang penggadaian.

 

  • Melunasi utang dengan aset

Jual aset Anda gunakan untuk menutup utang-utang Anda. Ini salah satu cara yang terbaik, namun banyak orang merasa berat harus melepas aset mereka demi melunasi utangnya. 

Ketika Anda sudah berhasil melunasinya, Anda bisa fokus untuk mengumpulkan dana darurat dan tak perlu pusing lagi mencari cara untuk membayar utang di saat Anda mengalami krisis ekonomi. Dan untuk ke depannya, kurangilah intensitas transaksi berhutang Anda agar tidak ada masalah utang baru yang harus diselesaikan.

 

2. Diversifikasi aset yang dimiliki

Aset atau kekayaan yang Anda miliki menjadi komponen yang tak kalah penting untuk menghadapi krisis ekonomi dalam kondisi darurat.  

Untuk tetap bertahan ketika krisis ekonomi, Anda perlu melakukan diversifikasi aset. Lakukanlah alokasi aset Anda, tinjau kembali mana aset yang tidak likuid seperti properti tanah atau bangunan, kendaraan, dan barang-barang berharga, lalu ubah menjadi aset yang likuid seperti uang tunai, tabungan, dan jenis investasi tertentu.

Misalnya dengan membeli emas sebagai simpanan cadangan aset. Emas cenderung lebih likuid karena bisa dicairkan kapan saja dalam waktu singkat dibandingkan jika Anda membeli properti sebagai simpanan cadangan aset.

 

3. Jaga Kesehatan untuk Menghindari Kebocoran Keuangan

Menjaga kesehatan merupakan salah satu cara untuk mendukung perencanaan dana darurat. Ingat biaya yang dikeluarkan jika Anda berobat di rumah sakit, entah karena sakit ringan atau sakit berat itu akan berdampak pada cash flow atau kondisi keuangan Anda. 

Jangan mudah stres dan perhatikan pola makan dan asupan gizi dalam keseharian Anda, agar Anda terhindar dari hipertensi, diabetes, dan penyakit lainnya.  Terlebih jika Anda tidak memiliki asuransi kesehatan BPJS atau asuransi kesehatan swasta lainnya. 

Baca juga: Manfaat Asuransi Kesehatan bagi Kita

 

4. Persiapkan tabungan untuk dana darurat


Sebagian besar sektor industri baik berskala besar maupun kecil pasti akan mengalami kesulitan bila terjadi krisis ekonomi. Mulailah sedini mungkin untuk membuat dana darurat baik dalam bentuk tabungan maupun deposito. Untuk memperhitungkan dana darurat yang ideal, sebaiknya dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup setidaknya selama enam bulan. 

Bagi Anda yang menyimpan dana darurat di bank, bedakan tabungan dana darurat dan rekening tabungan Anda untuk kebutuhan sehari-hari, hal ini dilakukan agar simpanan dana darurat Anda tidak terganggu.

Bila Anda ingin menyimpan dana darurat Anda dalam bentuk uang tunai, Anda bisa menyimpannya di brankas atau safe deposit box. Dan ketika krisis ekonomi melanda, uang tunai tersebut dapat digunakan tanpa perlu proses pencairan dana.

Bagaimana? Apakah empat hal di atas sudah Anda lakukan? Siapkanlah dana darurat sedini mungkin untuk menghadapi keadaan terburuk yang mungkin akan hadir di kemudian hari. Apabila dana darurat Anda sudah terkumpul, jangan lupa untuk mengelolanya dengan baik.

Baca juga:  Tips Cara Mengelola Dana Darurat Pribadi yang Baik dan Benar


Jika Anda memiliki pendapat lain silakan tulis pada kolom komentar. Atau jika ada hal yang ingin Anda konsultasikan terkait kondisi keuangan Anda, silakan ajukan pada kolom Tanya Ahli.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS