Dirilis

05 Agustus 2022

Penulis

Thomas Aquino Herly Marwanto

Salah satu warisan paling berharga dari orang tua kepada anaknya adalah pendidikan. Tantangannya, untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, orang tua harus merogoh kocek yang sangat dalam.  Apalagi, bila mereka memiliki mimpi menyekolahkan anaknya hingga ke luar negeri. 

 

Kenapa Pendidikan Luar Negeri?

Prospek kerja bukanlah satu-satunya alasan, mengapa menyekolahkan anak ke luar negeri menjadi hal yang penting.  Pengalaman hidup di luar negeri akan membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan adaptif. Mereka yang pernah tinggal di luar negeri, cenderung menjadi pemikir kompleks, sehingga lebih mudah mengatasi berbagai tantangan hidup. 

Selain itu, untuk bisa lebih eksis dalam perekonomian global, belajar atau kuliah di luar negeri menjadi faktor penting. Banyak perusahaan mencari para lulusan yang dapat bekerja di tim-tim multinasional, menguasai beberapa bahasa, melintasi zona waktu berbeda-beda saat bekerja, serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi selama tinggal di luar negeri.

Namun, siapa pun paham, pendidikan luar negeri untuk anak, perlu biaya yang sangat banyak. Biasanya, tantangan yang sering dihadapi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri antara lain pemilihan sekolah, pengurusan izin keberangkatan, tempat tinggal, biaya pendidikan dan hidup anak sehari-hari, karena memakai mata uang negara setempat. Apabila biaya-biaya tersebut tidak dipersiapkan secara matang oleh orang tua, bisa jadi pendidikan dan kehidupan anak di luar negeri terbengkalai. 

 

6 Tips Jenius Persiapan Pendidikan Luar Negeri Untuk Anak Anda

Nah, apa saja Langkah-langkah jenius yang harus dipersiapkan para orang tua bila berniat menyekolahkan/mengkuliahkan anaknya ke luar negeri? 

 

1.  Tentukan tempat tujuan belajar (sekolah/kuliah)

Hal Ini diperlukan agar orangtua bisa mengetahui secara lebih detail biaya pendidikan dan biaya hidup anaknya berdasarkan nilai mata uang negara tujuan. Misalnya, perguruan tinggi yang akan dituju berada di Belanda, tepatnya di kota Den Haag. 

 

2.  Kumpulkan Info tentang Sekolah/Kampus yang Sesuai Minat Anak

Anak Anda tentu akan lebih bersemangat dan bertanggung jawab apabila ia dapat memilih sekolah atau kampus bahkan jurusan yang memang mereka minati. Sebagai orang tua, bantulah mencari sekolah atau  kampus yang relevan, agar ia lebih bergairah untuk belajar di luar negeri.

Zaman sekarang, sangat mudah bagi Anda untuk bisa mencari informasi-informasi tersebut dari berbagai laman di internet. Kumpulkan semua informasi, diskusikanlah dengan anak Anda, dan libatkan ia dalam mengambil keputusan. Anda sebaiknya juga mencari dan menggali informasi dari para alumni yang pernah mengenyam pendidikan luar negeri di jurusan dan universitas tersebut ya!

 

3.  Cari Informasi Komponen Biaya-biaya Pendidikan Luar Negeri

Informasi biaya pendidikan sebaiknya biaya total. Mulai dari biaya uang pangkal, biaya sekolah, biaya hidup. Biaya sekolah itu sendiri masih dapat dibagi menjadi uang sekolah dan uang buku. Teliti persyaratan lain yang berlaku, selain uang pangkal dan semesteran, kadang kala lembaga pendidikan di luar negeri menerapkan persyaratan lain, yang pada akhirnya juga menuntut biaya. Jadi, sangat penting lho, tahu persyaratan khusus bagi para international student. 

Mengapa demikian? Karena ada beberapa kampus di luar negeri yang membedakan biaya antara pelajar internasional dengan pelajar/mahasiswa warga negara lokal. Hal ini dapat ditemui di Singapura, Jerman, Belanda, dan Prancis.  

Nah, banyak orang tua tidak mengetahui hal tersebut. Persyaratan khusus itu, antara lain  pelajar/mahasiswa wajib memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Bahkan sejumlah negara menerapkan deposit atau jaminan untuk kebutuhan biaya hidup sehari-hari anak Anda. Deposit ini baru bisa dicairkan setelah masa pendidikan anak  Anda selesai. Kebijakan setiap negara berbeda. Ada yang mewajibkan memiliki deposit sebesar tiga bulan biaya hidup anak, ada pula yang mewajibkan deposit sebesar dua tahun biaya hidup.  

Negara-negara tersebut memberlakukan kebijakan seperti itu untuk mencegah penyalahgunaan izin pendidikan. Banyak kasus, izin visa diberikan untuk pendidikan, namun banyak orang menggunakannya untuk keperluan bekerja demi menambah uang biaya hidup. Acap kali, informasi tersebut tidak tergambar di website lembaga pendidikan tujuan. Untuk mengetahuinya, silakan datang ke kedutaan negara tersebut atau  mencari informasi itu lewat ikatan alumni yang akan menjadi tujuan pendidikan anak Anda.  

 

4.    Tentukan Batas Waktu Pemenuhan Anggaran 

Setelah Anda tahu total biaya atau anggaran. Anda harus tahu kapan semua kebutuhan biaya untuk pendidikan anak di luar negeri itu harus dipenuhi? Berapa lama Anda perlu mempersiapkan dananya? Rencana menabung untuk biaya pendidikan anak di luar negeri bisa dimulai sejak anak bayi. Masa menabungnya antara 18 hingga 20 tahun, tatkala anak siap kuliah. 

 

5.   Hitung Dana yang Harus Disiapkan di Masa Depan

Apabila total biaya dan target waktunya telah diketahui dengan jelas, kita tinggal menghitung total biaya yang dibutuhkan anak Anda di masa depan. Untuk menentukan total biaya masa depan,  kita perlu menghitung proyeksi inflasi tahunan di negara tujuan. Terkait biaya uang pangkal dan semesteran, kalkulasi tentunya harus memperhitungkan tingkat kenaikan biaya pendidikan per tahun atau inflasi biaya pendidikan di sekolah atau kampus/universitas tujuan. Biasanya inflasi pendidikan akan lebih tinggi dari inflasi ekonomi, di Indonesia saja kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya bisa lebih dari 10%.  

Namun inflasi biaya pendidikan di negara maju antara 5%-7% per tahun. Di negara-negara maju informasi semacam ini relative mudah diperoleh. Caranya, tanyakan langsung ke universitas bersangkutan via email. Dengan demikian, kita akan dapat memperkirakan dana yang harus disisihkan per tahun atau per bulan.  

Ada lagi, yang kerap terlewat. Orang tua perlu memproyeksikan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang di negara tujuan. Terlebih apabila kita memutuskan menyiapkan dana pendidikan dalam rupiah. Jangan-jangan 10 tahun lagi  satu dollar AS sudah setara dengan Rp20.000.  

Baca Juga:  Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

 

6.  Tentukan Instrumen Investasi  

Apabila Anda menentukan total dana yang mesti disisihkan tiap bulan hanya dengan cara menabung, tentu akan sangat membebani kocek. Maka manfaatkan instrumen investasi untuk mencapai target itu. Ada berbagai pilihan, mulai dari investasi di reksadana, saham, emas, atau properti.  Pertimbangkan juga untuk berinvestasi menggunakan Foreign Exchange (FOREX), melalui  mata uang negara tujuan pendidikan atau dalam rupiah.  

Hingga artikel ini ditulis,  berinvestasi dalam bentuk rupiah masih jauh lebih menguntungkan, contoh lewat investasi saham. Secara historis, bisa memberikan return 25% per tahun dan hal Ini masih lebih baik dibanding hanya berinvestasi dalam dollar AS. Keuntungan ini juga masih bisa menutup risiko pelemahan rupiah terhadap dollar AS. 

Yang tak kalah penting, investasi Anda perlu dilindungi dengan asuransi jiwa. Sehingga tatkala orang tua meninggal dunia semasa mempersiapkan dana pendidikan anak, anak masih ada kesempatan untuk mendapat pendidikan seperti yang diinginkan.

Baca juga :  Ini Perbedaan Produk Keuangan Asuransi, Investasi, dan Unit Link

Nah, sudah jelaskan? Langkah-langkah jenius persiapan pendidikan luar negeri untuk anak Anda. Akan tetapi, apabila Anda masih membutuhkan informasi lebih lanjut terkait instrument investasi atau asuransi untuk persiapan Pendidikan luar negeri, jangan sungkan untuk memanfaatkan fitur Tanya Ahli ya. Ingat, daftarkan dulu diri Anda ke Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS