24 Agustus 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Elon Musk sering kali dijadikan sebagai sosok inspiratif bagi para pebisnis di seluruh dunia. Pendiri sekaligus CEO dari SpaceX ini disebut-sebut sebagai pengusaha terkaya dengan total kekayaan bersihnya mencapai US$11,5 miliar di bulan Oktober 2016 lalu. Kisah perjalanan pebisnis muda yang baru berusia 46 tahun ini layak untuk Anda simak. Siapa tahu Anda bisa menjadi penerus kesuksesan Elon Musk!
Berani Keluar dari Zona Nyaman
Di usia yang baru menginjak 12 tahun, Elon Musk sudah berhasil menciptakan sebuah video game bernama Blastar dan sukses diminati para gamer di seluruh dunia. Tak lantas berpuas diri, Elon Musk kemudian mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di pembuatan software untuk website, Zip2, di awal karirnya. Perusahaan Komputer Compaq mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999, sementara Musk menerima 7% atau US$22 juta dari penjualan tersebut.
Selalu Mempelajari Hal-hal Baru
Untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih luas, Elon Musk tidak pernah berhenti mempelajari segala hal-hal baru yang ada di sekitarnya. Dimulai dengan melanjutkan pendidikan di tingkat S1 dalam bidang ekonomi, S2 dalam bidang fisika, hingga mengejar gelar phD untuk bidang fisika terapan. Ilmu menjadi modal utama yang wajib dimiliki oleh pebisnis, terbukti setelahnya Elon Musk sukses mendirikan SpaceX dan menjabat sebagai CEO sekaligus CTO untuk mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket.
Tak Ragu dalam Berinovasi
Berbekal ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, Elon Musk selalu melakukan inovasi dalam bisnisnya. Sukses dengan Blastar, Zip2, dan X.com yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya sistem layanan perbankan PayPal.Elon Musk meluncurkan bisnis di bidang teknologi transportasi luar angkasa bernama SpaceX yang berpusat di Hawthorne, California dengan jumlah karyawan lebih dari 1.000 orang.
Pantang Menyerah
Menjadi CEO di empat perusahaan besar sekaligus tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Apalagi keempat perusahaan itu bergerak di bidang yang berbeda-beda. Pastinya tidak sedikit cemooh yang dilontarkan orang-orang di sekitarnya yang meragukan kemampuan Elon Musk. Namun, ia tidak pernah mendengarkan kata-kata orang tersebut dan terus bekerja keras. Terbukti, usaha yang dilakukan berbuah manis dengan suksesnya percobaan peluncuran dan pendaratan roket SpaceX.
Rela Berbagi
Di bidang otomotif, nama Elon Musk menduduki puncak ketenaran berkat campur tangannya di Tesla Motors, perusahaan produsen mobil listrik dunia. Tak tanggung-tanggung, ia juga lebih memilih untuk memproduksi mobil listrik dengan harga di bawah $30.000 serta menjual komponennya agar perusahaan produsen mobil lainnya bisa memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau tanpa perlu mengembangkan sendiri komponennya.
Berkat kerendahan hatinya tersebut, Elon Musk berhasil menarik perhatian perusahaan produsen mobil, Toyota, dan Daimler untuk menanamkan modal jangka panjang di Tesla Motors senilai 32% atau setara dengan US$5,8 miliar.
Tentu saja, setiap pebisnis muda ingin sukses dalam menjalankan perusahaannya. Kisah perjalanan karir Elon Musk tadi semoga dapat menginspirasi Anda selama berbisnis. Ingat, sukses tidak datang begitu saja, terlebih pada orang yang malas. Sukses itu pilihan yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Tidak ada kata terlambat, Anda dapat meniru hal-hal yang membuat Elon Musk sukses menjadi salah satu pebisnis terkaya di dunia meski usianya terbilang cukup muda.
Berani Keluar dari Zona Nyaman
Di usia yang baru menginjak 12 tahun, Elon Musk sudah berhasil menciptakan sebuah video game bernama Blastar dan sukses diminati para gamer di seluruh dunia. Tak lantas berpuas diri, Elon Musk kemudian mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di pembuatan software untuk website, Zip2, di awal karirnya. Perusahaan Komputer Compaq mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999, sementara Musk menerima 7% atau US$22 juta dari penjualan tersebut.
Selalu Mempelajari Hal-hal Baru
Untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih luas, Elon Musk tidak pernah berhenti mempelajari segala hal-hal baru yang ada di sekitarnya. Dimulai dengan melanjutkan pendidikan di tingkat S1 dalam bidang ekonomi, S2 dalam bidang fisika, hingga mengejar gelar phD untuk bidang fisika terapan. Ilmu menjadi modal utama yang wajib dimiliki oleh pebisnis, terbukti setelahnya Elon Musk sukses mendirikan SpaceX dan menjabat sebagai CEO sekaligus CTO untuk mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket.
Tak Ragu dalam Berinovasi
Berbekal ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, Elon Musk selalu melakukan inovasi dalam bisnisnya. Sukses dengan Blastar, Zip2, dan X.com yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya sistem layanan perbankan PayPal.Elon Musk meluncurkan bisnis di bidang teknologi transportasi luar angkasa bernama SpaceX yang berpusat di Hawthorne, California dengan jumlah karyawan lebih dari 1.000 orang.
Pantang Menyerah
Menjadi CEO di empat perusahaan besar sekaligus tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Apalagi keempat perusahaan itu bergerak di bidang yang berbeda-beda. Pastinya tidak sedikit cemooh yang dilontarkan orang-orang di sekitarnya yang meragukan kemampuan Elon Musk. Namun, ia tidak pernah mendengarkan kata-kata orang tersebut dan terus bekerja keras. Terbukti, usaha yang dilakukan berbuah manis dengan suksesnya percobaan peluncuran dan pendaratan roket SpaceX.
Rela Berbagi
Di bidang otomotif, nama Elon Musk menduduki puncak ketenaran berkat campur tangannya di Tesla Motors, perusahaan produsen mobil listrik dunia. Tak tanggung-tanggung, ia juga lebih memilih untuk memproduksi mobil listrik dengan harga di bawah $30.000 serta menjual komponennya agar perusahaan produsen mobil lainnya bisa memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau tanpa perlu mengembangkan sendiri komponennya.
Berkat kerendahan hatinya tersebut, Elon Musk berhasil menarik perhatian perusahaan produsen mobil, Toyota, dan Daimler untuk menanamkan modal jangka panjang di Tesla Motors senilai 32% atau setara dengan US$5,8 miliar.
Tentu saja, setiap pebisnis muda ingin sukses dalam menjalankan perusahaannya. Kisah perjalanan karir Elon Musk tadi semoga dapat menginspirasi Anda selama berbisnis. Ingat, sukses tidak datang begitu saja, terlebih pada orang yang malas. Sukses itu pilihan yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Tidak ada kata terlambat, Anda dapat meniru hal-hal yang membuat Elon Musk sukses menjadi salah satu pebisnis terkaya di dunia meski usianya terbilang cukup muda.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Septi Ulandari
18 November 2021
?
Balas
.0
Septi Ulandari
18 November 2021
?
Balas
.0