28 Agustus 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Pendidikan formal itu penting! Karena banyak ilmu yang bisa kita pelajari untuk bekal di kemudian hari. Tapi sebagian orang harus melewati jalan yang berbeda untuk meraih sukses. Seperti kedelapan orang berikut. Walau tidak kuliah, mereka tidak menyerah, dan justru berhasil menjadi pelaku usaha yang sukses.
Rachael Ray, selebitis memasak
Bintang televisi untuk acara masak ini merupakan seorang pebisnis sukses. Kekayaan bersihnya mencapai US$60 juta, dan hal ini bisa dikatakan adalah hasil dari kecintaannya terhadap memasak.
Meski tak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai masak, Ray kerap bekerja di tempat yang berhubungan dengan masak. Dari sanalah ia belajar bagaimana orang-orang yang sibuk cenderung tak suka memasak. Padahal, ada masakan yang bisa mereka buat dalam waktu pendek. Atas dasar itulah, ia akhirnya mulai mengajarkan pada pelanggan di tempatnya bekerja untuk memasak hal-hal yang mudah. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi pembaca acara dari sebuah acara televisi yang membuat namanya besar.
Steve Jobs, pendiri Apple Inc.
Dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang kurang baik, pendiri Apple ini tak pernah lulus kuliah. Jobs lulus SMA tahun 1972 harus dropout alias DO dari Reed College.
Namun menjadi orang yang tak lulus kuliah tidak membuat Jobs kalah. Ia justru membangun perusahaannya sendiri dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Saat kematiannya tahun 2011, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$11 miliar. Sangat besar, bukan?
Dave Thomas, pendiri Wendy's
Ia berhenti sekolah saat SMA untuk menjadi pegawai tetap di Hobby House Restaurant. Hal ini ia lakukan untuk mendukung ekonomi diri sendiri dan keluarga. Setelah berhasil mengetahui seluk-beluk restoran, ia lantas membuat perusahaannya sendiri.
Berbekal pengalaman dan strateginya, Thomas mendirikan Wendy’s tahun 1969. Beberapa tahun setelah McDonald’s hadir di Amerika Serikat. Namun, jalan Wendy’s tak semulus saat ini. Thomas harus menghadapi banyak kerugian sebelum akhirnya benar-benar menemukan jalan yang pas untuk memasarkan Wendy’s. Yakni dengan membuat dirinya tampil di berbagai iklan.
Setelah Thomas tampil di banyak iklan, akhirnya nama Wendy’s mulai dikenal luas oleh orang-orang. Membuat mereka menjadi pelanggan tetap Wendy’s hingga akhirnya bisa mulai mengembangkan fast food tersebut ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Thomas yang meninggal pada tahun 2002 pada umurnya yang ke-69 dikatakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$99 miliar.
Richard Branson, pendiri Virgin
Dengan kekayaan bersih sebesar US$4,9 miliar, Branson bukan hanya tak lulus kuliah. Ia bahkan tak lulus SMA karena DO pada umur 16 tahun. Tak hanya itu, pendiri merek Virgin (maskapai, perusahaan rekaman, provider kartu telepon dan lain-lain) juga ternyata memiliki disleksia yang membuatnya susah untuk membaca sesuatu secara runtut.
Branson juga dikenal sebagai anak dengan kemampuan akademis rendah. Tak heran banyak yang terkaget-kaget ketika ia berhasil membuat perusahaannya sendiri, bahkan bisa menjadi orang yang sangat kaya dengan kekayaan bersih sebesar US$ 4,9 miliar.
Keterbatasan Branson justru menjadi pemacunya untuk terus berkembang. Ia justru menjadi orang yang sangat vokal dalam menyuarakan aspirasinya akan pentingnya pendidikan. Branson merasa bahwa sekolah-sekolah harus lebih baik dalam menuntun para siswanya agar bisa menjadi orang yang bertahan di kehidupan nanti.
David Green, pendiri Hobby Lobby
Bila Anda merupakan salah satu penggiat seni, pastinya tak asing dengan nama Hobby Lobby. Perusahaan yang menjual beragam alat gambar tersebut ternyata dibuat oleh seorang lulusan SMA bernama David Green. Pria yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$6 miliar ini meninggalkan bangku kuliah karena ingin membuat usahanya sendiri pada tahun 1970. Dirinya pun berani berhutang modal sebesar US$600. Dalam waktu dua tahun ia sudah berhasil menutup utang tersebut serta membuka toko ritel pertamanya.
Salah satu hal yang membuat Green berbeda dengan banyak pengusaha besar lainnya adalah kebiasaannya untuk bersedekah. Dirinya mendonasikan setengah dari keuntungan perusahaannya untuk membuat dunia lebih baik. Pada tahun 2012 saja, ia sudah mendonasikan lebih dari US$500 juta dan terus bertambah hingga saat ini.
Kevin Rose, CEO HODINKEE, pendiri Digg, Revision3, dan Pownce and Milk
Pebisnis satu ini tak hanya mengejutkan dunia karena dirinya DO dari kuliah, tetapi juga karena usianya yang masih sangat muda. Rose yang masih berusia 41 tahun ini tak hanya menjadi CEO dari HODINKEE (majalah jam tangan yang mendunia), tetapi juga salah satu pendiri dari tiga organisasi besar di dunia, yaitu Digg, Revision3, dan Pownce and Milk.
Bisa dikatakan, Rose adalah seseorang yang membuat dunia bisnis menjadi lebih menyenangkan untuk orang-orang yang ada di usia muda. Pasalnya, Rose memiliki acara TV yang cukup diminati oleh banyak orang. Di acara bernama The Kevin Rose Show tersebut, ia mengajak para pebisnis dan sebangsanya untuk berbincang santai. Saat ini, pria yang DO dari University of Nevada di Amerika Serikat tersebut menjadi salah satu board member dari Tony Hawk Foundation dan konsultan untuk Google Ventures.
Larry Ellison, mantan CEO Oracle
Tak hanya berhenti dari satu universitas, mantan CEO Oracle (perusahan pengembang sistem manajemen basis data) ini berhenti dari dua universitas. Kesuksesannya adalah buah dari kerja kerasnya dengan dua orang lainnya pada tahun 1977. Setelah ia membuat database (basis data) untuk CIA, dirinya membuat Software Development Laboratories (SDL) yang menjadi cikal bakal dari Oracle pada tahun 1982.
Hal yang sangat menarik dari Ellison adalah tujuannya ketika ia membuat SDL. Bukan untuk menjadi kaya, tetapi membuat tempat kerja yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Ketika Anda bekerja dengan bahagia, maka pekerjaan tersebut tak akan terasa seperti pekerjaan, melainkan hobi. Hasilnya, Anda tak akan pernah lelah untuk melakukannya.
Michael Dell, pendiri Dell Computer
Pendiri dari Dell Computers ini juga termasuk dari salah satu pebisnis yang tak pernah lulus kuliah. Ia sempat bersekolah di University of Texas namun memutuskan untuk DO. Tetapi sebelum DO, ia sempat membuat usaha menjual upgrade dari PC yang menjadi cikal bakal dari Dell. Dengan kekayaan bersih sebesar US$20 miliar USD, Dell menjadi CEO termuda yang pernah masuk Fortune 500 List pada tahun 1992 di usia yang baru 27 tahun.
Banyak jalan untuk menjadi sukses, mengenyam pendidikan tinggi adalah salah satunya. Tapi jika jalan hidup ternyata menantang Anda, jangan menyerah. Yang penting, Anda bisa terus memutar otak untuk menemukan cara terbaik dalam mengembangkan usaha. Juga tidak mudah putus asa dan bisa mencari peluang-peluang yang ada.
Rachael Ray, selebitis memasak
Bintang televisi untuk acara masak ini merupakan seorang pebisnis sukses. Kekayaan bersihnya mencapai US$60 juta, dan hal ini bisa dikatakan adalah hasil dari kecintaannya terhadap memasak.
Meski tak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai masak, Ray kerap bekerja di tempat yang berhubungan dengan masak. Dari sanalah ia belajar bagaimana orang-orang yang sibuk cenderung tak suka memasak. Padahal, ada masakan yang bisa mereka buat dalam waktu pendek. Atas dasar itulah, ia akhirnya mulai mengajarkan pada pelanggan di tempatnya bekerja untuk memasak hal-hal yang mudah. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi pembaca acara dari sebuah acara televisi yang membuat namanya besar.
Steve Jobs, pendiri Apple Inc.
Dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang kurang baik, pendiri Apple ini tak pernah lulus kuliah. Jobs lulus SMA tahun 1972 harus dropout alias DO dari Reed College.
Namun menjadi orang yang tak lulus kuliah tidak membuat Jobs kalah. Ia justru membangun perusahaannya sendiri dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Saat kematiannya tahun 2011, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$11 miliar. Sangat besar, bukan?
Dave Thomas, pendiri Wendy's
Ia berhenti sekolah saat SMA untuk menjadi pegawai tetap di Hobby House Restaurant. Hal ini ia lakukan untuk mendukung ekonomi diri sendiri dan keluarga. Setelah berhasil mengetahui seluk-beluk restoran, ia lantas membuat perusahaannya sendiri.
Berbekal pengalaman dan strateginya, Thomas mendirikan Wendy’s tahun 1969. Beberapa tahun setelah McDonald’s hadir di Amerika Serikat. Namun, jalan Wendy’s tak semulus saat ini. Thomas harus menghadapi banyak kerugian sebelum akhirnya benar-benar menemukan jalan yang pas untuk memasarkan Wendy’s. Yakni dengan membuat dirinya tampil di berbagai iklan.
Setelah Thomas tampil di banyak iklan, akhirnya nama Wendy’s mulai dikenal luas oleh orang-orang. Membuat mereka menjadi pelanggan tetap Wendy’s hingga akhirnya bisa mulai mengembangkan fast food tersebut ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Thomas yang meninggal pada tahun 2002 pada umurnya yang ke-69 dikatakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$99 miliar.
Richard Branson, pendiri Virgin
Dengan kekayaan bersih sebesar US$4,9 miliar, Branson bukan hanya tak lulus kuliah. Ia bahkan tak lulus SMA karena DO pada umur 16 tahun. Tak hanya itu, pendiri merek Virgin (maskapai, perusahaan rekaman, provider kartu telepon dan lain-lain) juga ternyata memiliki disleksia yang membuatnya susah untuk membaca sesuatu secara runtut.
Branson juga dikenal sebagai anak dengan kemampuan akademis rendah. Tak heran banyak yang terkaget-kaget ketika ia berhasil membuat perusahaannya sendiri, bahkan bisa menjadi orang yang sangat kaya dengan kekayaan bersih sebesar US$ 4,9 miliar.
Keterbatasan Branson justru menjadi pemacunya untuk terus berkembang. Ia justru menjadi orang yang sangat vokal dalam menyuarakan aspirasinya akan pentingnya pendidikan. Branson merasa bahwa sekolah-sekolah harus lebih baik dalam menuntun para siswanya agar bisa menjadi orang yang bertahan di kehidupan nanti.
David Green, pendiri Hobby Lobby
Bila Anda merupakan salah satu penggiat seni, pastinya tak asing dengan nama Hobby Lobby. Perusahaan yang menjual beragam alat gambar tersebut ternyata dibuat oleh seorang lulusan SMA bernama David Green. Pria yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$6 miliar ini meninggalkan bangku kuliah karena ingin membuat usahanya sendiri pada tahun 1970. Dirinya pun berani berhutang modal sebesar US$600. Dalam waktu dua tahun ia sudah berhasil menutup utang tersebut serta membuka toko ritel pertamanya.
Salah satu hal yang membuat Green berbeda dengan banyak pengusaha besar lainnya adalah kebiasaannya untuk bersedekah. Dirinya mendonasikan setengah dari keuntungan perusahaannya untuk membuat dunia lebih baik. Pada tahun 2012 saja, ia sudah mendonasikan lebih dari US$500 juta dan terus bertambah hingga saat ini.
Kevin Rose, CEO HODINKEE, pendiri Digg, Revision3, dan Pownce and Milk
Pebisnis satu ini tak hanya mengejutkan dunia karena dirinya DO dari kuliah, tetapi juga karena usianya yang masih sangat muda. Rose yang masih berusia 41 tahun ini tak hanya menjadi CEO dari HODINKEE (majalah jam tangan yang mendunia), tetapi juga salah satu pendiri dari tiga organisasi besar di dunia, yaitu Digg, Revision3, dan Pownce and Milk.
Bisa dikatakan, Rose adalah seseorang yang membuat dunia bisnis menjadi lebih menyenangkan untuk orang-orang yang ada di usia muda. Pasalnya, Rose memiliki acara TV yang cukup diminati oleh banyak orang. Di acara bernama The Kevin Rose Show tersebut, ia mengajak para pebisnis dan sebangsanya untuk berbincang santai. Saat ini, pria yang DO dari University of Nevada di Amerika Serikat tersebut menjadi salah satu board member dari Tony Hawk Foundation dan konsultan untuk Google Ventures.
Larry Ellison, mantan CEO Oracle
Tak hanya berhenti dari satu universitas, mantan CEO Oracle (perusahan pengembang sistem manajemen basis data) ini berhenti dari dua universitas. Kesuksesannya adalah buah dari kerja kerasnya dengan dua orang lainnya pada tahun 1977. Setelah ia membuat database (basis data) untuk CIA, dirinya membuat Software Development Laboratories (SDL) yang menjadi cikal bakal dari Oracle pada tahun 1982.
Hal yang sangat menarik dari Ellison adalah tujuannya ketika ia membuat SDL. Bukan untuk menjadi kaya, tetapi membuat tempat kerja yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Ketika Anda bekerja dengan bahagia, maka pekerjaan tersebut tak akan terasa seperti pekerjaan, melainkan hobi. Hasilnya, Anda tak akan pernah lelah untuk melakukannya.
Michael Dell, pendiri Dell Computer
Pendiri dari Dell Computers ini juga termasuk dari salah satu pebisnis yang tak pernah lulus kuliah. Ia sempat bersekolah di University of Texas namun memutuskan untuk DO. Tetapi sebelum DO, ia sempat membuat usaha menjual upgrade dari PC yang menjadi cikal bakal dari Dell. Dengan kekayaan bersih sebesar US$20 miliar USD, Dell menjadi CEO termuda yang pernah masuk Fortune 500 List pada tahun 1992 di usia yang baru 27 tahun.
Banyak jalan untuk menjadi sukses, mengenyam pendidikan tinggi adalah salah satunya. Tapi jika jalan hidup ternyata menantang Anda, jangan menyerah. Yang penting, Anda bisa terus memutar otak untuk menemukan cara terbaik dalam mengembangkan usaha. Juga tidak mudah putus asa dan bisa mencari peluang-peluang yang ada.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Nawawi
06 August 2024
Wow banget
Balas
.1