Dirilis

21 Januari 2024

Penulis

Oky Setiarso dan Kemenkes RI

Menurut data penelitian yang dirilis oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun lalu, prevalensi kasus diabetes pada anak di Indonesia hingga 31 Januari 2023 mengalami peningkatan yang mencengangkan, yaitu sebanyak 70 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010, jumlah kasus diabetes anak hanya sekitar 0,028 per 100.000 anak, sementara pada tahun 2000 jumlahnya hanya mencapai 0,004 per 100.000 jiwa.

Baca Juga: Benarkah Seorang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat?

IDI mencatat bahwa terdapat 1.645 anak yang menderita diabetes melitus, tersebar di 13 kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado. Lebih dari separuh penderitanya adalah anak perempuan.

Baca juga: Bolehkah Anak Minum Kental Manis?

Kondisi ini dapat menjadi ancaman serius bagi generasi penerus bangsa. Jika tidak ditangani dengan serius, peningkatan kasus diabetes pada anak dapat berdampak negatif pada tingkat produktivitas negara dan masyarakat Indonesia di masa depan. Terlebih lagi, data menunjukkan bahwa persentase penderita diabetes yang paling banyak adalah perempuan, yang berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan di atas normal dan memiliki faktor genetik penyakit diabetes yang dominan.

 

Faktor Penyebab Peningkatan Diabetes pada Anak

Terdapat dua teori yang mencoba menjelaskan mengapa kasus diabetes pada anak mengalami peningkatan pesat:

 

  • Teori Pertama: Hubungan dengan Metabolic Syndrome

Teori pertama menyatakan bahwa anak-anak yang menderita diabetes tidak dapat diklasifikasikan sebagai penderita diabetes tipe 1 (Juvenile Diabetes). Sebaliknya, mereka mengalami metabolic syndrome, yang diawali oleh kelebihan berat badan dan mengakibatkan resistensi insulin atau kekurangan insulin. Sebagaimana diketahui, diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh tidak mampu menghasilkan insulin dengan cukup akibat kerusakan pada sel pankreas.

 

  • Teori Kedua: Fokus pada Usia

Teori kedua lebih menekankan pada usia penderita. Menurut teori ini, asalkan penderita diabetes berusia di bawah 18 tahun, mereka dapat dikategorikan sebagai penderita diabetes anak tipe 1.

 

Peran Gaya Hidup dan Pola Makan dalam Penyakit Diabetes pada Anak

Pola makan dan aktivitas fisik anak menjadi sorotan dalam meningkatnya kasus diabetes pada anak-anak. Makanan dan minuman modern yang tinggi gula, seperti minuman soda, boba, dan jajanan dengan indeks glikemik tinggi, dapat menjadi penyebab utama. Gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, juga berkontribusi pada peningkatan kasus diabetes pada anak dan remaja.

Kelebihan berat badan pada anak menjadi pemicu awal diabetes, yang sebagian besar disebabkan oleh pola asuh orang tua. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami cara mencegah diabetes pada anak dan mengajarkan gaya hidup sehat sejak dini.

 

Langkah-langkah Mencegah Diabetes pada Anak

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya diabetes pada anak:

 

•    Mempertahankan Berat Badan Ideal

Penting untuk menjaga berat badan anak agar tetap ideal, dengan menerapkan pola makan seimbang dan sehat.

 

•    Makan Buah dan Sayur

Menyertakan buah-buahan dan sayuran dalam pola makan anak dapat membantu mengurangi risiko diabetes.

 

•    Aktif Berolahraga

Mengajak anak untuk aktif berolahraga membantu menjaga kesehatan dan mengendalikan berat badan.

 

•    Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah atau Sedang

Memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah atau sedang dapat membantu mengatur kadar gula darah.

 

Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak dan Pencegahannya

Diabetes Melitus tipe 1 pada anak dapat memiliki gejala yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi penurunan prestasi di sekolah, kebiasaan mengompol, rasa haus dan lapar yang berlebihan, penurunan berat badan, gatal pada kemaluan, dan infeksi kulit yang berulang.

Jika orang tua mencurigai adanya gejala diabetes tipe 1 pada anak, segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan sedini mungkin.

 

Ajak Anak untuk Hidup Sehat

Mengajak anak-anak untuk menerapkan perilaku hidup sehat merupakan langkah proaktif dalam mencegah diabetes. Selain menjaga pola makan, penting juga untuk memastikan anak mendapatkan cukup tidur dan terlibat dalam aktivitas fisik atau olahraga ringan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kesehatan dan kondisi kesehatan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli melalui fitur Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda di daya.id, agar Anda dapat mengakses informasi kesehatan secara gratis dan mudah.

Pencegahan diabetes pada anak merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pihak terkait. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan, diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus diabetes pada anak di Indonesia. Melalui pendekatan holistik terhadap gaya hidup dan pola makan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif untuk masa depan bangsa. Jangan menyepelekan peran kita dalam menjaga kesehatan anak-anak agar terhindar dari risiko diabetes melitus yang semakin meningkat.

Sumber:

Artikel : berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.8

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

TA Herly Marwanto

22 Pebruari 2024

ooo begitu yaa... makasih infonya

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

23 Januari 2024

Trimakasih infonya

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

23 Januari 2024

Trimakasih infonya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS