Dirilis

29 Juni 2023

Penulis

ISMC

Stem cell atau biasa juga disebut dengan sel punca merupakan salah satu jenis pengobatan yang akhir-akhir ini sangat marak dibicarakan baik para ahli maupun di masyarakat. Sebagian orang beranggapan bahwa terapi sel punca menawarkan janji besar untuk perawatan medis baru. Tetapi tentu masih banyak juga yang mempertentangkan peranan sel punca di dunia medis. Masih banyak juga yang perlu diketahui tentang sel punca.

Sel punca berasal dari bahan mentah tubuh berupa sel induk yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri  yang disebut sel anak. Sel anak ini akan menjadi sel induk baru atau sel khusus dengan fungsi yang lebih spesifik dan berubah dan berkembang menjadi berbagai jenis sel seperti sel darah, sel tulang, sel saraf, sel otot, sel otot jantung, sel otak dan jaringan lain. 

 

Manfaat Sel punca

Jadi terapi sel punca ini adalah bentuk pengobatan regeneratif yang akan memperbaiki sel yang rusak di dalam tubuh dengan mengurangi peradangan dan memodulasi sistem kekebalan tubuh. Terapi sel punca ini digunakan untuk mengobati beberapa penyakit autoimun, inflamasi, neurologis, metabolik, muskuloskleletal, cedera traumatis.  Sampai saat ini penelitian masih terus dilakukan untuk beberapa penyakit seperti crohn disease, multiple sclerosis, lupus, PPOK, Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), stroke, kelumpuhan saraf tulang belakang, diabetes, alzheimer, gagal jantung, penyakit kebutaan, osteoarthritis, fraktur berat, luka bakar luas,  dan beberapa jenis kanker.

Baca Juga: Olahraga Bisa Mencegah Penyakit Degeneratif

 

Bagaimana Sel Punca Diperoleh


Sel punca ini berasal dari beberapa sumber sel induk diantaranya:

  1. Sel punca embrionik (Pluripotent stem cell) adalah jenis sel punca yang berasal dari massa sel dalam blastokista, yang merupakan tahap awal perkembangan embrio. Umur embrio ini biasanya berumur 3 sampai 5 hari, yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel di dalam tubuh dan berpotensi digunakan untuk pengobatan medis termasuk perbaikan jaringan dan pengobatan regeneratif. Penggunaan jenis sel punca embrio ini masih kontroversial dari masalah etika, karena sel embrionik berasal dari embrio manusia yang selama proses memperoleh sel punca embrio membutuhkan penghancuran embrio itu sendiri. Jadi secara moral masih ditentang oleh beberapa orang terutama dari moral agama. 
  2. Sel punca dewasa biasa juga disebut sel punca somatic adalah jenis sel punca yang tidak berdiferensiasi yang ditemukan diberbagai jaringan tubuh. Sel-sel ini berperan dalam menjaga jaringan dan berpotensi untuk digunakan dam memperbaiki jaringan dan pengobatan regeneratif. Jenis sel punca ini  ditemukan dalam berbagai jaringan orang dewasa seperti di sumsum tulang dan lemak. Sel punca dewasa memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk berdiferensiasi dari pada sel punca embrionik. 
  3. Induced pluri potent sel puncas (IPSCs) merupakan jenis sel punca yang memprogram ulang secara genetic sel punca dewasa (genetic reprogramming)  untuk memiliki karakteristik mirip sel induk embrionik, dengan cara memasukkan gen spesifik ke dalam sel dewasa. Sel-sel yang dihasilkan dapat memperbaharui diri dan berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, mirip dengan sel punca embrionik. 
  4. Sel punca perinatal merupakan jenis sel punca dimana ditemukannya sel induk dalam cairan ketuban dan sel darah tali pusar. Sel punca jenis ini juga memiliki kemampuan untuk berubah dan berkembang menjadi berbagai tipe sel khusus. 
  5. Dari ke empat jenis sel punca di atas yang selama ini sudah disetujui dan kerjakan sebagai terapi pada beberapa penyakit adalah jenis sel punca dewasa serta sel punca tali pusar. Sel punca yang berasal dari darah tali pusat dianggap yang paling aman. Sel tersebut diambil ketika bayi baru dilahirkan, selanjutnya proses pengolahannya dilakukan oleh bank darah tali pusat. 


Baca Juga: Makanan Untuk Mencegah Penyakit Degeneratif

Bentuk dari injeksi sel punca yang digunakan menggunakan 2 cara/jenis  yaitu autologous (sumber sel punca berasal dari diri sendiri) dan allogenic (sumber sel punca berasal dari orang lain). 

Cara kerja terapi sel punca dengan memanfaatkan sifat pembaharuan diri (self Renewal), imunomodulatory, antiinflamatory, signaling, dan differensiasi sel. Sel punca memiliki kapasitas untuk meperbaharui diri dengan membelah dan berkembang menjadi beberapa jenis sel khusus yang ada dijaringan atau organ tertentu. 

Sel punca dapat diberikan dalam berbagai cara terapi injeksi yaitu terapi sel punca intra vena (memlaui pembuluh darah), intratekal (langsung ke tulang belakang), injeksi langsung ke area yang bermasalah (sendi pinggul, bahu, lutut, pergelangan tangan, kaki, dan lainnya). 

Terapi sel punca telah menjadi harapan baru bagi para penderita bebrapa penyakit yang sampai saat ini sulit untuk disembuhkan. Sebagai suatu bentuk obat regeneratif, dengan memanfaatkan sifat unik dari sel punca untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau berpenyakit dalam tubuh. Kemampuan sel punca juga dapat mengurangi peradangan, serta memodulasi sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta dapat memperlambat perkembangan penyakit.

Sampai sekarang penelitian tentang sel punca termasuk di Indonesia masih terus dikembangkan dan terus mencari potensi terapi injeksi sel punca ini untuk bias digunakan ke lebih banyak jenis penyakit dan penelitian juga terus dikembangkan untuk memastikan keamanan terapi ini bagi pasien terutama potensi masalah di masa depan. Semoga terapi injeksi sel punca terus berkembang dimasa depan dan dapat menjadi salah satu harapan baru dan membatu lebih banyak pasien dengan penyakit kronis dan degeneratif yang belum bisa disembuhkan dengan obat-obatan biasa.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait informasi kesehatan dan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya melalui fitur Tanya Ahli  dan untuk mendapatkan saran yang tepat. Dengan mendaftar di daya.id, seluruh informasi terkait kesehatan dapat diakses dengan gratis dan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.9

11 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Roy Ivan Fidelis

03 Desember 2023

Terimakasih atas informasi yang diberikan. Menambah pengetahuan saya.

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

03 Juli 2023

Trimakasih informasinya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS